Masyarakat Jember menceritakan bahwa nama pantai Watu Ulo bermula dari kisah berikut. Pada zaman dahulu Ajisaka (baca: Ajisoko) datang ke tanh Jawa. Di Jawa, negeri Medang Kamula, ia mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan kesaktian kepada masyarakat. Saat mengajari murid-muridnya, ilmunya didengar ayam yang sedang mencari makan di bawah pondok perguruannya. Seharusnya, siapapun tidak boleh mendengar ajaran Ajisaka, selain murid yag sudah diijinkan. Karena mendengar matra-mantra yang diajarkan kepada muridya, seekor ayam itu mendadak bertelur yang amat besar, tidak seperti biasanya. Saat telur itu dierami dan menetas, ternyata yang keluar dari cangkang telur bukan anak ayam, tetapi anak naga raksasa, yang mampu berbicara seperti manusia. Anak naga itu bicara terus, dan menanyakan siapa ayahnya. Oleh masyarakat setempat naga itu diberi tahu kalau ingin tahu siapa ayahnya, disuruh tanya ke rang sakti bernama Ajisaka. Lalu, anak naga itu mendatangi Ajisaka dan bertanya siapa ayahnya...
Tari ini mendasarkan ide garapnya pada Kercengan tradisional Bawean pada musik dan gerakannya. Musik dan geraknya merupakan bentuk pamadatan dari berbagai irama kercengan. Perbedaan mendasar dari Kercengan tradisional Bawean adalah para penarinya yang melakukan gerakannya dengan berdiri dan membentuk beragam pola lantai. Sebagai tari yang mengambil sumber gerak dari seni tradisi kercengan, karakter tari rancak tetap dipertahankan. Tari ini menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean dalam iman Agama Islam yang merupakan agama anutan masyarakat seluruh Bawean. Syair dan geraknya menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad SAW sang pembawa kebenaran.
Jibul merupakan kesenian tradisional Bawean yang merupakan seni bercerita yang dilagukan. Jibul dimainkan oleh seorang pemain yang sekaligus memainkan rebana besar sebagai musik latar pertunjukannya. Kisah-kisah yang diceritakan banyak diambil dari kisah kenabian atau yang bertemakan syariat ajaran Agama Islam. Kesenian Jibul konon hanya dipertunjukkan pada hajatan mantenan atau sunatan di malam hari. Pertunjukannya biasanya di mulai dari setelah sholat Isya’ hingga masuk waktu Sholat Subuh. Kesenian Jibul di tengah masyarakat Bawean saat ini telah tidak ditemukan lagi. Seniman jibul dapat dikatakan telah tiada. BEKU Bhei-Bhei dengan kepeduliannya mencoba menggali dan merekontruksi kesenian jibul dengan sumber data dari anggota masyarakat Bawean yang konon masih menyaksikan kesenian ini saat dipentaskan dan dimainkan.
Mandiling merupakan salah satu kesenian tradisional Bawean yang hingga kini masih hidup dan dapat kita saksikan di Pulau Bawean. Kesenian Mandiling pada dasarnya merupakan seni berbalas pantun yang dinyanyikan dengan iringan jidor, gong, akordion, guitar, bas dan biola. Namun saat ini Mandiling yang hanya kita temui di Desa Daun hanya diiringi dengan jidor dan gong saja walau konon group Mandiling dari desa ini juga menggunakan alat-alat melodis diatas sebagai musik pengiringnya. Mandiling dimainkan oleh 1 hingga 4 pasang orang yang secara bergantian menyanyikan pantun sambil menari. Pantun yang dinyanyikan menggunakan Bahasa Bawean sebagai bahasa pengantar yang bersifat berkait (berbalas) antar pantun yang dinyanyikan bergantian. Tema pantun beragam dari persoalan ahlak moral hingga percintaan yang fulgar menggelitik. Dalam Mandiling tradisional yang berpasangan, pemeran wanita dimainkan oleh orang laki-laki yang berdandan, berpakaian wanita. Tingkah tarian dan pantun si wa...
Koncok-koncok adalah kuliner yang biasa dijadikan oleh-oleh. Oleh masayarakat Bawean yang ke luar pulau atau wisatawan yang datang ke Bawean. Kuliner ini masih diminati sampai sekarang. Nama Koncok-Koncok bermula karena makanan itu sendiri awalnya adalah bagian ujung dari adonan yang akan dibuat kerupuk ikan. Sedangkan bagian tengahnya dijadikan kerupuk. Dalam bahasa Bawean, koncok-koncok berarti bagian ujuang. Asal katanya adalah koncok yang bermakna ujung. Namun sekarang karena sudah menjadi makanan khas yang diminati banyak orang, bagian tengah dari adonan yang mau dibuat kerupuk ini tak hanya ujungnya saja, bagian tengahnya juga. Dan perbedaan lainnya koncok-koncok dengan adonan kerupuk adalah lebih banyak menggunakan ikan. Koncok-koncok lebih terasa ikannya. Semakin banyak ikannya, semakin enak. Cara membuatnya adalah: Pisahkan daging ikan laut dengan tulangnya, ikan laut dihaluskan, setelah halus ikan dicampuri tepung kanji, de...
Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Bagian-bagian joglo yaitu : pendapa. pringgitan. dalem. sentong. gandok tengen. gandok kiwo. Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang lain. Pada waktu ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko guru, soko pengerek, dan tumpang sari. Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem. Bagian ini dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan gebyok. Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu. Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang bersifat lebih privasi. Jeni...
Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pag...
Menurut mitos masyarakat, lokasi Situs Mangirejo diyakini merupakan bekas petilasan Ki Ageng Mangir I, beliau adalah kakek buyut dari Ki Ageng Mangir IV yang kemudian menjadi populer karena drama pernikahannya dengan Nyi Pembayun serta perseteruannya dengan Panembahan Senopati, musuh sekaligus mertuanya. berdasarkan penelitian arkeologi, temuan di situs mangir diperkirakan berasal dari masa klasik akhir atau masa pra Islam. Situs Pendopo Watu Gilang berada pada sebuah gundukan tanah dengan ketinggian sekitar 1-2 m dari permukaan tanah sekitar. Terdapat tiga buah altar batu di lokasi situs Watu Gilang, altar batu paling selatan dan altar batu tengah memiliki bentuk yang cenderung utuh dengan kaki yang menyatu dengan bagian altar. Sedangkan altar batu paling utara kondisinya cenderung tidak utuh dengan kaki altar yang hanya berupa boulder batu andesit. Di lokasi tersebut juga terdapat makam syech ismail, punden dusun mangir, dan sendang mangir. Di lokasi situs juga banyak ditemukan fr...
Madumongso adalah camilan khas yang dibuat dari ketan hitam. camilan dengan rasa yang manis ini hampir tidak pernah tertinggal untuk suguhan dalam sebuah hajatan masyarakat Kota Madiun. Camilan yang dibungkus dengan bentuk lonjong ataupun bulat dengan kertas warna-warni ini sangat banyak di minati oleh banyak kalangan dari yang anak-anak sampai orang tua. Harganya juga sangat terjangkau. Kita dapat menjumpai camilan khas ini di pasar-pasar tradisional ataupun dipusat oleh-oleh Kota Madiun. Jika kita ingin membuat camilan ini sendiri, cara membuatnya juga tidak terlalu rumit. Berikut ini saya beri tips untuk membuat Madumongso : Bahan : 300 gram tape ketan hitam 100 gram gula pasir 300 ml santan kental garam secukupnya kertas minyak untuk membungkus Cara Membuat: Masak gula, santan, tape, dan garam hingga kental dan kalis. Angkat dan dinginkan. Ambil satu sendok makan adonan kemudian bungkus dengan kertas miny...