Tari Maku-maku adalah tarian tradisional yang bersifat sosial yakni merupakan tarian pergaulan yang bertujuan untuk mempererat keakraban antara anggota masyarakat dalam hal ini anak cucu Maluku. Tarian ini secara garis besar merupakan lambang persekutuan anak-anak masyarakat Maluku. Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui pada provinsi Maluku.
Tarian /seni pertunjukan yang dilakukan oleh lebih dari sepuluh orang dengan memegang satu batang bambu sepanjang satu meter/ sesuai kebutuhan. Pemegang bambu dipertontonkan tidak kuat. Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui pada provinsi Maluku Utara
Seni Tradisi Tari Rakyat Maluku Utara. Tarian soya-soya tercipta pada masa Sultan Baabullah (Sultan Ternate Ke-24), dari Kesultanan Ternate, untuk mengobarkan semagat pasukan pasca-tewasnya Sultan Khairun pada 25 Februari 1570. Saat itu, tarian soya-soya dimaknai sebagai perang pembebasan dari Portugis hingga jatuhnya tahun 1575. Para penari akan menampilkan tarian yang lincah dimana merefleksikan gerak menyerang, mengelak dan menangkis. Jumlah penari soya-soya sendiri tidak ditentukan. Bisa hanya empat orang dan bahkan hingga ribuan penari.
Sebuah kesenian rakyat Gayo yang dikenal dengan nama Didong, yaitu suatu kesenian yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra. Didong dimulai sejak zaman Reje Linge XIII. Kesenian ini diperkenalkan pertama kali oleh Abdul Kadir To’et. Kesenian didong lebih digemari oleh masyarakat Takengon dan Bener Meriah.
Ide awal pembuatan musik Fu sebagai alat musik tradisional ini mulai dimunculkan lewat gagasan seorang wakil Gubernur Daerah Tingkat I provinsi Maluku. Letkol G. Latumahina itulah nama lengkapnya. Profesi yang dimilikinya bukan hanya seorang militer, beliau juga seorang pamong praja yang baik yang memiliki talenta sebagai seorang budayawan di daerah ini. Sebagai seorang putra daerah, beliau begitu tertarik terhadap sejarah daerah ini. Dari berbagai bacaan yang ditulis dalam bahasa Belanda tentang daerah ini beliau menemukan sebuah cerita sejarah tentang sejarah pulau seram atau yang lasim dikenal dengan nama Nusa Ina.
Provinsi Maluku tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asri. Banyak tempat di Maluku yang belum tereksplore dengan baik, padahal sejatinya Maluku memiliki banyak potensi wisata yang perlu dikembangkan lebih baik lagi. Lain halnya dengan sektor wisata kulinernya, Maluku menawarkan beragam sajian kuliner yang lezat dan menggoda selera. Salah satunya yang cukup tersohoe adalah sajian Ikan Kuah Pala Banda. Ikan Kuah Pala Banda ini merupakan kuliner khas dari Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Ikan Kuah Pala Banda ini merupakan salah satu kuliner kebanggaan masyarakat setempat. Ikan Kuah Pala Banda - Kuliner Khas Maluku Bahan utama untuk membuat sajian Ikan Kuah Pala Banda adalah Ikan kakap atau Ikan kerapu dan buah pala. Sesuai dengan namanya, ikan kuah pala banda. Buah pala ini nantnya menjadi bumbu perasa yang istimewa. Sajian ikan kuah pala banda ini memiliki cita rasa yang lezat dengan perpaduan rasa asam dan ped...
Tari Katreji adalah tarian asal Portugis dipakai untuk acara ramah tamah. Tarian Katreji merupakan salah satu tarian khas dari daerah ambon, pada waktu saya masih duduk di bangku SMA, saya dan teman-teman sekelas saya juga melakukan tarian ini pada waktu ujian mata pelajaran seni tari di sekolah, gambar ini saya dapat dari teman saya yang ia dokumentasikan pada saat acara pembukaan Festival Seni dan Budaya 2011, di Ambon. Festival Seni dan Budaya 2011 di Leitimur Selatan, Kota Ambon, digelar untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya kawasan tersebut kepada wisatawan mancanegara yang semakin banyak yang berkunjung ke Pulau Ambon. https://wisataambonmanise.wordpress.com/fasilitas/hotel-dan-restoran/
Banda naira adalah salah satu pulau di kabupaten banda yang merupakan pusat administratif kecamatan banda, kabupaten maluku tengah, Maluku, Indonesia. Banda naira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan cengkih di dunia karena merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah terbaik yang pernah ada, aktifitas perdagangan di banda naira menarik perhatian dunia baik dari benua eropa maupun asia, hal ini menyebabkan banyaknya tradisi, budaya, adat dan berbagai cerita rakyat yang terdapat di banda naira. cuci sumur pusaka merupakan salah satu cerita rakyat dari banda naira, cuci parigi (Sumur) pusaka atau yang biasa di kenal dengan Rofaerwar adalah salah satu tradisi yang tidak meninggalkan religi. tradisi ini merupakan cerita rakyat yang sangat terkenal di kecamatan banda naira maluku tengah, tradisi yang di lakukan 10 tahun sekali ini menuai banyak cerita dan unsur magis yang di yakini sampai saat ini oleh masyarakat banda. prosesi pencucian parigi pusakapun melewati bebera...
Sasi, Tradisi Sosial yang Termakan Zaman Peradaban manusia selalu melukiskan pelbagai peristiwa yang selalu menjadi bahan diskursus bagi siapa saja yang merasa berpikir. Hasil dari segala bentuk dialektika manusia yang mencoba menelisik peradaban manusia, entah yang tertulis dalam coretan-coretan buku sejarah, maupun hanya sekedar cerita para tetuah dari mulut ke mulut, nantinya akan memercik nilai sehingga keadaban menjadi bagian dari substansi manusia. Meskipun sejauh manapun melangkah menuju era globalisasi, namun kebudayaan tetaplah kebudayaan yang sampai saat ini masih eksis dalam dinamika masyarakat Indonesia. Laksana takdir Illahiyah, kebudayaan telah menjadi identitas bangsa yang terkandung begitu dalam, sedalam lautan tanpa dasar. Argumentasi-argumentasi yang lahir mengenai urgensi kebudayaan sebagai filosofis hidup bangsa Indonesia sesungguhnya sudah sangat tepat. Namun sayangnya, masih sedikit mata yang melihat apalagi menguak nilai-nilai budaya Indonesia secara...