Haluskan bawang putih, cabai merah, kunyit, jahe, lengkuas, irisan tomat dan garam, tumis hingga harum. Masukan udang dan kelapa tua sangrai. aduk rata. Kecilkan api, tutp wajan dan masak hingga matang. Sumber: Buku Karya Kuliner: 5000 resep Makanan dan Minuman di Indonesia Sumber: Buku Karya Kuliner: 5000 resep Makanan dan Minuman di Indonesia
Dalam catatan resep ini bisa digunakan untuk 15 buah Bahan: 1. 450 gram ikan tenggiri, dibersihkan, dipotong-potong 2. 3/4 sendok teh garam 3. 1 sendok teh asam + 1 sendok teh air 4. 200 ml air 5. 100 gram kelapa, diparut kasar 6. 1 butir telur ayam 7. 5 butir bawang merah, diiris tipis 8. 1/8 sendok teh penyedap (bila suka) 9. Minyak untuk menggoreng Bahan pencelup: 1 butir telur, dikocok lepas Cara membuatnya: 1. Campur ikan, garam, air asam dan air. Masak sampai ikan matang. Angkat dan dinginkan. 2. Pisahkan daging ikan dari tulangnya. Haluskan. 3. Tambahkan kelapa parut, telur, bawang merah, dan penyedap (bila suka). Aduk rata. 4. Bentuk kotak piih adonan. Celup telur. Goreng sampai matang. Bisa dibeli di: RM Angkasa Nikmat Jalan Made Sabara, Lorong 99, Bende, Kadia, Bende, Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara 93561 0852-3356-2599 Rumah...
Bahan: 1. 500 gram terong ungu, potong-potong 2. 1 sdt garam 3. 50 gram daun kelor 4. 800 ml santan (dari satu butir kelapa) 5. 2 sdt garam 6. 1 sdt gula pasir Bumbu yang Dihaluskan: 1. 5 butir bawang merah 2. 5 buah cabai merah yang dihaluskan 3. 3 sdm ebi, sangrai Cara membuatnya: 1. Rendam terong dalam air garam selama 10 menit. Tiriskan. 2. Rebus santan bersama bumbu yang dihaluskan sampai mendidih. 3. Masukan terong dan daun kelor, garam, dan gula pasir. Masak hingga matang. Angkat. Tips: Menurut kepercayaan adat setempat jika salah seorang tetangga yang meninggal dunia, pada hari itu tidak ada anggota masyarakat lain yang diperbolehkan membuat atau memakan masakan ini. RM yang menyediakan: Rumah Makan Heni Putri Kaili Jl. Kaombona No. 09, Palu, Indonesia +62 451 457314 Sumber: Buku 668 Resep Masakan Khas Nusantara dari 33 Provinsi
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah penghasil Kakao terbesar di Indonesia, Produksi Kakao Sulawesi Tengah tersebar di 13 Kabupaten Kota di Sulawesi Tengah. Saat ini di Sulawesi Tengah sudah ada rumah cokelat yang memproduksi biji kakao menjadi cokelat yang siap di konsumsi seperti Cokelat dark dan Converture, serta di jadikan oleh-oleh khas Palu. Seiring dengan perkembanya oleh-oleh khas Palu saat ini bukan hanya bawang Goreng, kain tenun maupun kerajinan kayu hitam yang di bawa oleh para pelancong maupun orang Palu sendiri yang hendak keluar kota, tetapi saat ini ada produk/komoditi baru yang merupakan oleh oleh khas Palu Sulawesi Tengah yaitu cokelat sulteng yang menggunakan biji kakao asli Sulawesi Tengah. Manfaat Coklat Bagi Tubuh, Cokelat menjadi makanan favorit bagi sebagian orang. Bukan hanya rasanya yang lezat dan membuat kita ketagihan tetapi juga karena cokelat baik bagi kesehatan. Bukti terbaru tertulis dala...
Bahan: 2 1/2 gelas tepung terigu 2 btr telur 1/5 gelas santan 1/2 botol minyak goreng Cara Membuat: Telur dan gula dikocok sampai putih Terigu dan santan dicampur dengan kocokan telur tadi hingga rata Adonan dibentuk sebesar batang pensil lalu dipotong sebesar kacang Digoreng dalam minyak panas sampai mengembang dan berwarna keemasan Bisa dibeli di: God Bless Shop Manado, https://www.tokopedia.com/godblessshop Sumber: Mustikarasa, Resep Masakan Indonesia, Warisan Soekarno
Dengo-dengo merupakan sebuah bangunan yang menjulang setinggi hampir 15 meter, terbuat dari batang bambu sebagai tiang penyangga, menggunakan lantai papan ukuran 3 x 3 meter persegi, dan beratap daun sagu. Bangunan ini didirikan dengan cara gotong royong oleh warga menjelang 1 Ramadan. Hampir setiap rukun tetangga (RT) memiliki sebuah dengo-dengo ini. Pada saat menjelang waktu Sahur, para penjaga dengo-dengo itu menabuh gong dan gendang serta rebana sehingga warga akan terbangun dari tidurnya untuk melaksanakan Sahur. Pada petang hari, dengo-dengo berfungsi sebagai tempat beristirahat menanti waktu berbuka puasa. Itu sebabnya, dengo-dengo ini selalu ramai dengan kunjungan warga. Namun, bangunan ini akan dibongkar seusai ramadhan. Dengo-dengo sudah hadir di Bungku sejak awal masuknya Islam sekitar abad ke-17 untuk menyerukan kepada warga agar bangun saat sahur dini hari. Pembangunan dengo-dengo yang dalam bahasa Indonesia berarti tempat beristirahat ini diperkirakan menelan biaya...
Kaledo adalah singkatan dari kaki lembu donggala. Masakan ini terbuat dari tulang tungkai kaki sapi. Seporsi kaledo berisi sepotong utuh tungkai sapi yang disajikan dalam semangkup sup lengkap dengan sumsum dan kikil alias kolagen yang masih menempel pada tulang tungkai tersebut. Sop Kaledo tidak memakai bumbu gulai yang intens melainkan sop encer berbumbu minimalis. Bumbunya hanya asam jawa, cabai keriting, merica dan garam. Tulang tungkai sirebus hingga enam jam hingga kolagennya empuk tapi sum sumnya tetap utuh tidak mencair. Kaledo cocoknya disantap dengan singkong rebus, bukan dengan nasi. Sumber : Buku 100 Makanan Tradisional Indonesia Bondan winarno Sumber Foto http://www.menuresepmasakan.com/resep-cara-membuat-kaledo-khas-sulawesi-tengah/
Masyarakat adat nusantara masih memegang teguh tradisi dan kebudayaan serta warisan kultural dari para leluhurnya. Baik dari pola hidup maupun dari berbagai ritual adatnya. Ngata Toro merupakan desa adat yang masih memegang teguh tradisi para leluhur. Ngata Toro atau Desa Toro merupakan sebuah desa yang berada di dekat Taman Nasional Lore Lindu, tepatnya di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Desa ini terkenal dengan varietas padi unggulan seperti padi Kamba dan padi Kanari. Menurut pengakuan salah seorang tetua adat, masyarakat Desa Toro sejak dulu sudah menggantungkan hidupnya pada dua nilai moral, yaitu hintuvua dan katuvua . Hintuvua adalah nilai-nilai moral dalam membangun hubungan antar sesama manusia dengan berlandaskan saling cinta, penghargaan, solidaritas, dan musyawarah. Sedangkan, katuvua adalah nilai-nilai ideal tentang pola hubungan antara manusia dengan lingkungannya yan...
Pohon sagu dan palem merupakan jenis tanaman dataran rendah tropik yang banyak ditemukan tumbuh liar di kawasan hutan Dolo, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, asal usul kedua jenis pohon ini berasal dari tubuh manusia atau penjelmaan manusia. Hal ini dikisahkan dalam sebuah legenda yang hingga kini masih dipercayai kebenarannya oleh masyarakat setempat. Bagaimana manusia dapat menjelma menjadi pohon sagu dan palem? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Usul Pohon Sagu dan Palem berikut ini! * * * Alkisah, di daerah Donggala, Sulawesi Tengah, hidup sepasang suami-istri bersama seorang anak lelakinya. Mereka tinggal di sebuah rumah tua yang terletak di pinggir hutan Dolo. Hidup mereka sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mencari buah-buahan dan hasil hutan lainnya yang tersedia di sekitar mereka. Semakin lama sang Suami pun merasa bosan hidup dengan keadaan seperti itu. Akhirnya, timbullah niatnya ingin me...