Pakaian adat kaum pria Sulawesi Utara adalah tutup kepala (destar), baju model teluk belanga dan celana panjang. Pakaian ini berdasarkan adat Bolaang Mongondow. Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html
Pakaian adat wanita Sulawesi Utara memakai baju kurung dan kain panjang. Selain itu dibagian dadanya terdapat hiasan yang khas, dan perhiasan lainnya berupa subang serta gelang. Pakaian ini berdasarkan adat Bolaang Mongondow. Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda mudi daerah Gorontalo. Video: https://youtu.be/O7sJZPPesss Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html
Tari Panen, tari ini menggambarkan kegembiraan masyarakat Minahasa yang secara gotong royong melaksanakan panen cengkeh dan kopra. Ditarikan oleh sekelompok wanita, garapan tai ini didasarkan atas unsur unsur gerak tari tradisi setempat. Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html
Tari Cakalele, adalah tari yang melambangkan keprajuritan dan kegagahan. Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html
Keris merupakan senjata tradisional yang biasa dipakai oleh rakyat di Sulawesi Utara. Bentuknya lurus tanpa berlekuk lekuk. Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html
Ikan Rica Rica memang masakan khas Manado. Menu yang merakyat ini dapat diaplikasikan pada berbagai jenis ikan maupun daging. Tapi biasanya yang sering dimasak rica rica adalah ikan laut. Demikian juga halnya daging, Semua daging bisa dimasak rica rica, Apakah itu unggas (ayam, burung, bebek) ataupun daging babi, sapi dan kambing. Resep ikan rica rica versi saya ini adalah memang resep asli dari dapur orang Manado. Ya karena saya berdarah Manado, dibesarkan di Manado dengan budaya Manado yang kental. Memang banyak beredar resep ikan rica rica yang sudah dimodifikasi sesuai selera. Untuk informasi, masakan rica rica asli Manado tidak memakai lengkuas dan daun salam. Dalam memasak masakan Manado asli, masyarakat Manado malah tidak mengenal daun salam. Ahaa itu uraian saya tentang resep asli rica rica loh ya, selanjutnya tinggal tergantung selera jika akan mengimprovisasi resep aslinya. Oia rica rica ini juga pada sebagian masyarakat Manado suka menyebutnya dengan garo rica. Ga...
Tino’tok. Ini dia makanan Manado olahan dari tulang. Biasanya tulang babi sih. Tino’tok memang jarang ditemukan di restoran Manado karena bahannya yang tidak selalu tersedia. Biasanya disajikan pada persiapan pernikahan jaman dulu, (sekitar tahun 80an ke bawah) dan sekarang memang sudah jarang diterapkan. Saya mengenal makanan ini di Langowan. Hidangan inipun disajikan pada pesta pernikahan dengan sistem “Kuanen”. Saya cerita dulu apa itu “kuanen”. Kuanen adalah sistem pernikahan ala jadul (jaman dulu) yang sekarang memang sudah tidak praktis lagi untuk diterapkan. Dalam sistem kuanen ini, acara pesta dipersiapkan oleh keluarga besar. Lalu, misalkan pesta pernikahannya akan diselenggarakan pada hari Sabtu, sejak hari Kamis sore atau Jumat pagi, keluarga sudah mulai berkumpul dan bersama sama membantu tuan pesta untuk mempersiapkan pestanya. Termasuk memasak bareng di dapur sambil bercengkerama antar keluarga. Hal ini memang menimbukan ikatan k...
Tart labu kuning atau dalam bahasa Manado disebut Sambiki Taart. Ya, labu kuning bahasa Manadonya adalah "Sambiki". Untuk selanjutnya si labu kuning ini disebut dengan "sambiki", agar efek Manadonya lebih terasa. Panganan Sambiki taart ini sering ditemui dalam kehidupan kaum Borgo di Manado. Sedangkan yang dimaksud dengan "kaum Borgo" ini adalah masyarakat keturunan Portugis, Spanyol dan Belanda yang mendiami area pesisir pantai sepanjang Tanah Minahasa. Kaum Borgo ini memiliki budaya unik yang terpengaruh dengan nenek moyang mereka yang berasal dari Eropa. Kembali ke Sambiki Taart. Panganan ini dulu sering ditemui sebagai teman minum kopi oma oma, opa opa, tanta (tante) tanta dan Oom oom, nona nona dan nyong nyong kaum Borgo. Namun itu dulu. Sekarang sudah jarang muncul, bahkan nyaris tenggelam. Entahlah, apa mungkin tergilas panganan kekinian dan kalah pamor sama Klappertaart. Secara fisik, sambiki taart ini mirip Klappertaart, hanya ini lebih padat, karena dibua...