|
|
|
|
Kebaya Labuh dan Teluk Belanga Tanggal 17 Sep 2014 oleh Oase . |
Kebaya Labuh
Kebaya Labuh merupakan salah satu jenis baju kurung yang tersebar di masyarakat etnik Melayu. Konon pakaian ini merupakan jenis tertua yang masih ada hingga sekarang.
Kebaya labuh berbentuk semacam kebaya pada umumnya, namun bagian bawahnya menjuntai hingga menutupi lutut. Sebagaimana kebaya pada umumnya, dua sisi bagian depan kebaya labuh dikaitkan dengan tiga buah kancing, pada jaman dahulu menggunakan peniti, sehingga bagian bawah kebaya labuh tampak melebar dan terbuka. Cara pemakaiannya biasanya dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan. Terkadang ditambahkan dengan selendang sebagai tambahan aksesoris.
Kebaya labuh berbahan kain, baik itu sutera cina, broked, dan lain-lain. Untuk acara-acara formal, biasanya perempuan Melayu Kepulauan Riau menggunakan bahan sutera Cina yang halus dan sarung songket sebagai bawahan.
Kebaya labuh juga biasa digunakan sebagai pakaian mempelai perempuan ketika sedang melangsungkan akad nikah. Umumnya hanya mengenakan sanggul lipat pandan yang dihiasi dengan kembang goyang atau bisa juga menggunakan kerudung.
Sebagai jenis pakaian tertua, tentunya banyak busana yang merupakan variasi dari kebaya labuh, diantaranya: kebaya labuh nyonya dan kebaya pendek. Kebaya Labuh Nyonya merupakan pakaian yang biasa dipakai oleh perempuan etnik Cina yang bedara di kawasan Melayu. Bentuk dan bahannya tidak jauh berbeda dengan kebaya labuh, hanya saja pada bagian depan kebaya labuh nyonya terkadang disematkan sapu tangan.
Kebaya pendek yang tersebar hampir di seluruh bagian barat Indonesia juga merupakan variasi dari kebaya labuh, bagian bawahnya pendek hanya menutupi bagian pinggul pemakainya. Awalnya kebaya pendek juga dipakai oleh keturunan Cina, namun pada perkembangannya kebaya pendek ini meluas dari segi pengguna maupun dari motifnya. di kawasan melayu, kebaya pendek sering disebut sebagai kebaya labuh modern.
Teluk Belanga
Teluk Belanga merupakan pakaian adat tertinggi dalam susunan adat Melayu Kepulauan Riau. Baju ini memiliki motif polos, biasanya berwarna tidak terlalu mencolok, meskipun terkadang berwarna kuat seperti merah atau biru tetapi tetap terlihat teduh. Warna yang dipilih biasanya senada dengan celana yang dipakai.
Di antara baju dan celana panjang yang sewarna, dikenakan kain sarung yang diikat biasa setinggi lutut. Terkadang kain sarung difungsikan seperti semacam selendang.
Pada bagian kepala awalnya kaum lelaki Melayu Kepulauan Riau mengenakan ikat kepala yang terbuat dari kain persegi empat yang diikat sedemikian rupa, ikat kepala tersebut disebut tanjak. Tanjak biasanya terbuat dari kain songket.
Penggunaan tanjak pada masa ini hanya dipakai ketika menghadiri acara-acara resmi seperti kenduri pernikahan atau acara adat lainnya. Untuk pemakaian sehari-sehari, kaum lelaki lebih memilih menggunakan songkok atau peci sebagai penutup kepala.
Awalnya Teluk Belanga maupun Kebaya Labuh merupakan identitas muslim Melayu, tetapi sekarang pemakai kedua pakaian tersebut tidak terbatas pada masyarakat Melayu muslim saja.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1086/kebaya-labuh-dan-teluk-belanga
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |