Anak
471 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal Mula Nama Simalungun
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Simalungun adalah nama salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Sumatra Utara. Dulu, sebelum bernama Simalungun, daerah ini dikenal dengan nama Kampung Nagur. Namun karena sebuah peristiwa, daerah tersebut kemudian dinamai Simalungun. Peristiwa apakah yang menyebabkan perubahan nama itu? Simak kisahnya dalam cerita Asal Mula Nama Simalungun berikut ini! * * * Dahulu, di wilayah Kampung Nagur, Sumatra Utara, terdapat sebuah kerajaan kecil bernama Kerajaan Tanah Djawo. Kerajaan suku Batak yang bermarga Sinaga ini dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Dalam menjalankan tugas pemerintahan, sang Raja didampingi oleh sejumlah hulubalang yang tangguh dan setia sehingga kerajaan ini aman dan tenteram. Sementara itu, di luar wilayah Nagur, terdapat pula dua kerajaan suku Batak yang berlainan marga, yaitu Kerajaan Silou dari marga Purba Tambak dan Kerajaan Raya dari marga Saragih Garingging. Meskipun berlainan marga, kedua kerajaan ini menjalin hubungan persahabatan dengan Kera...

avatar
tresna purnama dewi
Gambar Entri
Batu Gantung (legenda Kota Parapat) #DaftarSB19
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Parapat atau Prapat adalah sebuah kota kecil yang berada di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia. Kota kecil yang terletak di tepi Danau Toba ini merupakan tujuan wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Kota ini memiliki keindahan alam yang sangat mempesona dan didukung oleh akses jalan transportasi yang bagus, sehingga mudah untuk dijangkau. Kota ini sering digunakan sebagai tempat singgah oleh para wisatawan yang melintas di Jalan Raya Lintas Sumatera ( Jalinsum) bagian barat yang menghubungkan Kota Medan dengan Kota Padang. Selain sebagai objek wisata yang eksotis, Parapat juga merupakan sebuah kota yang melegenda di kalangan masyarakat di Sumatera Utara. Dahulu, kota kecil ini merupakan sebuah pekan [1] yang terletak di tepi Danau Toba. Setelah terjadi suatu peristiwa yang sangat mengerikan, tempat itu oleh masyarakat diberi nama Parapat atau Prapat. Dalam peristiwa itu, muncul sebuah batu yang menyerupai...

avatar
tresna purnama dewi
Gambar Entri
Si Baroar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Si Baroar adalah sebuah legenda yang mengisahkan tentang asal-usul orang-orang Mandailing yang bermarga Nasution di daerah Sumatra Utara, Indonesia. Menurut cerita, si Baroar adalah anak yatim piatu yang berwajah tampan. Ia memiliki wajah yang sangat mirip dengan wajah putra Sutan Pulungan, Raja dari Kerajaan Huta Bargot. Kemiripan wajah kedua anak tersebut membuat Sutan Pulungan dan permaisurinya merasa sangat terhina, karena rakyatnya seringkali keliru menyapa kedua anak itu. Akhirnya, Sutan Pulungan memutuskan untuk membunuh si Baroar. Berhasilkah Sutan Pulungan membunuh si Baroar? Ikuti kisah selengkapnya dalam cerita Si Baroar berikut ini! *** Alkisah, di Mandailing, Sumatra Utara, terdapat sebuah kerajaan kecil yang bernama Huta Bargot. Kerajaan tersebut terletak di seberang Sungai Batang Gadis. Rajanya yang bergelar Sutan Pulungan. Ia mempunyai seorang permaisuri dan putra yang masih bayi. Di sela-sela kesibukannya mengurus kerajaan, Sutan Pulungan sering melua...

avatar
tresna purnama dewi
Gambar Entri
Ruma Adat Batak
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Hal pertama untuk pendirian Rumah adat Batak adalah proses yang dalam bahasa Batak Toba disebut "mangarade". Ini adalah pengumpulan bahan penyusun bangunan seperti tiang, tustus (pasak), pandingdingan, parhongkom, urur, ninggor, ture-ture, sijongjongi, sitindangi, songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap. Juga bahan kelengkapan bangunan seperti singa-singa, ulu paung dan sebagainya yang diperlukan. Prosesnya dilaksanakan dengan gotong royong yang dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai "marsirumpa" suatu bentuk kerja sama tanpa pamrih antar penduduk sekampung. Arsitektur Batak Toba terdiri atas ruma dan sopo (lumbung) yang saling berhadapan. Ruma dan sopo dipisahkan oleh pelataran luas yang berfungsi sebagai ruang bersama warga huta. Ada beberapa sebutan untuk rumah Batak, sesuai dengan kondisi rumahnya. Rumah adat dengan banyak hiasan (gorga), disebut Ruma Gorga Sarimunggu atau Jabu Batara Guru. Sedangkan rumah adat yang tidak berukir, disebut Jabu Ereng atau Jabu Batara Siang...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
selop berok
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Utara

Selop Berok atau Sandal batok merupakan salah satu permainan tradisional yang dimiliki Suku Gayo dan sering dimainkan oleh anak-anak Bamil Nosar, Sandal yang terbuat dari Batok kelapa ini mengeluarkan bunyi-bunyian jika dimainkan, suara tersebut berasal dari gesekan ke Tanah atau Ke Aspal, suara inilah yang mungkin membuat Anak-anak suka memainkanya, oleh anak-anak permainan ini sering diadu dengan cara uji kecepatan, anak-anak akan saling berlari secepatnya dengan menggunakan Selop Berok. Selop ini dibuat dengan cara Melobangi Bagian atas dari Batok. Kemudian Masukan tali Ke dalam Lobang tersebut, beri penahan bambu atau Kayu kemudian Ikat Selop Berok siap dimainkan, permainan sederhana ini sangat mudah membuatnya, tidak jarang anak-anak Bamil Nosar bisa membuat sendiri permainan ini. permainannya juga cukup mudah dimainkan, dengan Cara menaikkan kaki ke Batok kemudian jepit tali dengan ibu Jari Kaki kemudian melangkah lah dengan pelan-pelan, per...

avatar
Borip X7
Gambar Entri
Ndung-ndungen/Pantun Karo
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Utara

Wari selasa tiga binanga Wari sabtu tiga pancurbatu Man bandu kerina anak singuda denga Enda kupeseh tenahku man bandu Kunangkihi deleng sibayak Kutatap teridah deleng sinabun Marilah kita radu erpengayak Pesikapken kuta kemulihen Bereng-bereng kudibah Lada jera gula batuna Enterem jelma kuidah Sada kena ateku ngena Matawari sipukul siwah Deleng Sinabun mbue kertahna Sadawari kena la kuidah Timbang setahun kuakap dekahna

avatar
Gintings
Gambar Entri
Misteri Gua Kemang (Umang)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Alkisah, hiduplah seorang peladang di kampung tersebut. Dia biasa dipanggil Opung (kakek) Ketaren. Sebagai seorang peladang, Opung mau membuka hutan yang masih berada tidak jauh dari kawasan perkampungan untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Dalam perjalanan menuju lokasi tersebut, Opung bertemu dengan sesosok mahkluk bertubuh kecil dengan kakinya terbalik. Tumitnya menghadap ke depan dan jari kakinya ke belakang. Orang-orang menyebutnya Umang.   “Mau kemana?” Umang bertanya pada Opung. Opung menjelaskan bahwa dia mau membuka hutan untuk berladang padi. Umang pun menawarkan bantuan kepada Opung, dengan syarat Opung tidak boleh membawa perempuan dan anak kecil ke ladangnya. Opung menyanggupinya, walaupun dia sendiri punya seorang istri yang baru saja melahirkan.   Akhir kata, Umang dan kawan-kawannya membantu Opung membuka hutan. Dalam satu hari, lahan seluas tiga hektar selesai dibersihkan dan siap untuk ditanam. Sebelum senja, Opung kembali...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Sigale-Gale
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Sigale gale adalah patung yang berkembang di Masyarakat Batak, Sumatera Utara. Patung ini diukir menyerupai manusia, terbuat dari kayu dan yang dapat digerakkan seperti cara seseorang dalang untuk memainkan wayang golek dalam suku jawa. Gerakannya biasanya seperti gerak tari dan biasanya diiringi oleh musik gondang. Sejumlah cerita rakyat sering mengaitkan patung ini dengan Legenda Raja Manggele.    Sekitar ± 300 tahun yang lalu, seorang keturunan si Raja Batak yaitu Raja Rahat yang konon adalah seorang raja yang kaya dan memiliki banyak tanah yang berada ± 50 Km dari Tomok, di sekitar pegunungan Desa Lumban Suhi (saat ini kerajaan itu sudah tidak terlihat lagi). Si Raja Rahat hanya memiliki satu orang anak saja yaitu si Raja Manggele. Pada usianya yang menjelang dewasa, ± 15 – 16 tahun, si Raja Rahat memerintah si Raja Manggele untuk memperluas daerah kekuasaannya, yang mana dalam hal itu mereka harus berperang. Menurut cerita, si Raja M...

avatar
Rolan Mauludy Dahlan
Gambar Entri
fahombo
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tradisi lompat batu di Pulau Nias, Sumatera Utara atau disebut sebagai  hombo  batu atau  fahombo  telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini lestari bersama budaya megalit di pulau seluas 5.625 km² yang dikelilingi Samudera Hindia dan berpenduduk 700.000 jiwa itu.  Tradisi  fahombo  diwariskan turun-termurun di setiap keluarga dari ayah kepada anak lelakinya. Akan tetapi, tidak semua pemuda Nias sanggup melakukannya meskipun sudah berlatih sedari kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan, ada unsur magis dari roh leluhur dimana seseorang dapat berhasil melompati batu dengan sempurna.  Lompat batu di Pulau Nias awalnya merupakan tradisi yang lahir dari kebiasaan berperang antardesa suku-suku di Pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras dan kuat diwarisi dari budaya pejuang perang. Dahulu suku-suku di pulau ini sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, perbatasan tanah, atau mas...

avatar
Borip X7