Rentak Bulian merupakan ritual pengobatan yang berasal dari suku Talang Mamak, Indragiri Hulu. Nama tari ini diambil dari Kata Rentak dan Bulian . Rentak yang maksudnya merentak atau melangkah , dan Bulian adalah tempat singgah mahluk bunian atau mahluk halus dalam bahasa daerah Indragiri Hulu. Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan suasana dan unsur magis, dan sebelum ritual tari dilakukan dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama oleh penari. Ritual tersebut diantaranya sebagai berikut : Penari adalah terdiri dari delapan orang muda yaitu 7 ( tujuh ) perawan dara yang cantik dan molek tidak sedang kotor (bersih dari haid), serta 1 ( satu ) orang pemuda gagah perkasa yang baligh Hapal benar gerak dan laku tari Setiap penari tak ada yang berdekatan bertalian darah Seluruh penari mendapat izin tetua adat kampung Sebelum menari, penari sudah diasapi dengan gaharu Alat musik harus di keramati Maya...
Upacara Adat Belian Tolak Bala Suku Petalangan Asal-usul Dalam sejarah masyarakat Melayu Riau, Suku Petalangan dikenal sebagai suku yang memiliki banyak adat istiadat. Contohnya adalah upacara belian yang sampai sekarang masih tetap dilestarikan. Upacara ini merupakan ajaran leluhur agar manusia menjaga keseimbangan hidup dengan alam dan makhluk yang terlihat maupun tidak. Upacara ini juga bertujuan agar manusia bersyukur kepada Tuhan atas kesehatan mereka (Nizamil Jamil, dkk, 1987/1988; Budisantoso, 1986). Belian menurut bahasa orang Petalangan diambil dari beberapa arti. Menurut mereka, belian adalah nama kayu yang keras dan tahan lama. Kayu belian ini pada masa lalu biasa digunakan untuk bahan membuat ketobung, yakni gendang untuk mengiringi upacara adat. Kayu ini juga baik untuk bahan membuat bangunan rumah. Menurut kemantan (orang yang dapat berkomunikasi dengan makhluk gaib), kayu belian disebut juga dengan kayu putih sangko bulan yang berarti kayu tempat tingg...
Asal Usul dan Perkembangan Kuantan Singingi adalah sebuah daerah yang secara administratif termasuk dalam Provinsi Riau. Daerahnya banyak memiliki sungai. Kondisi geografis yang demikian, pada gilirannya membuat sebagian besar masyarakatnya memerlukan jalur1 sebagai alat transportasi Kemudian, muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya. Selain itu, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri). Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu. Perkembangan selanjutnya (kurang lebih 100 tahun kemudian), jalur tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi dan simbol status sosial seseorang, tetapi...
Konon, dahulu kala ada seorang Laksamana yang mengamuk di sebuah kebun kuwini/kweni (Mangifera × odorata Griffith) --- sejenis mangga yang memiliki daging buah yang lembut dan aroma yang harum. Ia mengamuk lantaran istrinya dibawa kabur oleh pemiliki kebun tersebut. Untuk melampiaskan amarahnya, sang Laksamana pun menghempaskan pedangnya ke segala arah. Akibatnya, puluhan kuwini pun jatuh ke tanah dan rusak. Sehabis menuntaskan semua amarahnya, sang Laksamana pulang ke rumahnya. Warga yang kala itu takut melihat kemarahan sang Laksamana, tidak berani mendekat. Lalu setelah ia pergi, para warga berbondong-bondong mengumpulkan puluhan kuwini yang jatuh ke tanah. Pada awalnya, mereka sempat bingung, akan diapakan semua kuwini yang telah kumpulkan. Akhirnya, seorang wanita mencampurkan potongan-potongan buah kuwini itu dengan santan dan gula. Kemudian, minuman itu dibagikan untuk warga sekampung. Ternyata orang-orang menyukai rasa minuman tersebut dan dengan segera menyebar...
Ikan Patin dalam bahasa latin disebut pangasius hypopthalmus . Ia merupakan ikan sungai yang dahulu banyak ditemukan di Sungai Indragiri, sekitar dua ratus kilometer dari Pekanbaru, Riau. Namun seiring perkembangan waktu, ikan ini sudah banyak dibudidayakan, baik di sungai (karamba air deras) atau di kolam-kolam biasa. Sebagai makanan khas, ada perbedaan citarasa antara ikan patin yang dihasilkan di sungai dengan ikan patin hasil budidaya kolam. Ikan Patin sungai memiliki rasa daging yang terasa sedikit kenyal dan padat. Saat daging kepala ikan ditarik dari celah-celah tulang, rasanya pun akan terasa "mengikat". Selain lebih gurih dan manis, aroma yang ditimbulkan juga lebih harum. Sementara daging ikan patin yang dibudidayakan di sungai terasa agak lembek. Daging kepala ikan pun akan rontok tanpa perlu menariknya dari celah tulang. Perbedaan juga terasa di penciuman, di mana ikan patin kolam kadang memiliki aroma lumpur. Kekhasan ikan patin terletak pada rasa asam pedasnya. Da...
Jangan takut bila mendengar nama Laksamana Mengamuk. Ini bukan arti harafiah seorang laksamana yang sedang mengamuk. Nama ini mengacu pada sebuah minuman yang rasanya 'mengamuk' di tenggorokan. Yups, Es Laksamana Mengamuk tepatnya, adalah sebuah minuman segar yang berasal dari Pekanbaru, Riau. Minuman ini memiliki cita rasa khas yang menggoda tenggorokan dengan aroma wangi buah kweni dan siraman sirup yang menambah daya tarik serta menggugah lidah untuk segera menikmati kesegarannya. Bahan-bahan: Mangga kweni 300 gram, kupas, potong dadu Rendaman Selasih 1 sendok teh Kelapa muda 1 buah, serut memanjang Es batu 600 gram Bahan Kuah: Santan 600 ml Daun pandan 3 lembar, ikat simpul Garam ¼ sendok teh Bahan Sirup: Air 250 ml Daun pandan 2 lembar, ikat simpul Gula pasir 250 gram Garam ¼ sendok teh Cara Membuat: 1. Untuk membuat Kuah, rebus santan dengan campuran garam dan daun pandan sambil diaduk sampai mendidih. Lalu Dinginkan. 2. Untuk membuat Siru...
Ini dia masakan khas dari propinsi Riau daratan : Asam Pedas Ikan. Ikan yang dipakai umumnya 2 macam. Dengan bahan Ikan Baung, dinamakan: Asam Pedas Baung . Memakai ikan patin, disebut Asam Pedas Patin . Bahan: 500 gr ikan baung (jika tak ada, ganti dengan ikan patin, ikan kembung atau ikan lele), bersihkan. 100 gr belimbing wuluh, iris (atau ganti dengan irisan nanas muda) 2 sdm asam jawa, larutkan dengan 50 ml air panas 1 lbr daun kunyit 1 batang serai, ambil bagian putih, memarkan 3 lbr daun jeruk purut, buang tulangnya 1 cm lengkuas, memarkan 600 ml air Minyak untuk menumis Garam secukupnya Gula (jika suka) Bumbu Halus: 100 gr cabe merah 8 buah bawang merah 4 siung bawang putih 2 cm jahe 1 cm kunyit Cara Membuat: Haluskan semua baha...
Ayam masak nanas ini merupakan makanan yang berasal dari Pekanbaru, Riau. Tips: Selain potongan nanas yang agak matang, kunci kenikmatan sajian ini terletak pada paduan serai dan daun jeruk purut. Waktu merebus saja anda sudah mencium aroma rempah daun dan bumbu yang harum menggoda. Cara Membuat: Cuci bersih ayam, potong2 ayam agak kecil supaya bumbu lebih meresap. Sisihkan. Haluskan semua bahan bumbu halus dengan cobek atau blender. (Jika perlu tambahkan sedikit minyak ke dalam blender untuk mempermudah proses penghancuran)) Tumis bumbu halus bersama serai, lengkuas dan daun jeruk purut hingga harum dan benar2 matang. (kurang lebih 5 menit) Masukkan ayam, aduk2 sampai ayam kaku dan berubah warna. Tuangi air, kecilkan api dan tutup. Masak dengan api sedang sampai ayam benar2 empuk dan matang. Potong-potong nanas, masukkan ke panci. Teruskan masak hingga nanas agak layu dan bumbu meresap. Cicipi, jika perlu tambahkan garam dan gula...
Rasanya yang pedas, gurih dan sedikit asin (ciri khas masakan Sumatra) memberi wacana baru lidah yang terbiasa dengan Mie Goreng Jawa yang umumnya agak manis karena kandungan kecap. Sejak itu juga saya baru tahu kalau di Selat Panjang banyak tumbuh pohon sagu bukan hanya di Maluku. Makanya Selat Panjang juga dijuluki Kota Sagu. Sayangnya Mie Sagu tidak terakses di semua wilayah Indonesia Bahan: 300 gr mie sagu, rendam dalam air hingga lunak, tiriskan 200 gr taoge, bersihkan ujungnya 2 buah daun bawang, iris sepanjang 1 cm 5 sdm minyak untuk menumis Bumbu Halus: 5 buah cabe merah besar atau cabe merah keriting (jika suka pedas), iris kasar 3 buah bawang merah (optional) 3 buah bawang putih 2 sdm atau 20 gram ebi atau udang kering ( rendam sebelumnya dalam air panas selama 20 menit) 2 sdt garam atau sesuai selera Cara Membuat: Renda...