tahun baru
369 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Donat gaplek_banana
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bahan-bahan   100 gr  tep.gaplek 150 gr  tep.terigu protein sedang 8 sdm  gula pasir 1 btr  telur 1 sdm  margarin 250 ml  air 1 sachet  SKM 1 sdt  Sp 1/2 sdt  fermipan 6 buah  pisang susu Langkah 2 jam Mixer gupas + telur + SP + dan fermipan yg sdh dilarutkan dgn 2sdm air hangat, mixer kec tinggi sampai mengembang...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Sate Kopyok Kelinci Mbah Ganis Kaliurang Yogyakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sate Kopyok adalah makanan khas Sleman yang saat ini masih menjadi salah satu nadalah kuliner kota ini. Sate kopyok juga sering disebut dengan tongseng kambing, karena bahan yang digunakan hampir sama, hanya saja berbeda dalam penyajiannya. Selain menggunakan daging kelinci, sate kopyok juga bisa hadir dengan menggunakan daging sapi, ayam dan kelinci. Sate yang unik ini berkuah santan kental dengan tambahan bahan berupa kol, tomat dan juga cabai rawit merah serta daun bawang sebagai taburan dan isiannya. Ketika dibakarm sate kopyok ini hanya menggunakan bumbu kecap saja. Namun setelah selesai proses pembakaran sate dimasukkan ke dalam kuah bumbu yang sangat khas dan dibiarkan meresap pada daging.. Bahan : -2 ons daging Kelinci, potong kotak kecil -1 1/2 ons kol, potong memanjang -1 buah tomat merah, potong -4 buah cabe merah,potong -1.000 ml air -800 ml santan dari 1/2 potong kelapa -1 batang serai, ambil bagian putih dan memarkan -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 s...

avatar
OSKM_16618329_Yusril Dwiki Fitrianjanu
Gambar Entri
Sate Kopyok Mbah Ganis Kaliurang Yogyakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sate Kopyok adalah makanan khas Sleman yang saat ini masih menjadi salah satu nadalah kuliner kota ini. Sate kopyok juga sering disebut dengan tongseng kambing, karena bahan yang digunakan hampir sama, hanya saja berbeda dalam penyajiannya. Selain menggunakan daging kelinci, sate kopyok juga bisa hadir dengan menggunakan daging sapi, ayam dan kelinci. Sate yang unik ini berkuah santan kental dengan tambahan bahan berupa kol, tomat dan juga cabai rawit merah serta daun bawang sebagai taburan dan isiannya. Ketika dibakarm sate kopyok ini hanya menggunakan bumbu kecap saja. Namun setelah selesai proses pembakaran sate dimasukkan ke dalam kuah bumbu yang sangat khas dan dibiarkan meresap pada daging.. Bahan : -2 ons daging Kelinci, potong kotak kecil -1 1/2 ons kol, potong memanjang -1 buah tomat merah, potong -4 buah cabe merah,potong -1.000 ml air -800 ml santan dari 1/2 potong kelapa -1 batang serai, ambil bagian putih dan memarkan -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 s...

avatar
OSKM_16618329_Yusril Dwiki Fitrianjanu
Gambar Entri
Sate Kopyok Mbah Ganis Kaliurang Yogyakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sate Kopyok adalah makanan khas Sleman yang saat ini masih menjadi salah satu nadalah kuliner kota ini. Sate kopyok juga sering disebut dengan tongseng kambing, karena bahan yang digunakan hampir sama, hanya saja berbeda dalam penyajiannya. Selain menggunakan daging kelinci, sate kopyok juga bisa hadir dengan menggunakan daging sapi, ayam dan kelinci. Sate yang unik ini berkuah santan kental dengan tambahan bahan berupa kol, tomat dan juga cabai rawit merah serta daun bawang sebagai taburan dan isiannya. Ketika dibakarm sate kopyok ini hanya menggunakan bumbu kecap saja. Namun setelah selesai proses pembakaran sate dimasukkan ke dalam kuah bumbu yang sangat khas dan dibiarkan meresap pada daging.. Bahan : -2 ons daging Kelinci, potong kotak kecil -1 1/2 ons kol, potong memanjang -1 buah tomat merah, potong -4 buah cabe merah,potong -1.000 ml air -800 ml santan dari 1/2 potong kelapa -1 batang serai, ambil bagian putih dan memarkan -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 s...

avatar
OSKM_16618329_Yusril Dwiki Fitrianjanu
Gambar Entri
Etheng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Etheng Di abad ke-20 yang lalu, berkisar antara tahun 70-an hingga mungkin 90-an, etheng dikenal sebagai permainan anak-anak yang cukup populer di wilayah DIY dan Jawa. Meskipun lebih dikenal sebagai permainan anak-anak, sebenarnya etheng adalah sejenis sport yang bisa dimainkan hingga usia dewasa. Etheng bisa dilangsungkan sebagai pertandingan perorangan atau pun beregu. Cara memenangkan pertandingan ini adalah dengan beradu ketangkasan untuk saling mendahului memegang/ menepuk bagian atas-depan kepala lawan atau pada bagian kaki dari batas lutut ke bawah. Biasanya, anak yang berhasil menyentuh bagian kepala atau kaki lawannya akan berteriak “mati”, yang berarti dia berhasil mengalahkan lawannya. Dalam etheng beregu, maka anak yang dikalahkan harus segera mengundurkan diri dari arena, supaya tidak mengganggu seandainya masih ada sisa rekan dan lawannya yang masih bertanding. Permainan ketangkasan ini bebas dilakukan dengan berbagai gaya dan teknik, dengan catatan kesepakatan...

avatar
Dibyantara
Gambar Entri
Rasulan, Pesta Rakyat di Gunungkidul
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rasulan adalah suatu tradisi atau ritual tahunan setelah musim panen dan sudah lama diselenggarakan oleh masyarakat Gunungkidul. Kata rasulan sendiri tidak selalu dikaitkan dengan suatu kegiatan yang erat hubungannya dengan peringatan terhadap suatu momen hidup Nabi Muhammad SAW, namun kegiatan ini kegiatan budaya masyarakat sekitar. Ritual ini diselenggerakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepada semua warga. Masyarakat Gunungkidul memaknai Rasulan sebagai hari raya ketiga selain Idul Fitri dan Idul Adha. Biasanya, orang tua akan mengundang teman-teman anak mereka dan akan memasak masakan spesial untuk dihidangkan kepada mereka. Jadi, anak-anak tersebut membawa teman-temannya untuk makan di rumah. Tradisi ini menjadi keunikan tersendiri dan kebanyakan dari masyarakat Kabupaten Gunung Kidul sangat menunggu momen ini dibandingkan lebaran. Bahkan untuk melaksanakan tradisi Rasulan ini, mereka lebih banyak mengelu...

avatar
Noorallifa Adhienda
Gambar Entri
5.Ragam Hias Pada Kompleks Makam Sunan Drajat
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

" Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat Abbas, Novida (1981) Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat. Berkala Arkeologi II No 1, Maret 1981, 2 (1). pp. 24-31. ISSN 02161419 [img] Text 5.Ragam Hias Pada Kompleks Makam Sunan Drajat.pdf Download (4MB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Proses kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa, telah banyak dibicarakan oleh para ahli. Bukti pertama mengenai eksistensi Islam di Jawa adalah nisan kubur Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Leran (Gresik) yang berangka tahun 475 H atau 1082 M. Selanjutnya Islam dikembangkan melalui proses perdagangan dan perkawinan. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE D...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Jenang Suran, tradisi menyambut tahun baru Islam
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jenang Suran adalah tradisi menyambut 1 Muharam Tahun Baru Islam yang dilakukan oleh para abdi dalem juru kunci (Kasultanan Ngayogyakarta maupun Kasunanan Surakarta) Makam Raja-raja Mataram di Kotagede. Tradisi ini ada sejak jaman Sultan Agung Hanyokrokusuma. Dalam tradisi ini juru kunci menyiapkan jenang/bubur yang diberi nama jenang panggul untuk dibagi ke warga yang datang/pejiarah. Jenang panggul dibuat dari beras dengan lauk tahu, tempe, sayuran, dan “dele irengkedelai hitam. Adapun jenang pangul sendiri bermakna memanggul yang diartikan bahwa abdi dalem dan masyarakat yang datang bisa kuat memanggul beban hidup di tahun yang baru. Dele/kedelai bermakna (Bahasa Jawa) yaitu putus dan ireng diartikan segala yang tidak baik. “Dele ireng diartikan sebagai terputusnya segala yang tidak baik. Tradisi ini diawali dengan pembacaan shalawat Nabi diiringi oleh kesenian hadroh dilanjutkan dengan doa dan zikir di depan gapura Makam Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Kh...

avatar
Widra
Gambar Entri
Upacara Kirab Agung Ganjuran
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kirab Agung Ganjuran adalah sebuah upacara yang diadakan setiap tahun sekali pada Hari Minggu IV Bulan Juni di Komplek Candi Ganjuran. Kirab agung ini merupakan ungkapan syukur yang dibingkai dalam peristiwa budaya dan ritual keagamaan. Perayaan syukur ini tidak hanya diperuntukkan bagi umat Gereja Ganjuran tetapi melibatkan seluruh pejiarah dan masyarakat sekitar. Ritual khas dalam kirab agung ini adalah perarakan gunungan yang berisi hasil bumi. Gunungan merupakan persembahan wujud syukur atas berkat Tuhan yang melimpah. Gunungan di arak ke depan altar, diberkati, dan dibagi kepada seluruh umat/warga yang hadir. Ada beberapa kegiatan yang mendahului kirab agung ini, diantaranya aksi social, ziarah makam, dan kenduri lintas agama dimana perwakilan dari masing-masing agama dan kepercayaan diberi kesempatan untuk berdoa sesuai dengan ritusnya. Disinilah harmonji keberagaman beragama terwujud.

avatar
Widra