481 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Nomoni
Tarian Tarian
Sulawesi Tengah

Tradisi Palu Nomoni sudah lama lenyap sejak kedatangan Guru Tua Habib Idrus bin Salim Al Jufri, kini hidup kembali. Sebelum bencana alam gempa dan tsunami melanda Kota Palu, Jumat (28/09/2018), banyak warga yang menghadiri kegiatan festival kebudayaan  Palu Nomoni  di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah. Para warga hadir di pantai tersebut untuk menyaksikan kegiatan  Balia  yang memang sudah lama hilang. Kegiatan  Balia  merupakan kegiatan yang sudah lama hilang dan ingin dihidupkan kembali.  Balia  sendiri dahulu digunakan untuk mengobati orang sakit menggunakan mantra dan dilakukan oleh orang yang ahli. Menurut Andi Ahmad, budaya ini baru dihidupkan kembali sejak 2016, biasanya menggunakan sesajen, seperti menghanyutkan makanan ke laut, dan hewan ternak seperti kambing. “Biasanya untuk mengobati orang sakit menurut cerita dahulu, identiknya sih dengan sesajen,” kata Andi Ahmad, saat dimintai keter...

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Tambi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Rumah Tambi Rumah Tambi adalah sebuah rumah adat dari warga Sulawesi Tengah (Sulteng) pada umumnya, yakni dari bebagai golongan masyarakat. Bentuk dan penampakan rumah Tambi ini ialah persegi panjang dengan memiliki ukuran rata-rata 7×5 m2. Rumah Tambi ini sengaja dibuat menghadap kearah Utara – Selatan, dan juga tidak boleh menghadap atau membelakangi arah dari matahari. Apabila dilihat dengan secara sekilas, konstruksi dari rumah ini memang seperti jamur berbentuk Prisma yang terbuat dari daun Rumbia ataupun Ijuk kelapa atau sawit. https://www.silontong.com/2018/08/04/rumah-adat-sulawesi-tengah/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Souraja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Rumah Souraja Jika rumah Tambi dipergunakan hanya bagi masyarakat dari semua golongan di Provinsi Sulawesi Tengah saja, beda lagi dengan rumah adat dari Souraja. Banua Mbaso atau yang juga kerap disebut juga Banua Oge atau yang sangat lebih sering dikenal dengan nama Souraja adalah rumah tradisional tempat tinggal bagi turun temurun untuk keluarga bangsawan. Souraja ini pertama kali dibangun oleh Raja Palu, Jodjokodi, pada tahun 1892. Souraja yang saat pertama kali dibuat terebut, masih dapat dilihat pada saat ini yakni berada di tengah pusat kota Kaledo (Palu)- Sulawesi Tengah. Kata Souraja (Sou Raja) bisa diartikan rumah besar, dan merupakan pusat pemerintahan kerajaan dari masa lampau, dapat dikatakan sebagai rumah tugas dari manggan atau raja. Selama bertugas, raja beserta dengan keluarganya tinggal di sini. Rumah panggung ini juga adalah paduan arsitektur gaya Bugis (Sulawesi Selatan) dan Kalimantan Selatan, dimana mempunyai 36 buah tiang penyangga pada rumah bagian...

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Adat Lobo untuk Tinangata
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Rumah Adat Lobo Rumah tradisional Lobo merupakan rumah adat khas Kulawi, Sulawesi Tengah. Rumah adat ini berfungsi sebagai balai rapat tetua adat, sidang adat, upacara, perayaan panen, dan rapat penentuan kapan membuka ladang. Lobo juga berfungsi sebagai rumah singgah jika ada warga desa lain yang kemalaman di Porelea, bisa bermalam di Lobo. Satu desa punya satu Lobo. Lobo difungsikan sebagai pengadilan bagi masyarakat di daerah Kulawi. Jika sedang difungsikan sebagai pengadilan, si pesakitan duduk di tengah, dan tetua adat melingkar di tepi. Uniknya, jika yang disidang perempuan, maka penyidangnya adalah Tinangata, yakni lembaga perempuan adat. Pertimbangannya, agar dewan adat dapat terbuka bertanya, terdakwa pun tanpa sungkan menjawab. https://www.silontong.com/2018/08/04/rumah-adat-sulawesi-tengah/

avatar
Roro
Gambar Entri
Tenun Donggala
Motif Kain Motif Kain
Sulawesi Tengah

Disebut juga dengan Buya Sabe, biasa digunakan sebagai pakaian pesta untuk orang tua, menjamu tamu dari luar, juga pakaian dalam acara-acara duka. Bahkan, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, telah mengeluarkan aturan bagi PNS untuk berseragam tenun Donggala pada setiap akhir pekan di kantor. Proses pembuatan tenun Donggala, tergantung corak tenun. Di Kabupaten Donggala teknik pembuatan dan corak kainnya ada enam jenis, antara lain, kain palekat garusu, buya bomba, buya sabe, kombinasi bomba dan sube. Dari sekian corak tersebut, buya bomba yang paling sulit, hingga membutuhkan waktu pengerjaan satu hingga dua bulan. Berbeda dengan corak lainnya yang hanya membutuhkan waktu satu hingga dua minggu saja.   http://tugas3tik9e.blogspot.com/2015/02/macam-macam-tenun.html

avatar
Roro
Gambar Entri
Ritual Mora’akeke
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Hujan yang tidak pernah turun beberapa bulan ini membuat ribuan hektar sawah milik warga di lima desa di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengalami kekeringan. Para tetua adat di Kabupaten Sigi pun turun tangan dengan melakukan ritual adat minta hujan atau Mora’akeke . Ratusan warga dari Desa Oloboju, Bora, Sidera, Soulove dan Vatunonju di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mulai berdatangan untuk menyaksikan pelaksanaan ritual Mora’akeke . Ratusan warga dari Desa Oloboju, Bora, Sidera, Soulove dan Vatunonju di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mulai berdatangan untuk menyaksikan pelaksanaan ritual yang digelar pada awal September 2015 lalu. Ritual ini bertujuan memohon kepada Tuhan untuk meredupkan sinar matahari yang menyebabkan kemarau panjang sekaligus menambah deras air Sungai Vuno yang mengering. Di tepian Sungai Vuno, berbagai perlengkapan ritual prosesi adat Mora’akeke d...

avatar
Aze
Gambar Entri
Asal Mula Ikan Duyung, Cerita Sulawesi Tengah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Asal mula  ikan duyung  berdasarkan  cerita daerah  masyarakat  Sulawesi Tengah , pada mulanya adalah seorang ibu rumah tangga yang pergi meninggalkan keluarganya karena merasa sedih terus menerus dimarahi oleh suaminya.    Konon, dahulu kala di daerah Sulawesi, hidup sepasang suami istri dengan tiga orang anak. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mencari nafkah dengan mencari ikan di laut. Mereka juga menanam sayuran di ladang. Sebelum ayahnya pergi ke ladang, biasa mereka sarapan pagi bersama.   Di suatu pagi, seperti biasa sebelum ayahnya pergi ke ladang, mereka makan bersama. Kebetulan persediaan ikan keluarga tersebut cukup banyak sehingga tidak akan habis dalam satu kali makan. Sang Suami meminta istrinya agar menyisakan ikan untuk makan sepulang ia bekerja nanti.   Menjelang siang, si anak bungsu kelaparan karena seharian bermain. Ibunya kemudian memberikan sepiring nasi dengan lauk ikan. Seles...

avatar
Roro
Gambar Entri
Cerita Rakyat Tadulako Bulili
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Tadulako Bulili merupakan  cerita rakyat  dari daerah  Sulawesi Tengah . Mengisahkan keberanian serta kesaktian panglima perang di sebuah desa Sulawesi Tengah, bernama desa Bulili. Mereka adalah Bantaili, Makeku dan Molove. Tadulako dalam bahasa daerah Sulawesi Tengah berarti Panglima perang. Tugas Tadulako adalah menjaga keamanan desa dari serangan musuh.   Alkisah pada jaman dahulu, Raja Sigi tertarik dengan kecantikan seorang gadis yang tinggal di desa Bulili. Raja Sigi kemudian menikahinya. Setelah menikah, Raja Sigi kemudian tinggal selama beberapa hari di desa Bulili. Tak lama kemudian, Raja berpamitan pergi karena harus mengurus kerajaannya, sementara istrinya yang tengah mengandung ditinggalnya di desa Bulili.   "Maaf adinda, kanda tak bisa lama-lama tinggal disini. Kanda harus mengurus kerajaan." kata Raja Sigi pada istrinya.   "Tetapi aku tengah hamil kanda. Tak bisakah kanda menunggu hingga bayi kita lahir?" istri...

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Tradisional Sulawesi Tengah - Tari Pontanu
Tarian Tarian
Sulawesi Tengah

Tari Pontanu  adalah  tari tradisional  Sulawesi Tengah yang menggambarkan kegiatan para penenun di daerah Donggala, Sulawesi Tengah. Tarian ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita dan gerakan dalam tarian ini menggambarkan aktivitas para wanita yang sedang menenun Sarung Donggala, yaitu jenis sarung yang khas dari daerah Donggala. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, festival budaya, bahkan promosi wisata Tari Pontanu dari Sulawesi Selatan ini biasanya dimainkan oleh 4 orang penari wanita atau lebih. Dalam pertunjukan Tari Pontanu biasanya diawali dengan gerakan tari yang dikreasikan. Kemudian di tengah-tengah pertunjukan penari menari dengan gerakan seperti menenun. Pada babak akhir biasanya diakhiri dengan membentangkan sarung khas Donggala yang dibawa masing-masing penari dan dipertunjukan kepada penonton. Sarung tersebut biasanya juga dimainkan seperti dikibarkan layaknya bendera. Dalam p...

avatar
Roro