masyarakat adat
1.030 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
3 - Upacara Bersih Sendang
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Dahulu kala ada Kadipaten yang pusat Pemerintahannya sebelah barat berbatasan dengan Kadipaten Gunung Merapi dan sebelah timurnya berbatasan dengan Kadipaten Gunung Lawu, Kadipaten ini dipegang oleh Adipati Ki Singodrono dengan Patihnya Ki Eropoko, semua bijaksana, tekun menggeluti ilmu kebatinan dan kamuksan.   Ki Eropoko mempunyai putri yang bernama Mas Ajeng Lulud yang canti parasnya dan menyukai segala tari tarian dan karawitan, pimpinan wadyobolo di Kadipaten tersebut menjadi bawahannya Nyi Roro Kidul dan setiap tahunnya di Kadipaten Gunung Merapi menyerahkan pisungsung manusia, sedang di Kadipaten Gunung Lawu berwujud Hewan.   Ki Singodrono dan Ki Eropoko tidak setuju dengan korban manusia, maka menyebabkan muksa, Ki Singodrono muksa di Sendang Barat dan Ki Eropoko muksa di Sendang Timur, pada suatu hari ada seorang petani, karena lelahnya mengerjakan sawahnya pada saat dia layap layap setengah tidur (layap layap mendengar suara : He Ki Petani agar ha...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Jadongan Ruwah
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Upacara tradisional Jodongan / Ruwahan tepatnya pada hari Jumat Kliwon tanggal 27 Ruwah di Paseban Bayat. Hal ini terjadi karena masyarakat khususnya di Bayat tidak dapat melupakan jasa jasa Kyai Ageng Pandanaran yang telah ikhlas meninggalkan jabatan dan harta kekayaan, semata mata untuk mencari kebahagiaan dan kesempurnaan di akherat. Beliau diangkat menjadi wali pada hari Jumat Kliwon tanggal 27 Ruwah setelah menjadi wali penutup, menggantikan wali Syeh Siti Jenar selama 25 tahun. Maka tiap tiap tanggal 27 Ruwah ditetapkan sebagai hari Jodongan / Ruwahan, timbullah suatu kepercayaan dari masyarakat bahwa pada hari hari Jodongan / Ruwahan semua penduduk membuat hidangan / kenduri yang ditempatkan pada Jodang untuk dibawa bersama sama naik ke Makam Kyai Ageng Pandanaran dengan diiringi Reyog atau Rodad. Para penduduk berkumpul di Gapura pertama yang tercantum sengkalan Murti Sariro Jlengging Ratu (berarti tahun berdirinya Gaura 1488). Setelah perlengkapan lengkap mulailah p...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Wayang Babad
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Wayang Babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat berupa wayang kulit yang ceritanya diambil dari cerita Babad atau Ketoprak. Wayang Babad ini bisa dipentaskan siang hari maupun malam hari dengan diiringi Gamelan lengkap Slendro dan Pelog. Kesenian ini dimainkan oleh seorang Dalang. Dengan tema cerita yang mirip dengan tema cerita Ketoprak. Bentuk wayang seperti bentuk Ketoprak. Lama pementasan Wayang Babad bervariasi menurut kebutuhannya. Wayang Babad tumbuh pada masa setelah kemerdekaan dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat. Sampai sekarang kesenian ini masih terpelihara dengan baik di Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.     Sumber: http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/10/wisata-seni-pertunjukan-tradisional.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Gejog Lesung Klaten
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Kesenian Gejog Lesung lahir di Dukuh Soran Desa Duwet Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, jarak dari kota Klaten ±4 km arah utara Klaten. Lesung merupakan musik tradisional kuno yang saat ini hampir punah, dan mempunyai nilai seni yang tinggi khususnya bagi para petani yang mengungkapkan rasa kegembiranya setelah musim panen padi tiba. Kesenian ini mengandung unsur penyampaian informasi kepada masyarakat sekitar bahwa pada saat tersebut ada orang punya hajat dan ketika terjadi gerhana bulan. Kegiatan ini dilakukan turun temurun dan akhirnya menjadi suatu kesenian yang enak untuk didengarkan.   Sumber: http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/10/wisata-seni-pertunjukan-tradisional.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Asrah Batin
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tradisi asrah batin kembali digelar warga dua desa di Kecamatan Kedungjati. Yakni, warga Desa Ngombak dan Karanglangu.   Tradisi yang sudah berusia ratusan tahun itu dilangsungkan setiap dua tahun sekali. Biasanya, tradisi ini dilangsungkan pada hari Minggu Kliwon di Bulan September. Namun, untuk tahun ini pelaksanaannya dimundurkan karena September masih bersamaan dengan Bulan Muharam.   Setiap digelar, tradisi ini selalu dipadati ribuan orang. Selain warga dari dua desa, banyak orang dari luar daerah yang antusias menyaksikan jalannya tradisi ini.   Tradisi ini dilakukan dengan adanya kunjungan Kepala Desa Karanglangu bersama ratusan warganya menuju Desa Ngombak. Kunjungan dilakukan dengan menyeberangi Sungai Tuntang yang memisahkan kedua desa tersebut.   Kades Karanglangu Agus Slamet beserta istri menaiki rakit beralas karpet yang dihias dengan janur, dan bendera merah putih. Meski arus sungai saat itu cukup deras prosesi penyeb...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Kudhi
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Tengah

Kudhi bagi masyarakat Banyumas adalah salah satu perkakas yang serba guna, selain juga sebagai senjata tajam yang digunakan untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam. Dan sebagai sub budaya masyarakat Jawa, masyarakat Banyumas (dan seperti kebanyakan masyarakat Jawa) didalam kesehariannya selalu menggunakan simbol-simbol atau lambang. Simbol atau lambang tersebut bisa berbentuk benda, tulisan, ucapan maupun upacara dan kesenian, salah satunya Kudhi. Kudhi yang dianggap memiliki daya linuwih ini hanya dipakai sebagai senjata jimat. Sebab kudhi semacam ini jarang dan sangat sulit didapat. Masyarakat Banyumas sering menyebutnya dengan Kudhi Trancang. Ada beberapa macam kudhi yang ada di Banyumas yaitu Kudhi Biasa atau yang sering dipakai untuk segala keperluan. Kudhi ini memiliki ukuran panjang 40 cm dan lebar 12 cm. Kemudian Kudhi Melem, kudhi yan pada bagian ujungnya seolah-olah berbentuk ikan melem. Ukurannya lebih kecil kira-kira 30 cm panjangnya dan lebar 10 cm. Kudhi...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Legenda Desa Logandu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Asal mula desa kami berupa Pedukuhan namanya Pesawahan.Yang membuka wilayah adalah seorang prajurit Mataram pengikut dari Pangeran Diponegoro yang menyingkir karena pimpinanya tertangkap oleh Belanda, yang bernama Ki Sarahita. Kemudian disusul oleh Ki Suradiwangsa putra Ki Somadiwangsa dan cucu Mbah Untung Surapati ( Mbah Kepadangan ) karena waktu itu masih berupa hutan belantara. Keberadaan Pedukuhan Pesawahan akhirnya diketahui oleh Bupati Kebumen saat itu yaitu Arum Binang IV. Berdasarkan kesepakatan dengan ndara Siten di Pagebangan mengangkat Ki Ketadikrama sebagai Kepala Desa I di Pedukuhan Pesawahan. pada tahun 1847 yang kemudian dijadi tahun berdirinya desa kami. Wilayahnya diperlebar yakni dari Dukuh  .Karanganyar dan Jombor yang asalnya ikut desa Kebakalan sampai Kali Sadang.Karena daerahnya banyak ( dalam istilah jawa LOH ) batunya (dalam bahasa lokal namanya GANDU ) kemudian dijadikan nama desa kami LOGANDU.Ki Ketadikrama memerintah di Logandu dari tahun 1847 &n...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Lemper
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

lemper merupakan makanan tradisional surakarta ,zaman dahulu lemper dijumpai ketika ada acara keraton ,dan juga ketika masyarakat memiliki hajat saja.Namun saat ini lemper bisa ditemui di pasar tradisional dan pedagang pinggir jalan . lemper merupakan makanan khas jawa yang terbuat dari beras ketan yang digulung lonjong dengan daun pisang dan tengahnya diisi abon sapi dan dikukus.

avatar
Ekosaputro
Gambar Entri
Rumah Adat Jawa Tengah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Rumah Jawa lebih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa lebih mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga semakin menyatu dalam satu kesatuan. Semakin lama tuntutan masyarakat dalam keluarga semakin berkembang sehingga timbullah tingkatan jenjang kedudukan antar manusia yang berpengaruh kepada penampilan fisik rumah suatu keluarga. Lalu timbulah jati diri arsitektur dalam masyarakat tersebut. Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati orang lain. Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Jawa. Bentuk dari rumah Jawa dipengaruhi oleh 2 pendekatan yaitu : Pendekatan Geometrik yang dikuasai oleh kekuatan sendiri Pendekatan Geofisik yang tergantung pada kekuatan alam lingkungan Kedua pendekatan itu akhirnya m...

avatar
Oase