Pria : Pakaian resmi lelaki adalah memakai baju kurung cekak musang, yang dilengkapi dengan kopiah. Bawahnya memakai celana panjang berwarna sama dengan pakaian. Di pinggangnya memakai kain samping yang terbuat dari tenun dan bermotif ciri khas budaya Melayu. Wanita : Sedangkan untuk yang wanita adalah memakai baju kurung kebaya labuh dan baju kurung teluk belanga. Untuk kainnya menggunakan kain songket atau kain pilihan. Di bagian kepala ditutup dengan selendang, lalu dibelitkan ke leher. Sehingga, rambutnya tidak tampak dan bagian dada tertutup.
Pemberian nama pada suatu “daerah” atau “tempat” tertentu biasanya dikaitkan dengan peristiwa atau cerita menarik yang pernah terjadi di daerah tersebut. Di Propinsi Riau, Indonesia, ada beberapa daerah yang memiliki nama berkaitan dengan perstiwa atau cerita yang pernah terjadi di daerah tersebut, misalnya cerita Legenda Batang Tuaka yang kemudian menjadi nama daerah yaitu Kecamatan Batang Tuaka yang masuk wilayah Kabupaten Indragiri Hilir. Namun, dalam suatu peristiwa atau cerita terkadang tidak hanya melahirkan satu nama daerah, akan tetapi bisa lebih dari itu. Konon, di daerah Kabupaten Kampar, Riau, pernah terjadi sebuah peristiwa atau cerita menarik yang melahirkan beberapa nama daerah atau tempat yang masih dikenal sampai sekarang. Daerah dan tempat yang dimaksud yaitu Lipat Kain, ibu kota Kecamatan Kampar Kiri Hulu; Sungai Ogong berada di Kecamatan Kampar Kanan; dan Danau Si Lancang . Nama daerah atau tempat tersebu...
Dulu, Dumai hanyalah sebuah dusun nelayan yang sepi, berada di pesisir Timur Propinsi Riau , Indonesia. Kini, Dumai yang kaya dengan minyak bumi itu, menjelma menjadi kota pelabuhan minyak yang sangat ramai sejak tahun 1999. Kapal-kapal tangki minyak raksasa setiap hari singgah dan merapat di pelabuhan ini. Kilang-kilang minyak yang tumbuh menjamur di sekitar pelabuhan menjadikan Kota Dumai pada malam hari gemerlapan bak permata berkilauan. Kekayaan Kota Dumai yang lain adalah keanekaragaman tradisi. Ada dua tradisi yang sejak lama berkembang di kalangan masyarakat kota Dumai yaitu tradisi tulisan dan lisan. Salah satu tradisi lisan yang sangat populer di daerah ini adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan secara turun-temurun. Sampai saat ini, Kota Dumai masih menyimpan sejumlah cerita rakyat yang digemari dan memiliki fungsi moral yang amat penting bagi kehidupan masyarakat, misalnya sebagai alat pendidikan, pengajaran moral, hiburan, dan sebagainya. Sal...
Setiap orang memiliki perangai yang berbeda-beda. Ada yang baik, ada pula yang buruk. Di daerah Kepulauan Riau, Indonesia, hiduplah sebuah keluarga yang miskin. Keluarga tersebut terdiri dari seorang ayah, ibu dan tiga orang anak. Ketiga anak tersebut memiliki perangai yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perangai anak yang tua (sulung) dan yang tengah, sangat berbeda dengan anak yang bungsu. Si Bungsu sangat rajin bekerja, sehingga ia menjadi anak kesayangan ayah mereka. Melihat hal itu, anak yang sulung dan yang tengah merasa iri hati dan benci terhadap si Bungsu. Oleh karena itu, mereka berniat untuk mencelakakannya. Apa yang akan dilakukan anak yang sulung dan yang tengah terhadap si Bungsu? Berhasilkah mereka mencelakakan si Bungsu? Bagaimana nasib si Bungsu? Ingin tahu jawabannya? Ikuti kisahnya dalam cerita Kelingking Sakti berikut ini. * * * Alkisah, pada zaman dahulu kala, di sebuah desa di Kepulauan Riau, hiduplah sepasang suami-istr...
Peranap adalah salah satu kecamatan di Indragiri Hulu, Riau, Indonesia. Kecamatan ini juga terkenal dengan sebutan Luhak Tiga Lorong. Disebut demikian, karena pada masa kerajaan Indragiri yang berkedudukan di Pekan Tua, Raja Indragiri yang ke-16, Raja Hasan bergelar Sultan Salehuddin Keramatsyah (1735-1765 M.), mengangkat tiga orang bersaudara menjadi Penghulu di tiga wilayah di Indragiri Hulu. Ketiga orang bersaudara tersebut diangkat menjadi Penghulu, karena mereka berhasil menumpas kesewenang-wenangan Datuk Dobalang yang berkuasa di negeri Sibuai Tinggi yang masih wilayah Kerajaan Indragiri. Untuk mengetahui kisah bagaimana Tiga Bersaudara tersebut mengalahkan Datuk Dobalang, ikuti kisahnya dalam Penghulu Tiga Lorong. Pada zaman dahulu, ketika ibukota Kerajaan Indragiri berada di Pekan Tua, tersebutlah tiga orang bersaudara bernama Tiala, Sabila Jati, dan Jo Mahkota. Ketiganya pandai, gagah perkasa dan menguasai ilmu bela diri. Mereka mahir meng...
Alkisah, di tanah Bengkalis hiduplah seorang pemuda bernama Bujang Enok. Ia hidup miskin dan sebatang kara, tak berayah, tak beribu, tak juga bersaudara. Namun, ia adalah pemuda yang baik dan pemurah hati. Pekerjaan sehari-harinya mencari kayu api di dalam hutan, yang kemudian dijualnya ke pasar atau ditukarkannya dengan beras dan keperluan hidupnya yang lain. Suatu pagi, Bujang Enok sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia dihadang seekor ular berbisa. “Ssssss......Ssssss.....”, ular itu berdesis menjulur-julurkan lidahnya ke arah Bujang Enok. Melihat ular itu, Bujang Enok berusaha menghalaunya dengan baik, namun tidak juga mau pergi. Lalu ia pun mendiamkannya. Ketika ia diamkan, ular itu justru hendak mematuk Bujang Enok. Dengan terpaksa, Bujang Enok pun melecutnya dengan semambu (tongkat rotan), pusaka peninggalan almarhum ayahnya. Sekali lecut, ular berbisa itu pun menggeliat, lalu mati. Setelah melihat tak bergerak lagi, Bujang Enok seger...
Salah satu minuman Khas Riau yang gampang dicari dan bergizi tinggi adalah Jus Jagung . Jus Jagung ini rasanya yang sangat segar, sehingga memberikan kenikmatan saat meminumnya. Minuman ini sangat cocok untuk penderita penyakit Diabetes atau dapat menghindari Anda dari penyakit diabetes. Jika seseorang sudah mengalami gejala diabetes, maka minumlah jus susu jagung yang diolah tanpa gula. Berikut ini resep pembuatan jus jagung : Bahan : - 200 gram biji jagung manis - Satu senduk gula cair - Susu kental manis secukupnya - 150 mlr air Cara Membuat: 1. Masukkan biji jagung manis ke dalam blender 2. Tambahkan air, gula cair dan susu kental manis 3. Blender sampai terlihat halus 4. Jus jagung siap disajikan. Alamat & Kontak Penjual: Yurika Jl. Soetomo, Gobah, Pekanbaru Sumber Foto : budaya-indonesia.org
Letak Kepulauan Riau berbatasan dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Oleh karena itu akulturasi sangat kentara terlihat dalam khazanah budaya yang berkembang di provinsi ini. Salah satu hasil akulturasi tersebut adalah pakaian adat Kepulauan Riau, yakni Kebaya Labuh dan Teluk Belanga. Kebaya Labuh Kebaya Labuh merupakan salah satu jenis baju kurung yang tersebar di masyarakat etnik Melayu. Konon pakaian ini merupakan jenis tertua yang masih ada hingga sekarang. Kebaya labuh berbentuk semacam kebaya pada umumnya, namun bagian bawahnya menjuntai hingga menutupi lutut. Sebagaimana kebaya pada umumnya, dua sisi bagian depan kebaya labuh dikaitkan dengan tiga buah kancing, pada jaman dahulu menggunakan peniti, sehingga bagian bawah kebaya labuh tampak melebar dan terbuka. Cara pemakaiannya biasanya dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan. Terkada...
Rumah adat Riau sering juga disebut sebagai Pencalang atau rumah Lontik. Disebut Pelancang karena bentuk hiasan kaki pada dinding bagian depan rumah mirip dengan perahu, dan dinding rumahnya menyerupai layar dari perahu. Hal tersebut menyebabkan rumah adat tersebut mirip rumah perahu atau magon (jika dilihat dari jauh). Rumah tersebut berbentuk panggung. Hal itu untuk menghindari serangan binatang buas atau menghindari banjir. Disamping itu ada kebiasaan dari masyarakat untuk menyimpan hewan ternak di kolong rumah mereka. Balok penumpu untuk dinding bagian luar melengkung ke arah atas dan terkadang dibubuhi ukiran pada sudut-sudutnya. Rumang Lancang diduga merupakan perkawinan antara budaya masyarakat Kampar dengan Minangkabau. Dari segi atap yang melengkung menyerupai rumah Gadang pada masyarakat Minang, sementara rumah berbentuk perahu ciri khas masyarakat Kampar. (Sumber : http://rangkumanku.wordpress.com/senikebudayaan/rumah-adat-riau/) &nbs...