Wadi, merupakan makanan khas masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yang biasanya berbahan dasar ikan (ikan gabus, ikan patin, dan lain sebagainya) dan daging babi atau celeng (babi hutan). Makanan ini dapat dikategorikan sebagai makanan yang mengalami 'pembusukan'. Wadi ini biasanya berbau sangat menyengat. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=2469
Bahan-bahan: 1 lonjor humbut paikat Bumbu: 3 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 buah cabe merah 5 buah cabe rawit Terasi Garam Gula Cara memasak: Potong serong humbut paikat. Cuci sampai bersih Tumis semua bumbu sampai layu dan harum Masukan humbut dan tunggu hingga terasa empuk Angkat dan siap disajikan. sumber: https://cookpad.com/id/resep/3754724-tumis-humbut-paikat-rotan
Bahan-bahan 100 gr Daging ayam 4 sendok makan Tepung bumbu Sajiku 3 sendok makan Tepung beras secukupnya Air Minyak goreng Sebatang serai, geprek dan iris tipis 8 buah Cabai rawit merah 1/2 siung Bawang putih secukupnya Garam Cara Membuat Aduk rata tepung sajiku dan tepung beras Balurkan ayam ke dalam campuran tepung, masukkan ke air, balurkan lagi ke tepung, seterusnya sampai selesai. Panaskan minyak, goreng sampai matang. Setelah matang, angkat, sisihkan. Ulek irisan serai bersama cabai dan bawang putih. Tambahkan garam. Setelah cukup halus, masukkan ayam goreng dan geprek. Sajikan bersama nasi hangat. Rasanya nikmat sekali. sumber: https://cookpad.com/id/resep/3273609-ayam-kandas-serai
Lamang merupakan beras ketan yang dimasak di dalam bambu. Malamang ini merupakan kebudayaan dari masyarakat suku Dayak. Memasak beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu disisipkan daun pisang lalu dibakar di atas api. Malamang merupakan kebiasaan memasak orangtua di zaman dulu. Lamang diriwayatkan sebagai makanan persembahan atau sesajen suku Dayak Hindu Kaharingan. Lamang khas Kalimantan dimasak dengan bambu pilihan, biasa disebut bambu humbang lawas namanya. Bambu jenis itu bentuknya tipis dan masih muda. Penggunaan bambu kategori ini berpengaruh terhadap tingkat kematangan dan rasa lamang itu sendiri. Berbeda dengan bambunya orang Jawa, kalau bambunya orang Kalimantan khususnya yang dipakai malamang ini bentuknya tipis, sehingga proses memasaknya pun tidak lama. Bahan : Beras ketan 1 kg Santan kelapa 1 ltr Garam halus 1 sdt Daun pisang 1 tangkai Buluh bumbu 2 btg Cara membuat lemang khas suku dayak : Sebelum di masak, beras d...
KARUANG Bahan 1 : 200 g daun singkong cuci bersih tumbuk kasar 250 g talas potong dadu, rendam dengan air garam agar getahnya hilang 8 buah cabe rawit merah 700 ml santan encer 1 ½ sdt garam Bahan 2 : 5 buah bawang merah, dirajang 3 siung bawang putih, dirajang 4 cm lengkuas, dirajang 1 batang sereh ambil putihnya, dirajang 1 sdt Ladaku Merica Bubuk ¼ sdt Desaku Kunyit Bubuk 1 sdt gula Bahan 3 : (sambal) 3 buah cabe keriting goreng 8 buah cabe rawit merah goreng 1 buah tomat goreng 1 sdt terasi bakar 1 sdt garam ½ sdt gula Bahan 4 : 4 buah terung bulat kecil (terung gelatik), potong kecil-kecil 200 gr ikan asin digoreng kering Cara M embuat : Rebus...
Acar umbut kelapa, menu yang saya rindukan saat datang ke kondangan. Dimakan dengan masakan daging, ayam, atau telur. Namun, kini acar itu tidak mesti ada di setiap resepsi wilayah kota. Acar umbut nyiur alias kelapa masih setia di wilayah sekitar Kota Sampit. Sebut lah area Samuda, Handil, dan seterusnya. Daerah tersebut merupakan pusat perkebunan kelapa sampai ada desa namanya Jaya Kelapa. Umbut adalah bagian batang tumbuhan yang masih muda. Kalau pohon kelapa, bagian ini ada di ujung atas, diselimuti pelepah-pelepahnya. Kalau mau kawinan, ada beberapa pohon yang ditebang untuk mengambil umbutnya. Umbut berwarna putih. Bisa dimakan walau belum dimasak. Hummmm rasanya manis renyah. Ada bintik-bintik tanda serat-serat batang yang terpotong. Ada juga daun-daun kelapa yang masih sangat muda, warnanya putih, bisa dimakan juga. Lebih lemah dari tulang rawan. Namun, bagian daun ini tidak dipakai untuk acar. Nah, umbut la...
Ikan jelawat banyak dicari para pengunjung Kota Sampit. Mereka yang baru menapak kaki di Kota Mentaya penasaran dengan ikan ikonik tersebut. Biasanya, rumah makan khas menyajikan ikan jelawat versi bakar. Sisiknya pun sudah dibersihkan. Sisik ikan jelawat sebenarnya bisa dimakan. Teksturnya renyah mudah dikunyah seperti tulang rawan. Saya pernah makan yang model begini, masakannya saya namakan sup ikan jelawat. Cara buatnya gampang. Rebus air, tambahkan irisan bawang putih, bawang merah, kayu manis, dan cengkeh. Sampai mendidih masukkan ikan, lalu penyedap rasa seperti garam, vetsin kalau mau, dan kaldu ayam instan (misalnya R**co atau Mas**o). Sentuhan akhir tambah daun sop (istilah lokal) alias daun seledri. Sebagian sisik akan terlepas dan bisa disendok bersama kuah. Sebagiannya bisa dicabut dari daging ikan. Wehehehe, cara makan yang menarik bukan? Sumber : http://kotasampit.com/post/657/makan-sisik-...
Well, perantau mana yang tidak merindukan ikan kriuk-kriuk ini? Renyahnya, ‘kres’-nya saat dikunyah, aroma yang memanjakan hidung, cita rasa sungai yang memanjakan lidah. Anda akan gemas saat melihat ikan-ikan kecil ini baru selesai digoreng. Orang Sampit mana yang tidak paham dengan ikan ini, iwak saluang. Salah satu cara memakannya ialah digoreng, cara lain bisa direbus atau dibuat gangan bersama sayuran dan santan. Anggaplah ada sambal hampalam atau kuini (sejenis mangga) yang berpadu dengan terasi. Bah, mantap makan siang hari bersama nasi panas dengan lauk ini. Setiap melihat iwak saluang, saya teringat masa lalu di mana masih tinggal di dekat Sungai Mentaya. Waktu kecil, saya sering diajak acil (bibi) saya mencuci atau mandi di sungai. Pun juga iwak saluang membangkitkan kenangan dengan saudara dan sepupu-sepupu saya di masa lalu. Dahulu, saya sering diambilkan iwak saluang hidup, fresh dari Sungai Mentaya. ...
Bahan-bahan 1/4 kg ayam 2 batang serai 3 siung bawang merah 1 siung bawang putih 1 butir telur bisa pake atau tidak sesuai selera Cabe rawit Tepung bumbu sajiku jika perlu Royco Langkah Bersihkan ayam lalu potong menjadi 3-4 bagian. Tambahkan sedikit garam/royco,dan putih telur secukupnya lalu aduk hingga rata. Lumuri ayam tersebut dengan tepung sajiku kemudian goreng dengan api kecil hingga matang. Serai diiris tipis, bawang merah, putih di potong kasar lalu di ulek dengan cabe tambahkan sedikit garam dan micin secukupnya. Setelah bumbu di ulek masukan ayam yang sudah di goreng ulek dengan bumbu hingga rata seperti di gambar. Ayam geprek siap dinikmati. Selamat mencoba. Sumber : https://cookpad.com/id/resep/4005787-ayam-geprek-a-k-a-kandas-ayam-khas-dayak