Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Rumah Adat Bengkulu Bengkulu
Bubungan Lima
- 10 April 2014
Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat resmi Provinsi Bengkulu. Rumah Bubungan Lima termasuk jenis rumah panggung. "Bubungan lima" sejatinya merujuk pada atap dari rumah panggung tersebut. Selain "bubungan lima", rumah panggung khas Bengkulu ini memiliki bentuk atap lainnya, sperti "bubungan limas", "bubungan haji", dan "bubungan jembatan". Material utama yang digunakan adalah kayu medang kemuning atau surian balam, yang berkarakter lembut namun tahan lama. Lantainya terbuat dari papan, sementara atapnya terbuat dari ijuk enau atau sirap. Sementara di bagian depan, terdapat tangga untuk naik-turun rumah, yang jumlahnya biasanya ganjil (berkaitan dengan nilai adat).
 
Melihat sejumlah literatur yang menerangkan tentang rumah adat ini, kesimpulan sementara yang bisa diambil adalah, rumah ini bukanlah jenis tempat tinggal yang umum ditempati masyarakat. Rumah Bubungan Lima (juga jenis rumah adat lainnya di Bengkulu) merupakan rumah dengan fungsi khusus yang digunakan untuk ritus-ritus adat atau acara khusus, seperti penyambutan tamu, kelahiran, perkawinan, atau kematian. Rumah Bubungan Lima, merupakan salah satu prototipe hunian tahan banjir, yang merepresentasikan nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat Bengkulu.
Bagian atas terdiri dari:
 
Atap, terbuat dari ijuk, bambu, atau seng,
Bubungan, ada beberapa bentuk,
Pacu (plafon), dari papan atau pelupuh,
Peran, balok-balok bagian atas yang menghubungkan tiang-tiang bagian atas,
Kap, kerangka untuk menempel kasau,
Kasau, untuk mendasi reng,
Reng, untuk menempel atap, dan
Listplang, suyuk, penyunting.
Bagian Tengah:
Bagian tengah terdiri dari:
 
Kusen, kerangka untuk pintu dan jendela,
Dinding, terbuat dari papan atau pelupuh,
Jendela, bentuk biasa dan bentuk ram,
Pintu, bentuk biasa dan bentuk ram,
Tulusi (lubang angin), ventilasi, biasanya di atas pintu dan jendela, dibuat dengan berbagai ragam hias,
Tiang penjuru,
Piabung, tiang penjuru halaman,
Tiang tengah,
Bendu, balok melintang sepanjang dinding.
Bagian Bawah
Sementara bagian bawah, terdiri dari:
 
Lantai, dari papan, bambu, atau pelupuh,
Geladak, dari papan 8 dim dengan lebar 50cm, dipasang sepanjang dinding luar di atas balok,
Kijing, penutup balok pinggir dari luar, sepanjang keliling dinding,
Balok (besar), kerangka untuk lantai yang memanjang ke depan,
Tailan, balok sedang yang berfungsi sebagai tempat menempelkan lantai,
Blandar, penahan talian, melintang,
Bedu, balok diatas sebagai tempat meletakkan rel,
Bidai, bamboo tebal yang dipasang melintang dari papan lantai, untuk mempertahankan dari tusukan musuh dari bawah rumah,
Pelupuh kamar tidur, sejajar dengan papan lantai (di atas bidai),
Lapik tiang, batu pondasi tiang rumahtiang rumah,
Tangga depan dan belakang.
 
Susunan Ruang dan Fungsinya
Susunan ruang Rumah Bubungan Lima (dan rumah panggung Melayu Bengkulu umumnya) beserta fungsinya, adalah sebagai berikut: 
 
Berendo
Tempat menerima tamu yang belum dikenal, atau tamu yang hanya menyampaikan suatu pesan (sebentar). Selain itu juga dipergunakan untuk bersantai pada pagi atau sore hari. Bagi anak-anak, berendo juga sering dipergunakan untuk bermain congkak, karet, dll
 
Hall
Ruang untuk menerima tamu yang sudah dikenal baik, keluarga dekat, atau orang yang disegani. Ruangan ini juga digunakan untuk tempat cengkrama keluarga pada malam hari, ruangan belajar bagi anak-anak, dan sewaktu-waktu ruang ini digunakan untuk selamatan atau mufakat sanak famili.
 
Bilik Gedang
Bilik gedang atau bilik induk merupakan kamar tidur bagi kepala keluarga (suami istri) serta anak-anak yang masih kecil.
 
Bilik Gadis
Biasanya terdapat pada keluarga yang memiliki anak gadis, merupakan kamar bagi Si Anak Gadis. Selain uantuk tidur juga digunakan untuk bersolek. Bilik gadis biasanya berdampingan dengan bilik gedang, demi keamanan dan kemudahan pengawasan terhadap anak gadis mereka.
 
Ruang Tengah
Biasanya dikosongkan dari perabot rumah, dan di sudutnya disediakan beberapa helai tikar bergulung karena fungsi utamanya adalah untuk menerima tamu bagi ibu rumah tangga atau keluarga dekat bagi si gadis. Di samping itu juga sering dipakai sebagai tempat belajar mengaji. Bagi keluarga yang tidak memilki kamar bujang tersendiri, kadang-kadang dipakai untuk tempat tidur anak bujang.
 
Ruang Makan
Tempat makan keluarga. Pada rumah kecil biasanya tidak terdapat ruang makan, mereka makan di ruang tengah. Bila ada tamu bukan keluarga dekat, maka untuk mengajak tamu makan bersama digunakan hal, bukan di ruang makan.
 
Garang
Tempat penyimpanan tempayan air atau gerigik atau tempat air lainnya, juga dipakai untuk tempat mencuci piring dan mencuci kaki sebelum masuk rumah atau dapur
 
Dapur
Ruangan untuk memasak
 
Berendo Belakang
Serambi belakang, tempat bersantai bagi kaum wanita pada siang atau sore hari, melepas lelah setelah mengerjakan tugas, tempat mengobrol sambil mencari kutu.
Selain Rumah Bubungan Lima, di Provinsi Bengkulu juga terdapat rumah adat yang lain seperti Rumah Umeak Potong Jang, Rumah Kubung Beranak, Rumah Patah Sembilan, dan lain sebagainya. 

Sumber:  https://gpswisataindonesia.info/2013/12/rumah-adat-bengkulu/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline