Bermain bersama kawan-kawanku kulakukan hampir setiap Jumat setelah ibadah Jumat. Rutinitas tersebut kugandrungi antara kelas 8-9 SMP. Bersama teman, aku tergabung dalam sebuah grup band. Stenfidav namanya. Namun pembahasan mengenai bandku tak akan pernah usai kulakukan. Ada hal lain yang lebih menarik dan lebih sederhana untuk dibahas. Hal yang rutin kuamati saat perjalananku bersama teman-teman. Hal yang akan selalu menawan para pelancong maupun traveler yang melewatinya. Itulah si gagah, Candi Jawi. Candi ini terletak di Desa Candi Wates Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan dan berjarak kurang lebih 31 Km dari Kota Pasuruan. Seperti yang telah kukatakan, candi ini akan selalu terlihat menawan dan memanjakan mata para traveler, karena letaknya di pinggir jalan. Di ruas jalan Pandaan-Prigen tepatnya. Di tengah perjalanan menyusuri jalan tersebut, anda akan merasa ada perubahan suhu menjadi lebih dingin, yang langsung dapat dirasakan oleh tubuh kita. Ini mengindikasikan bahwa kurang...
                    
            Merajut Memori di Candi Jawi Bermain bersama kawan-kawanku kulakukan hampir setiap Jumat setelah ibadah Jumat. Rutinitas tersebut kugandrungi antara kelas 8-9 SMP. Bersama teman, aku tergabung dalam sebuah grup band. Stenfidav namanya. Namun pembahasan mengenai bandku tak akan pernah usai kulakukan. Ada hal lain yang lebih menarik dan lebih sederhana untuk dibahas. Hal yang rutin kuamati saat perjalananku bersama teman-teman. Hal yang akan selalu menawan para pelancong maupun traveler yang melewatinya. Itulah si gagah, Candi Jawi. Candi ini terletak di Desa Candi Wates Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan dan berjarak kurang lebih 31 Km dari Kota Pasuruan. Seperti yang telah kukatakan, candi ini akan selalu terlihat menawan dan memanjakan mata para traveler, karena letaknya di pinggir jalan. Di ruas jalan Pandaan-Prigen tepatnya. Di tengah perjalanan menyusuri jalan tersebut, anda akan merasa ada perubahan suhu menjadi lebih dingin, yang langsung dapat dirasakan oleh tubuh kita. Ini...
                    
            Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal usul Reog dan Warok [1] , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu , seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi , Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok , selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog , yang merupakan "sindiran" kepada Raja Ker...
                    
            Jalan Tunjungan merupakan jalan yang berada di Kota Surabaya jalan ini merupakan pusat toko komersial sejak abad ke 20 pada tahun 1930 jalan ini dibangun dengan beton dan arsitektur modern di masa itu. Tempat ini juga menjadi saksi peristiwa bersejarah yaitu perobekan bendera penjajahan belanda di hotel oranje yang sekaran telah berubah nama menjadi hotel majapahit Di jalan ini memiliki banyak toko kuno yan masih terawatt kondisinya karena direnovasi dijaga dan dilestarikan oleh pemerintah kota Surabaya Jalan ini memiliki toko toko jaman dahulu bank hotel dan salah satu gedung yang terkenal adalah gedung siola. Gedung gedung yang antik ini memiliki daya Tarik turis yang hebat sehingga banyak turis lokal maupun asing yang berdatangan. Karena hal tersebut pemerintah kota Surabaya membenahi infrastruktur jalanan di Tunjungan seperti membuat taman gantung lampu lampu jalan yang indah dan tidak lupa tempat duduk yang nyaman. Meski letak nya yang berada di tengah kota ya...
                    
            MITOS GUA MARGO TRESNA NGANJUK Gua Margo Tresna, merupakan salah satu tempat periwisata yang berada di Kabupaten Nganjuk. Gua ini terletak di di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngluyu 35 Km arah utara pusat Kota Nganjuk. Nama Gua ini berasal dari Bahasa Jawa, yakni margo dan tresna. Margo memiliki arti sebuah jalan, sedangkan tresna berarti cinta. Tentu nama gua ini tidak diabil secara cuma-cuma. Ada sebuah cerita dibalik pemberian nama gua ini. Konon pada zaman Perang Pajang, kawasan Gua Margo Tresna menjadi tempat persembunyian seorang penggowo yang bernama Tlimah. Penggowo tersebut memiliki kesaktian untuk melindungi dan menjaga masyarakat dari segala ancaman yang ada. Karena kekuatan penggowo yang akhirnya menciptakan kedamaian dan ketentraman tersebut, akhirnya muncul kepercayaan bahwa Gua Margo Tresna merupakan tempat yang tepat untuk melakukan kegiatan lamun-lamun. Mulai mengola...
                    
            Punden Mbah Bogor Pradah Situs punden yang berada di Dusun Bogor Pradah, Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yaitu Punden Bogor Pradah atau warga setempat menyebut Punden Mbah Bogor Pradah, Dari cerita warga setempat yang merupakan cerita turun temurun, mengisahkan bahwa tempat tersebut bukanlah makam namun seperti petilasan tempat peristirahatan sementara ketika Mbah Bogor Pradah melewati dusun tersebut, namun cerita ini belum terbukti kebenarannya karena dalam sejarah Kerajaan Kanjuruhan disebutkan bahwa Bogor Pradah adalah suatu kerajaan yang diperintah oleh Dewa Simha dan situs pendermaannya berada di Dusun Bogor Pradah Siman Kepung Kediri. Situs Bogor Pradah hanyalah suatu tempat yang ada pohon besar dan dibawahnya terdapat dua arca, satu arca utuh dan dalam kondisi yang lumayan bagus, sedangkan satu arca lagi kondisinya kepalanya sudah hilang, arca tersebut adalah singa dan dapat masuk akal karena kedua kaki arca tersebut menangkup lurus di dep...
                    
            Dahulu terdapat sebuah desa bernama Desa Sukoreno warganya hidup dengan makmur. Hasil bumi yang melimpah ruah membuat wargamya hidup dalam berkecukupan. Semua yang dibutuhkan tinggal memetik di kebun dan sawah sendiri. Sehingga setiap musom panen mereka mengadakan suatu acara semacam selamatan sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME atas segala hasil bumi yang diberikan. Namun ketenangan itu berlangsung lama hingga sekawanan perampok bersenjata tak dikenal dating seminggu sekali dan bertindak semau mereka sendiri. Mereka menetapkan aturan bahwa setengah dari hasil pertanian dan perkebunan akan menjadi milik para perampok. Bagi mereka yang menentang, maka senapanlah ujung- ujungnya. “Pak, ayo pergi berunding dengan Pak Lurah untuk mengatasi kawanan perampok- perampok itu!” pinta seorang pemuda bernama Jaka Sambang pada bapaknya. “Buat apa kita susah – susah. Warga desa sudah pernah melawan, tapi tak ada hasilnya,”jawab bapaknya pasrah....
                    
            Kabupaten Pasuruan yang selama ini membuat kita bangga karena kesantriannya, ternyata mempunyai banyak hal lagi yang menjadikan kita lebih percaya diri jika dibandingkan dengan Kabupaten lain. Di antaranya adalah masyarakatnya yang mempunyai segudang cerita rakyat dan legenda. Karena banyaknya cerita rakyat dan legenda yang kita punya, sehingga hanya beberapa saja yang kita ketahui, contohnya Untung Suropati dan sebagainya. Kita belum kenal dengan legenda-legenda atau cerita-cerita rakyat yang lain. Legenda masyarakat Pandaan contohnya, kita mungkin belum pernah dengar dengan legenda Dusun Kemiri Sewu, Duren Sewu, Ngampir, Ledok dan lain-lain. Juga legenda masyarakat Gempol, contohnya Dusun Randupitu, Ngerong, Keboireng, Ngingas, Pucang dan sebagainya. Oleh karena itu mari kita simak legenda berikut. Meskipun dalam satu legenda, tetapi legenda ini mewakili dari enam Dusun yang ada di Kecamatan Gempol dan Beji. Keboireng, Ngingas, Pucang, dan Kedanten Kulon adalah tiga dusun kel...
                    
            Pada zaman dahulu desa Kademangan Klindungan terkenal sebagai desa yang tenteram, pemandangannya sangat elok dan dikelilingi oleh hutan belantara. Suatu hari datanglah seorang wanita yang sangat cantik ke Kademangan Klindungan. Pakaian yang dipakai laksana puteri keraton, wanita itu adalah Endang Sukarni. Endang Sukarni merupakan salah seorang puteri kerajaan Mataram. Karena terjadi kekacauan di Mataram, akhirnya dia meninggalkan kerajaan. Dia menempuh perjalan yang sangat panjang dan melelahkan sampai kearah timur Pasuruan. Setelah sekian lama perjalanan, dia memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil melepas letih. Pada saat itu melintas seorang warga dihadapan Endang Sukarni. “ Di daerah manakah sekarang saya berada ? “ Tanya Endang Sukarni, sambil terheran – heran. Warga tersebut menjawab, “ Puteri sekarang berada di Kedemangan Klindungan.” “ Maaf, kalau boleh saya tahu, siapa orang yang dituakan dan dihormati di daerah ini...