wayang
190 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kedok Samba
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Dalam struktur pertunjukan topeng Cirebon “Panca Wanda”, kedok tersebut biasa ditarikan urutan Kedua (hingga disebut juga “Pamindo”). Topeng ini mewakili karakter yang menggambarkan kelincahan anak-anak yang juga berarti rasa ingin tahu dan sikap yang terburu-buru. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap.   Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari.   Kata Samba, berarti “sami’un basirun” yang berarti melihat hanya yang terlihat, boleh mendengar apa yang seharusnya didengar. Pendapat...

avatar
Willy Agung Wicaksono
Gambar Entri
Kedok Wakir
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Kedok ini berjudul “Wakir”. Kedok “Wakir” ini dibuat Bpk Dedi Samudi termasuk yang biasa disebut “topeng kreasi”. Kedok/topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap.   Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter.    Kedok ini bersifat baru/ captaan senimannya, pengrajin Topeng. Biasa digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi pembuatnya. Karakter topeng ini adalah yang karakter lucu. Karekter lucu/bodor sendiri paling sering diciptakan pengrajin Topeng. Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak sedang membuat topeng 5 Wanda atau pun topeng Wayang Wong....

avatar
Willy Agung Wicaksono
Gambar Entri
Upacara Ngunjung
Ritual Ritual
Jawa Barat

Upacara Ngunjung merupakan upacara yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat di wilayah Cirebon, Indramayu dan sekitarnya. Ngunjung/ Munjung sendiri berasal dari kata kunjung dengan maksud mengunjungi makam leluhur  sebagai salah satu wujud syukur masyarakat serta untuk berdoa.  Upacara Ngunjung sendiri biasanya dilaksanakan pada lokasi-lokasi atau makam leluhur serta tokoh keagamaan yang dianggap keramat dengan maksud untuk memohon keselamatan senantiasa mengingatkan pesan-pesan leluhur untuk melestarikan tradisi budayanya. Pada Upacara Ngunjung ini biasanya selain berdoa juga ditampilkan beberapa kesenian khas daerah seperti Wayang Cepak dan tari-tarian. Upacara Nunjung ini umumnya dilaksanakan pada bulan Syuro dan Mulud

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
Kedok Sadim
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Kedok ini adalah jenis topeng kreasi yang berjudul “Sadim”. Kedok topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Topeng “Sadim” ini dibuat Pak Dedi Samudi sebagai kedok ciptaan dan bersifat baru. Biasa digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi. Karakter topeng ini adalah yang karakter lucu/bodor, yaitu karekter yang paling sering diciptakan pengrajin topeng. Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak sedang membuat topeng 5 Wanda atau pun topeng Wayang Wong. Topeng jenis ini cukup menyita waktu ketika membuatnya. Biasanya dibuat secara intuitif/spontan...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Samin
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Topeng “Samin” ini dibuat Pak Ade Supriadi dan termasuk pada jenis yang biasa disebut “topeng kreasi”. Kedok/topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Kedok/ topeng “Samin” ini  bersifat baru atau ciptaan seniman/ pengrajin Topeng. Biasa digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi pembuatnya. Karakter topong ini adalah yang karakter lucu/bodor. Kedok-kedok lucu sendiri adalah yang paling sering diciptakan pengrajin Topeng. Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak sedang membuat topeng 5 Wanda atau pun topeng Wayang Wong. Topeng...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Berokan
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

“Berokan” atau biasa disebut juga "Barong Kepet", topeng yang digunakan dalam kesenian daerah sekitar Cirebon dan Indramayu. Topeng ini yg terbuat dari kayu dan wajahnya dibuat menyerupai makhluk yg menakutkan. Topeng ini mulutnya bisa digerakan, dan dalam pertunjukan gerakan mulut ini  menghasilkan bunyi "plak-plok” yang kemudaian berpadu dengan suara alat tiup empetan yang digunakan pemaiannya (bunyinya pet-petan). Bersamaan dengan hadirnya suara musik instrumen tradisional yang mengiringi. Topeng berpadu dengan pakaian berupa waring/kain/goni/kulit kambing, yang menutupi seluruh tubuh hingga menyisakan kaki. Gerakan dalam topeng ini cukup lincah, di akhir adegan, Berokan akan mengejar penonton sebagai penanda mengusir bala, dan tentunya sebagai sesuatu yang menghibur. Anak-anak & penonton lain yg dikejar biasany akan lari. Kadang-kadang kesenian Berokan dihubungkan cerita wayang Yudhayaka. Kalangan tertentu percaya kesenian Berokan berfungsi sebag...

avatar
Usman
Gambar Entri
Tarian topeng menor
Tarian Tarian
Jawa Barat

Topeng Menor, bukanlah sebutan bagi suatu jenis kesenian. Sebutan itu sebenarnya hanya untuk menunjukkan seseorang sebagai penari topeng. Menor adalah nama lain bagi seorang yang bernama Carini. Ia adalah buah perkawinan dari Sutawijaya (ayah) dan Sani (ibu). Sutawijaya adalah dalang wayang kulit dan Sani dalang topeng.  Menor adalah julukan bagi Carini, seorang dalang topeng berdarah Cirebon yang tinggal di Dusun Babakan Bandung, Desa Jati, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang. Sebutan Menor diberikan karena ia adalah satu-satunya anak perempuan dari empat bersaudara keturunan Sutawijaya. Menor adalah nama kesayangan, karena semasa remajanya Carni itu memang menor, alias cantik atau genit. Ia adalah anak tertua dari empat bersaudara (Sunaryo, Supendi, dan Komar). Sani ibunya, berasal dari daerah Kalisapu, Kanoman, Cirebon, sementara ayahnya Suta berasal dari daerah Pamayahan, Kabupaten Indramayu. Sutawijaya masih mempuyai pertalian saudara dengan Rasinah, seo...

avatar
muhammad baidowi
Gambar Entri
Saung Ranggon
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

  Saung Ranggon merupakan bangunan sejarah tertua di Desa Cikedokan, kecamatan Cikarang Barat, yang kabarnya sudah berumur hampir 500 tahun sejak abad ke-16. Meski telah berkembang menjadi kawasan industri yang sangat berkembang pesat, warisan kejayaan ini masih terpelihara dengan baik. Saung dalam bahasa Sunda berarti rumah yang berada ditengah sawah, dibuat diatas lahan seluas 500 meter persegi dengan panjang 7,6 meter dan lebar 7,2 meter. Tinggi bangunan tradisional ini mencapai 2 meter berbentuk rumah panggung. Dulu, bangunan ini berfungsi sebagai tempat menunggu tanaman produksi maka dibangun lebih tinggi dari permukaan tanah untuk mempermudah pengawasan lahan dan terjaga dari binatang buas seperti babi hutan, harimau, ular dan lainnya. Saung Ranggon yang menjadi bangunan khas Bekasi ini dibangun dengan prinsip ramah lingkungan. Material untuk membuat bangunan tradisional ini terdiri dari papan kayu dan bambu. Uniknya, setiap bagian bangunan tidak dikaitkan den...

avatar
Sherly Harefa
Gambar Entri
Sejarah Cirebon Naskah Klayan ( Terjemahan )
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Pupuh pertama Dangdanggula, 13 Bait. Pupuh ini diawali oleh kalimat Bismillahi ya rakhman nirakhim. Pupuh ini menceritakan lolosnya Walangsungsang—putra Prabu Siliwangi—yang berkeinginan mencari agama Nabi Muhammad. Walangsungsang –yang juga putra mahkota Kerajaan Pajajaran—berkeinginan untuk berguru agama Nabi Muhammad. Lalu, ia mengutarakan maksudnya kepada ayahandanya, Prabu Siliwngi. Namun, Prabu Siliwangi melarang bahkan mengusir Walangsungsang dari istana. Pada suatu malam, Walangsungsang melarikan diri meninggalkan istana Pakuan Pajajaran. Ia menuruti panggilan mimpi untuk berguru agama nabi (islam)kepada Syekh Nurjati, seorang pertapa asal Mekah di bukit Amparan Jati cirebon. Dalam perjalanan mencari Syekh Nurjati, Walangsungsang bertemu dengan seorang pendeta Budha bernama Sang Danuwarsi. Pupuh Kedua Kinanti, 24 bait. Pupuh ini menceritakan perjalanan Rarasantang –adik Walangsungsang yang juga berkeinginan untuk mempelajari agam...

avatar
Sedayuu