Lemag/ Lemah/ Lemeah adalah makanan khas dari Rejang , Lebong Selatan , Provinsi Bengkulu . Lemea terbuat dari rebung . Proses pembuatan lemea sedikit unik dan juga menghasilkan rasa yang unik. Membuat lemea akan memakan waktu sekitar 6 hari . Lemea tidak dimakan langsung tetapi harus dimasak dengan rempah-rempah dan mendukung sangat spesifik disajikan dengan ikan goreng , sayuran mentah dan " sambal " . Lemea bambu tumbuh adalah hasil dari proses fermentasi asam . Terbuat dari rebung yang dipotong kotak-kotak kecil . Setelah dicuci...
Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat resmi Provinsi Bengkulu. Rumah Bubungan Lima termasuk jenis rumah panggung. "Bubungan lima" sejatinya merujuk pada atap dari rumah panggung tersebut. Selain "bubungan lima", rumah panggung khas Bengkulu ini memiliki bentuk atap lainnya, sperti "bubungan limas", "bubungan haji", dan "bubungan jembatan". Material utama yang digunakan adalah kayu medang kemuning atau surian balam, yang berkarakter lembut namun tahan lama. Lantainya terbuat dari papan, sementara atapnya terbuat dari ijuk enau atau sirap. Sementara di bagian depan, terdapat tangga untuk naik-turun rumah, yang jumlahnya biasanya ganjil (berkaitan dengan nilai adat). Â Melihat sejumlah literatur yang menerangkan tentang rumah adat ini, kesimpulan sementara yang bisa diambil adalah, rumah ini bukanlah jenis tempat tinggal yang umum ditempati masyarakat. Rumah Bubungan Lima (juga jenis rumah adat lainnya di Bengkulu) merupakan rumah dengan fungsi khusus yang digun...
Rumah tradisional Rejang asli disebut dengan istilah Umeak Potong Jang. Umeak berarti rumah, Potong berarti buatan, dan Jang maksudnya Rejang. Jadi, Umeak Potong Jang = rumah buatan rejang. Rumah ini juga biasa disebut Umeak-An, dimana An berarti kuno/lama. Umeak-an = rumah lama. Keberadaan rumah asli rejang ini boleh dikatakan sudah musnah. Menurut orang tua yang masih ingat detail rumah asli ini, rumah yang masih ada sekarang sudah dipengaruhi oleh potongan Meranjat (suku bangsa yang ada di kab. Ogan Komering Ulu Sum-Sel). Perbedaan rumah asli dan yang dipengaruhi Meranjat terletak pada bubungan. Umeak Potong Jang memiliki bubungan melintang, sehingga tritisan atap/ cucuran menghadap ke depan dan belakang. Sedangkan yang dipengaruhi Meranjat, memiliki bubungan membujur sehingga tritisan menghadap ke samping. Bentuk bagian-bagian Umeak potong jang memiliki bubungan jembatan dengan teblayeaa (pelayaran) di kiri dan kanan. Atap depan dan belakang makin...
Senjata tradisional Bengkulu : keris, kuduk, badik, dan rudus. Keris adalah senjata tradisional daerah Bengkulu. Keris yang dianggap keramat atau pemberani, panjangnya 13 jari, dan dipakai oleh kepala adat atau hulubalang. Keris diperguanakan untuk perang, membela diri, dan perlengkapan upacara adat.
Benteng Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng Marlborough ini dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara. Konstruksi bangunan benteng Benteng Marlborough ini memang sangat kental dengan corak arsitektur Inggris Abad ke-20 yang ‘megah’ dan ‘mapan’. Bentuk keseluruhan komplek bangunan benteng yang menyerupai penampang tubuh ‘kura-kura’ sangat mengesankan kekuatan dan kemegahan. Detail-detail bangunan yang European Taste menanamkan kesan keberadaan bangsa yang besar dan berjaya pada masa itu. Dari berbagai peninggalan Benteng Marlborough yang masih terdapat di dalam bangunan benteng dapat pula diketahui bahwa pada masany...
Alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit binatang. Dol dimainkan bersama alat musik tassa (sejenis rebana) saat perayaan tabot. Perayaan tabot di Sumatera dibawa oleh penganut Syi'ah dari Madras dan Bengali yang didatangkan oleh Inggris sebagai pekerja untuk membangun benteng Malborough. Seorang pekerja yaitu syeh Burhanuddin atau Iman Senggolo melaksanakan perayaan tabot yang pertama pada tahun 1685 yang kemudian menyebar ke Pidie, Meulaboh, Banda Aceh, Singkil, Sibolga, Barus, Padang, Pariaman (yang dikenal dengan perayaan tabuik). Pada perkembangannya, perayaan ini hanya dijumpai di Pariaman dan Bengkulu. Dol hanya dikeluarkan pada perayaan ritual tabot berlangsung, namun kini terjadi perubahan fungsi dol, yaitu bukan hanya dibunyikan pada saat ritual tabot saja namun untuk musik pengiring tarian.
Alat musik ini terbuat dari kayu dan rotan. Tassa berbentuk seperti rebana yang dilengkap dengan dua tongkat pemukul. Tassa dimainkan bersama dengan dol saat upacara ritual tabot, selain itu tassa dimainkan untuk mengiringi tarian.
Alat musik ini terbuat dari kayu dan kuningan. Serunai berbentuk terompet yang terdiri dari beberapa bagaian, yaitu corong suara dari kuningan, badan dari kayu yang dilengkapi dengan tujuh lubang nada, dan bagian yang ditiup. Serunai dimainkan pada saat upacara bimbang gendang dalam rangkaian acara pernikahan, selain itu dimainkan untuk mengiringi penyambutan tamu.
Alat musik ini terbuat dari kayu, kulit binatang, rotan. Alat musik ini berbentuk silindris dengan kepala ganda. Gendang panjang satu kesatuan dengan serunai yang dimainkan pada upacara bimbang gendang di pernikahan adat Bengkulu, selain itu dimainkan untuk mengiringi penyambutan tamu. Gendang panjang termasuk dalam instrumen yang dimainkan dengan cara dipukul denga telapak tangan sebagai pengatur ritme dan irama yang dikeluarkan. Teknik pemukulan yang dipakai pemain juga menentukan bagus atau tidaknya irama yang dikeluarkan dari Gendang Panjang ini. Sulitnya memainkan alat ini akan bertambah saat anda mengetahui bahwa alat ini mempunyai 2 sisi yang ukurannya berbeda. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-bengkulu/