Sangat eksotis coraknya :)
Sejarah munculnya Batik Sidoarjo berawal dari peran seorang lelaki legendaris bernama Mbah Mulyadi. Mbah Mulyadi inilah yang menyebarkan ketrampilan membatik di Sidoarjo. Mbah Mulyadi merupakan keturunan raja Kediri yang lari ke Sidoarjo untuk menghindari kejaran penjajah Belanda pada tahun 1675. Agar terhindar dari kejaran Belanda, Mbah Mulyadi menyamar sebagai pedagang. Karena memiliki ketrampilan membatik, Mbah Mulyadi kemudian mengajarkan kepada orang-orang sehingga terbentuklah sebuah komunitas. Dari sinilah seni batik kemudian berkembang ke daerah-daerah lain di Sidoarjo. Cerita lain menyebutkan, batik di Sidoarjo baru dimulai tahun 1920-an. Ada juga yang menyatakan batik sudah ada sejak tahun 1922-an. Tak ada kepastian yang menegaskan kapan kegiatan perbatikan mulai di Sidoarjo. Awal mulanya Batik Sidoarjo memiliki ciri khas yang tegas, jelas dan ekspresif serta warna batik cenderung kecoklatan. Batik Sidoarjo mendapat pengaruh dari Batik Madura karena kerap didatan...
Tidak seperti kebanyakan batik yang mononton dan rumit, Batik Madura merupakan contoh utama dari batik pesisir yang kuat. Batik Madura melukiskan obyek realistik seperti tumbuhan dan hewan. Batik ini diwarnai dengan susunan warna yang cerah seperti merah, biru, atau hijau. Hal ini dipengaruhi oleh lokasi Madura - yang dikelilingi oleh lautan biru dan bukit kapur, begitu juga dengan benderah merah Majapahit. Selain itu, hubungan perdagangan antar masyarakat di masa lalu yang juga mengakibatkan alkulturasi kebudayaan (Cina, India, dan Gujarat), menjadikan batik Madura lebih ekspresif. Motifnya seringkali acak dan tidak simetris dibanding batik yang berasal dari Jawa Tengah. Goresan motif datang dari berbagai arah, bukan hanya satu arah, tergantung pada citarasa sang pengrajin. Proses produksinya pun lain dari biasanya, dikenal sebagai genthongan. Sebelum diwarnai, kain direndam di dalam sebuah genthong (wadah air). Dikatakan bahwa kain direndam selama dua bulan sebelum sisa lilinnya...
Batik Madura adalah salah satu bentuk seni budaya, batik tulis Madura banyak diminati dan populer dengan konsumen lokal dan internasional. Batik Madura memiliki karakteristik yang berbeda dari batik Jawa terutama dari warna yang cenderung terang dan berwarna-warni. Batik Madura memiliki warna-warni yang kuat seperti merah, hijau dan kuning dengan motif burung, bunga, ayam, serat kayu, dan sebagainya. central batik tulis di Madura antar lain batik tulis Tanjung Bumi Bangkalan, Proppo Pamekasan, dan Pakandangan Sumenep. Sumber : BPWS (Badan Pegembangan Wilayah Surabaya-Madura)
Sejarah Tari Remo Tari Remo berasal dari Jawa Timur . Tepatnya berasal dari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur. Pada awal mulanya tarian ini sering digunakan sebagai pembuka acara Ludruk. Seiring dengan perkembangannya, tarian ini kemudian banyak digunakan sebagai tarian untuk menyambut tamu-tamu kenegaraan atau di tampilkan pada upacara-upacara serta festival kesenian. Pada saat ini Tari Remo tidak hanya dibawakan oleh laki-laki saja. Melainkan bisa juga dibawakan oleh seorang wanita. Tari Remo yang dibawakan oleh wanita namanya adalah Remo Putri atau Tari Remo Perempuan. Gerakan Tari Remo memiliki ciri khas unik yaitu gerakan kaki yang sangat dinamis dan aktif. Gerakan-gerakan tari pada Tari Remo kemudian didukung oleh lonceng yang sengaja di pasang di pergelangan kaki penari. Ini akan berbunyi terus-menerus saat penari melangkah atau menghentakkan kaki di panggung. Selendang atau sampar juga sering di manfaatkan sebagai bagian dari tarian. Ekspr...
Lengger atau disebut juga ronggeng adalah kesenian asli Banyumas berupa tari tradisional yang dimainkan oleh 2 sampai 4 orang serupa wanita yang didandani dengan pakaian khas. Kesenian lengger Banyumasan ini diiringi oleh musik calung, gamelan yang terbuat dari bambu. Nama tarian ini pernah disebut dalam novel trilogi Ronggeng dukuh Paruk karya sastrawan Ahmad Tohari. Untuk dandanan rambut dibuat model kode yang dihias dengan bunga melati dan kanthil dan beberapa hiasan berwarna perak atau emas di ujung atas yang akan ikut bergoyang seiring gerakan sang lenger. Tubuh sang penari lengger dibalut dengan kemben yang terbuat dari jarit (kain batik) dan stagen dibagian tinggang serta dilengkapi pula dengan sampur (selendang yang dipakai lengger untuk menari). Sampur biasanya digunakan penari lengger untuk menarik salah seorang penonton. Penonton yang mendapat kalungan sampur ini mendapat kesempatan untuk menari bersama sang penari lengger. Gerakan tari lengger didominasi oleh gerakan...
Pakaian Adat Jawa Timur Baju adat atau pakaian adat Jawa Timur ada 2, yaitu baju baju mantenan dan baju pesaan. Namun demikian berbagai modifikasi dari baju daerah Jawa Timur tersebut sangat banyak. Walaupun dimodifikasi seperti baju cak dan ning, namun tetap menggambarkan provinsi yang beribukota di Surabaya ini. 1. Baju Pesa'an adat Madura Baju Pesaan adalah baju adat khas dari masyarakat suku Madura. Baju ini sangat fenomenal dan dikenal diseluruh provinsi Indonesia, karena memiliki ciri khas yang lain dari baju adat lainnya di Indonesia. Seperti apakah baju Pesaan tersebut? Nama pakaian Pesa'an adalah nama pakaian atasan, sedangkan untuk bagian bawah disebut dengan Celana Gomboran. Berikut beberapa perlengkapan dari pakaian Jawa Timur yang dikenal dengan nama Pesa'an : Bagian kepala : Odheng santapan , yaitu sejenis ikat kepala berbahan kain batik biasa, motif telaga Biru atau Storjoan, Warna merah soga...
Tarian tradisional selanjutnya bernama Tari Gandrung Banyuwangi berasal dari Banyuwangi, kata gandrung melambangan panggilan Dewi Sri, dimana pada zaman itu Dewi Sri dianggap Dewi Padi yang dapat memberi kesuburan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Tarian ini juga satu genre dengan tarian Ketuk Tilu. Menurut sejarah, tarian ini muncul pada saat dibangunnya ibu kota Balambangan, hingga akhirnya salah satu seniman menulis suatu makalah tentang seorang lelaki yang keliling ke pedasaan dengan beberapa pemain musiknya. Cerita itu menjadi cerita rakyat yang dibawa secara turun-temurun. Hingga akhirnya terciptalah Tari Gandrung Banyuwangi, saat itu masyarakat yang menikmatinya akan memberi beberapa barang seperti beras, pangan atau barang lainnya sebagai imbalan. Kostum yang digunakan adalah baju dari beludru, beserta atributnya. Di bagian kepala, menggunakan mahkota bernama omprok, untuk bagian kakinya menggunakan samping batik. Dan musik pengiringnya adalah kempu...
TENUN IKAT PARENGAN LAMONGAN Kabupaten Lamongan banyak memiliki budaya yang menarik. Dalam bidang makanan Lamongan dikenal dengan Soto, Wingko Babat, Tahu Campur, Tahu Tek, Nasi Boranan. Sedangkan dalam bidang tekstil di Lamongan terdapat Batik Sendang dan Tenun Ikat Parengan. Tenun ikat perkembang di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kab. Lamongan. Sejarah tenun ikat dimulai dari zaman penjajahan Belanda. Pada zaman penjajahan Belanda orang Lamongan sudah mulai membuat tenun ikat sebagai kerajinan yang ada di kota Lamongan. Sampai saat ini kerajinan tenun ikat masih tumbuh lestari di Desa Parengan. Di desa ini terdapat industri rumah tangga tenun ikat yang dikelola oleh masyarakat Desa Parengan. Produsen tenun ikat yang terkenal di Desa Parengan, yaitu “Bintang Mas”, “Paradilla”, dan “Al-Maidah”. Selain ketiga produsen tersebut masih banyak produsen lain yang skalanya lebih kecil. Bagi masyarakat Parengan yang tidak bisa m...