Anak
386 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
LA DANA DAN KERBAUNYA
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

  La Dana adalah seorang anak petani dari Toraja. Ia sangat terkenal akan kecerdikannya. Kadangkala kecerdikan itu ia gunakan untuk memperdaya orang. Sehingga kecerdikan itu menjadi kelicikan. Pada suatu hari ia bersama temannya diundang untuk menghadiri pesta kematian. Sudah menjadi kebiasaan di tanah toraja bahwa setiap tamu akan mendapat daging kerbau. La Dana diberi bagian kaki belakang dari kerbau. Sedangkan kawannya menerima hampir seluruh bagian kerbau itu kecuali bagian kaki belakang. Lalu La Dana mengusulkan pada temannya untuk menggabungkan daging-daging bagian itu dan menukarkannya dengan seekor kerbau hidup. Alasannya adalah mereka dapat memelihara hewan itu sampai gemuk sebelum disembelih. Mereka beruntung karena usulan tersebut diterima oleh tuan rumah. Seminggu setelah itu La Dana mulai tidak sabar menunggu agar kerbaunya gemuk. Pada suatu hari ia mendatangi rumah temannya, dimana kerbau itu berada, dan berkata "Mari kita potong hewan ini, saya s...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Tradisi Passiliran
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

passiliran adalah tradisi penguburan bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigibayi. Berbeda dengan penguburan orang-orang dewasa yang biasanya dikuburkan di tebing-tebing, bagi bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi ini di kuburkan di tubuh sebuah pohon yang memiliki diameter cukup besar (sekitar 800 hingga 100 cm) yaitu pohon Tarra. Pohon Tarra sendiri di pilih karena pohon ini disamping memiliki diameter cukup besar juga memiliki getah yang berlimpah yang diyakini penduduk setempat sebagai pengganti air susu ibu bagi si bayi yang meninggal.    Lebih jauh dari itu, . Dengan menguburkan bayi di pohon Tarra, orang Toraja menganggap bayi ini seperti dikembalikan lagi ke rahim ibunya. Makanya, lubang tempat meletakkan mayat bayi di tubuh pohon Tarra ini pun dibuat sedemikian rupa hingga memiliki kemiripan dengan rahim, dan si mayat bayi diletakkan begitu saja tanpa dibungkus kain apapun sehingga benar-benar seperti bayi yang berada di kandungan ibunya. Setelah sang may...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Rambu Solok
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

            Mayoritas penduduk suku Toraja, hingga enam puluh persen masih memegang teguh kepercayaan nenek moyangnya, maka adat istiadat yang ada sejak dulu tetap dijalankan sekarang. Sebagai penganut Aluk Todolo masyarakat Suku Toraja mengenal dan masih melestarikan dua ritual besar dalam daur hidupnya, yaitu: Upacara kegembiraan yang disebut  Rambu Tuka  dan upacara kedukaan yang disebut  Rambu Solok . Upacara  Rambu Solok  adalah   jawaban dari ketidakpastian akan misteri kehidupan setelah mati, agar terhapuskan segala kekhawatiran akan nasib si mati di alam baka. Karena ajaran Aluk Todolo menurut orang Toraja berisi konsep kepercayaan terhadap alam kehidupan setelah mati. Ajaran ini menganggap bahwa arwah seseorang setelah mati tidak hilang begitu saja melainkan kembali ke suatu tempat yang dianggap sebagai alam arwah atau sebagai tempat asal-usul leluhur merek...

avatar
Oase
Gambar Entri
Putri Tandampalik
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Alkisah,  pada  zaman dahulu kala, di sebuah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan,  berdiri  sebuah kerajaan yang bernama Kerajaaan Luwu. Kerajaan ini  dipimpin oleh seorang  raja atau  datu  yang bernama La Busatana  Datu Maongge, atau sering  dipanggil Raja Luwu atau Datu Luwu. Ia adalah  seorang raja yang adil, arif dan  bijaksana, sehingga rakyatnya hidup  makmur dan sentosa. Datu Luwu mempunyai seorang  putri yang cantik  jelita dan berperangai baik, namanya Putri Tandampalik. Berita   kecantikan dan perangai baiknya tersebar sampai ke berbagai negeri di  Sulawesi  Selatan. Pada  suatu hari, Raja Bone ingin  menikahkan putranya dengan Putri  Tandampalik. Ia pun mengutus beberapa pengawal  istana ke Kerajaan Luwu  untuk melamar sang Putri. Sesampainya di istana Luwu,  utusan tersebut  disambut dengan ramah oleh Datu Luwu. “Ampun, Baginda...

avatar
Oase
Gambar Entri
ANAK KUKANG
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sulawesi Selatan

Cipt. Bora DG Irate Kukanga' tunipela Tunibuang ritamparang Kunianyukan rije’ne Narappung tau maraeng Ca'di ca'di dudu in’ja Nana pelakka anrongku Mantang mama kale kale Tu’guru' je’ne matangku Aule ... sare sarengna Ikukang sayang Sare tea takucini Empo tena mate’nena

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Coto makassar
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa". Saat ini Coto Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Dan direncanakan mulai bulan November 2008 Coto Makassar akan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik Garuda Indonesia dari dan ke Makassar. Berikut beberapa nama Coto Makassar yang ada di Makassar Coto Nusantara Coto Bawakaraeng Coto Tol Nusantara dg.Oyo Coto Gembira

avatar
Vhiendysav
Gambar Entri
Acara Pa'dekko
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

PA’DEKKO; dizaman dahulu itu merupakan Acara dimana jika ada masyarakat  yang memanen padi, mereka mengadakan yang namanya Acara PA’DEKKO yang merupakan ucapan syukur kepada tuhan karena panennya berhasil dan mereka  mengundang  tokoh-tokoh masyarakat, tetangga dan masyarakat sekitar untuk memeriahkan Acara PADEKKO tersebut, dan di ACARA PA’DEKKO yang demikianlah para muda-mudi biasanya saling mengenal satu sama lain, karena seperti kita tahu pada zaman dulu belum ada yang namanya HP dll. Salah satu adat tradisional kabupaten Jeneponto yang biasa didapati di acara pesta perkawinan dan sunatan yakni Pa'dekko Budaya adat tradisional Appa'dekko ini sudah ada sejak zaman dahulu, yang konon kabarnya budaya tradisional Butta Turatea ini merupakan budaya untuk menghormati leluhur, sebagai bentuk kesyukuran atas dipertemukannya sepasang jodoh,  Menurut salah satu tokoh adat Kampung Lembangloe kelurahan Balang kecamatan Binamu Jenepon...

avatar
Kusmanurwira
Gambar Entri
Lakipada
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Lakipadada, adalah bangsawan toraja yang jadi paranoid terhadap maut, sehingga berusaha mencari mustika tang mate supaya dia bisa hidup kekal, tanpa dihantui kematian (mirip cerita Nabi Sulaiman). Lakipadada didalam legenda itu diceritakan kehilangan orang2 tersayangnya, ibu, saudara perempuan, saudara laki-laki, bahkan pengawal dan hamba2nya satu demi satu meninggal dunia. Kemudian Lakipadada menjadi paranoid, berusaha menegasikan kemungkinan kematian juga datang padanya. Pergilah dia mengembara dengan tedong bonga nya mencari mustika tang mate yang bisa mengekalkan kehidupannya, diantaranya mengarungi ke teluk bone dengan buaya sakti (yang barter service dengan imbalan tedong bonga), mencari Pulau Maniang, tempat yang dianggapnya dihuni oleh seorang kakek tua sakti berambut dan jenggot putih yang diceritakan memiliki mustika itu. Karena kekurang sabarannya, Lakipadada gagal memenuhi persyaratan yang diajak si tua sakti; puasa makan minum dan tidur selama tujuh hari tujuh m...

avatar
Siti Badriah Gofur
Gambar Entri
Tari Pepeka Ri Makka
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Tarian Pepeka Ri Makka Tarian Pepeka Ri Makka berasal dari dua kata yang itu Pepe’ dan Rimakka dimana Pepe’ berarti api, Rimakka adalah tanah suci Mekkah, tarian ini mengingatkan kita pada Nabi Ibrahim yang dibakar oleh kaum Quraiz. Karena iman dan keyakinannya kepada sang khaliq turunlah Do’a Qulna yaa naaru kuunii bardan wasalaaman alaa ibraahiim laa haula walaa kuwwataa illaa billaah…..kumfayakum. Para penari terinspirasi dan menuang dalam sebuah bentuk tari yakni tari pepe’-pepeka rimakka. Dengan penuh keyakinan dan Do’a para penari membakar sarung, tangan mereka tanpa merasa kepanasan, tarian ini adanya dikampung Paropo kecamatan panakkukang kota Makassar, sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang tahun 1942.  Sekarang ini tari pepeka ri makka sering di bawakan oleh sanggar remaja kampung paropo, appe-pepe ia, yaitu menyalakan api, sifatnya menyalakan api (seperti lempion) pada serambi depan rumah atau di perkarangan. Dari acara tradi...

avatar
Sri sumarni