Dabu iris atau dabu-dabu iris adalah jenis sambal dengan bahan Rica/Lombok/Cabe, Bawang merah, Tomat dan rempah lain yang dipotong-potong (iris) dengan tambahan perasan air jeruk ikan ,garam dan bumbu penyedap lainnya dan dihidangkan tanpa proses masak. Dabu iris adalah pelengkap/lauk Manu Ikan bakar. RM yang menyediakan: Waroeng Manado & Bir Jl. Boulevard Artha Gading Blok A No.9, RT.18/RW.8, Klp. Gading Bar., Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240 (021) 45850315 Source:http://wisatasangihe.blogspot.co.id/2014/12/dabu-iris.html
Ikan Bakar Bawalira adalah salah satu kuliner Khas Sitaro, dengan nama latin Sphyraena barracuda (yg) Ikan jenis barakuda ini banyak terdapat di perairan dangkal sitaro. Enaknya Bawalira dengan dabu-dabu, dabu iris. Dabu iris atau dabu-dabu iris adalah jenis sambal dengan bahan Rica/Lombok/Cabe, Bawang merah, Tomat dan rempah lain yang dipotong-potong (iris) dengan tambahan perasan air jeruk ikan ,garam dan bumbu penyedap lainnya dan dihidangkan tanpa proses masak. Dabu iris adalah pelengkap/lauk Menu Ikan bakar Bawalira RM yang menyediakan: RM Sari Laut Mas Joko Jln. Cokroaminoto, Gorontalo 96114, Indonesia Source: http://beautifulkarangetang.blogspot.co.id/2015/02/ikan-bakar-bawalira.html https://youtu.be/fs43bMvwFSI
Kecamatan Kendahe, dulunya merupakan sebuah kerajaan Kendahe dengan memiliki Raja yang cukup dikenal yang bernama Raja Sjam Sjah Alam (Samansialang) memerintah tahun 1685 – 1711. Menurut cerita Kerajaan Kendahe runtuh / jatuh kedasar lautan pada waktu pemerintahan Raja Samansialang. Lokasi jatuhnya Kerajaan Kendahe dijadikan objek wisata bahari dengan sebutan ” Maselihe” Pantai / laut Maselihe memiliki kedalaman yang sangat dalam dan tidak memiliki pantai sehingga masyarakat menyebutnya Patahan Maselihe. Dilokasi ini telah juga dibangun Jembatan terpanjang dan terdalam di Kab. Kepl. Sangihe. Objek Wisata pantai Maselihe memiliki keindahan dengan panorama hutan tropis yang masih lebat dan tebing yang berdiri tegak lurus di tepih pantai dengan pemandangan aliran air yang jatuh dari ketinggian dan membentuk air terjun mini yang langsung jatuh ke laut. Source: http://wisatasangihe.blogspot.co.id/2014/09/kerajaan-maselihe.html...
BAHAN 2 genggam bunga pepaya, remas-remas bersama garam hingga layu, cuci bersih 5 lembar daun jambu biji 1 ruas jari jahe, keprek ¾ gelas santan kental Garam Gula Minyak Ulek Halus 3 butir kemiri, sangrai 6 butir bawang merah 3 siung bawang putih 3 cabai merah keriting 5 cabai rawit merah Cara Membuat: Didihkan air. Masukkan bunga pepaya dan daun jambu biji, didihkan kembali. Buang airnya. Tambahkan air, didihkan kembali. Angkat. Buang daun jambu biji. Tiriskan bunga pepaya. Tumis bumbu halus dan jahe hingga aroma matang dan harum tercium. Masukkan bunga pepaya, aduk rata. Beri garam dan gula, cicipi. Masukkan santan. Masak hingga santan menyusut dan bumbu meresap, angkat. Sajikan. RM yang menyediakan: Bunga Pepaya Jl. RP Soeroso 16, Gondangdia-Menteng, Jakarta Pusat, Indonesia (6221) 3141616...
Resep Wajik Khas Sulawesi Utara - Wajik adalah makanan yang bisa Anda temukan di berbagai tempat. Di Jawa, Kalimantan maupun kota lainnya menjadikan kue wajik sebagai kuliner khas mereka. Tiap-tiap daerah tentu saja memiliki ciri khas dan cita rasa tersendiri, tak terkecuali dengan wajik ketan dari Sulawesi Utara ini. Jika Anda warga Manado, sudah pasti akrab dengan jajanan tradisional yang satu ini. Sebab, wajik biasa dihidangkan ketika hari raya, untuk suguhan tamu dan di berbagai acara yang diselenggarakan warga. Bahan: ½ kg ketan putih 3 ons gula merah ¼ liter santan dari 1 butir kelapa 2 sendok makan gula pasir 6 lembar daun jeruk 2 lembar daun pandan ¼ sendok teh garam Cara Membuat: Langkah pertama adalah mencuci ketan putih sampai bersih dan kemudian merendamnya dengan air selama 2 jam Angkat lalu tiriskan dan kukus beras ketan tersebut dalam dandang pan...
Makanan khas yang satu ini tentu menjadi salah satu makanan/cemilan favorit yang harus diburu oleh penikmat kuliner, makanan dengan memiliki cita rasa yang manis ini terbuat dari beras ketan putih dan beras ketan merah yang dicampur dengan gula aren, makanan ini biasanya dibuat pada saat hajatan-hajatan sebagai makanan pelengkap. Namun sekarang seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin maju terutama dalam hal persaingan khususnya dibidang kuliner, banyak yang membuat wajik ini sebagai oleh-oleh khas dari Kotamobagu, yang dibungkus rapi dengan daun jagung atau daun woka yang diambil langsung dari pohon aren yang dikeringkan dengan berbagai ukuran mulai dari kecil, sedang hingga ukuran besar. RM yang menyediakan: Waroeng Manado & Bir Jl. Boulevard Artha Gading Blok A No.9, RT.18/RW.8, Klp. Gading Bar., Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240 (021) 45850315
Selain Sinandoi, Binarundak adalah Makanan yang juga dimasak didalam patung (bambu) namun isinya yang berbeda berupa beras ketan yang sudah dicampur dengan bumbu-bumbu alami antara lain santan, jahe, bawang merah dan lain-lain. Sebelum beras ketan dimasukkan kedalam bambu, beras ketan yang sudah tercampur dengan bumbu tersebut dibungkus dengan daun pisang yang masih muda, sehingga dalam penyajiannya tidak secara utuh tetapi binarundak yang sudah matang dipotong sesuai ukuran yang bervariasi. Salah satu yang menarik konsumen untuk menikmati makanan khas ini terletak pada aroma nasi ketan yang dibakar. Proses Pembakaran Binarundak Untuk itu ketika anda berkunjung ke Kotamobagu jangan melewatkan makanan khas yang satu ini, karena dijamin akan membuat anda kembali dan kembali lagi ke Kotamobagu. Binarundak siap disajikan Se...
Ciri khas menu pengucapan adalah kuliner ekstrem. Satu di antaranya adalah tikus bumbu rica-rica. Tikus yang dijadikan menu adalah tikus ekor putih atau yang biasa disebut orang Minahasa Kawok. Tikus jenis ini biasanya hidup di hutan dan hanya memakan buah-buahan. Tikus ini sebenarnya bisa diolah dalam berbagai macam menu dimana dagingnya (tanpa ekor) dicampur dengan dibumbui racikan batang bawang, kemangi, sereh, cabe, jahe, daun lemon, kunyit.
Sumber Gambar : https://andriyaniwidya.files.wordpress.com Apa kalian sudah pernah membayangkan untuk menyantap kelelawar atau yang juga biasa disebut kalong? kalau kamu mau, maka kamu bisa datang ke Sulawesi Utara tepatnya di Manado. disana itu ada makanan khas yang menggunakan daging kelelawar atau kalong yang biasa disebut Paniki. Paniki ini dihidangkan dengan kuah santan berbahan utama daging kelelawar atau kalong tersebut. gak kebayang deh, kalau pas kamu santap terus kamu lihat kepala kelelawarnya gitu.. ihh, ngeriii~ didalam penyajiannya terdapat banyak juga potongan-potongan cabai, apa mungkin karena orang Manado itu suka pedas? ternyata alasan mereka itu untuk menyamarkan aroma kelelawar yang cenderung amis, nah, selain diolah menjadi Paniki yang pedas biasanya kelelawar juga di goreng atau di bentuk sate. hhmm, apa kalian tertarik untuk mencicipinya?. Bisa dibeli di: Waro...