masyarakat adat
1.447 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
ajeng
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

  Ajéng adalah suatu perangkat gamelan yang terdapat di Jawa Barat, yang kelengkapan instrumentasinya (jumlah waditra) hapir sama dengan satu perangkat gamelan pelog. Ada dua jenis ajéng yang amat berbeda gayanya, pertama yang terdapat di daerah Sumedang, dan kedua terdapat di wilayah Karawang dan Bogor (khususnya di Kecamatan Cileungsi). Tidak ada dokumen yang menunjukkan kapan gamelan ajéng lahir, tapi dari karakternya yang mengutamakan waditra gong-berangkai (gong chimes) yang merupakan ciri ensambel musik di Asia Tenggara, ensambel ini merupakan jenis gamelan yang amat tua. Jaap Kunst, etnomusikolog Belanda yang mengadakan penelitian gamelan pada tahun 1920-an, melaporkan tentang ajéng yang ada di kampung-kampung di dataran tinggi timur Sunda, seperti di daerah Sumedang. Keduanya kini termasuk jenis musik yang makin kurang mendapat ruang dalam dunia seni pertunjukan di Jawa Barat. Berkurangnya pertunjukan ajéng itu, pertama a...

avatar
Nanda Putra Pratomo
Gambar Entri
Situs Tambaksari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Kawasan situs Tambaksari meliputi beberapa desa di Kecamatan Tambaksari dan Kecamatan Rancah yang luasnya sekitar ± 961,369 ha. Tambaksari berada di sebelah timur Bandung berjarak sekitar 150 km. Lokasi dapat ditempuh melalui rute Bandung – Tasikmalaya – Ciamis – Cisaga – Tambaksari. Kondisi geomorfologi kawasan situs Tambaksari merupakan perbukitan yang membentuk morfologi bergelombang dengan kemiringan lereng beragam, sebagian lagi merupakan morfologi berlembah-lembah yang dilalui sungai Cijolang dengan beberapa anak sungai seperti Cihonje, Cipasang, Cisanca, Cibatu, Cisontrol, dan Cibeureum. Kawasan situs ini merupakan kawasan yang mengandung tinggalan geologi kuarter yang berumur Pliosen tengah (2 juta tahun yang lalu).  Perhatian terhadap kawasan Tambaksari dimulai sejak J van Houten menemukan fosil vertebrata di timur laut Rancah pada sekitar tahun 1920. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh van Es pada 1931, von Koenigswald pada 1934, d...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Benjang
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

  Benjang adalah jenis kesenian tradisional Tatar Sunda, yang hidup dan berkembang di sekitar Kecamatan Ujungberung, Kabupaten Bandung hingga kini. Dalam pertunjukannya, selain mempertontonkan ibingan (tarian) yang mirip dengan gerak pencak silat, juga dipertunjukkan gerak-gerak perkelahian yang mirip gulat.   Benjang merupakan suatu bentuk permainan tradisional yang tergolong jenis pertunjukan rakyat. Permainan tersebut berkembang (hidup) di sekitar Kecamatan Ujungberung, Cibolerang, dan Cinunuk yang mulanya kesenian ini berasal dari pondok pesantren, yaitu sejenis kesenian tradisional yang bernapaskan keagamaan (Islam), dihubungkan dengan religi, benjang dapat dipakai sebagai media atau alat untuk mendekatkan diri dengan Kholiqnya sebab sebelum pertunjukan, pemain benjang selalu melaksanakan tatacara dengan membaca doa agar dalam pertunjukan benjang tersebut selamat tidak ada gangguan.   Adapun alat yang digunakan dal...

avatar
Novalprahara putra
Gambar Entri
angklung
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu , dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

avatar
Cheniasatriyulistia
Gambar Entri
Labuh Saji
Ritual Ritual
Jawa Barat

Upacara adat yang hidup dan berkembang di Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat merupakan wujud nyata perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi para leluhur mereka. Salah satunya adalah upacara Labuh Saji yang dilaksanakan oleh masyarakat nelayan sebagai ungkapan syukur kepada Sang Hyang Widi yang memberikan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.   Upacara adat labuh saji merupakan tradisi turun-temurun nelayan Palabuhanratu untuk memberikan penghormatan kepada seorang putri bernama Nyi Putri Mayangsagara atas perhatiannya terhadap kesejahteraan nelayan. Mayangsagara mulai melakukan upacara labuh saji sebagai tradisi tahunan sejak abad ke-15 untuk memberikan bingkisan kepada Nyi Roro Kidul yang waktu itu dipercaya sebagai penguasa laut selatan. Mayangsagara melakukan upacara itu agar rakyatnya mendapat kesejahteraan dari pekerjaan mereka sebagai nelayan.   Mitos yang berkembang menyatakan, Nyi Putri Mayangsagara merupakan putri Raden Kumbang Bagus Setra dan Rat...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Mapag Sri
Ritual Ritual
Jawa Barat

Upacara Mapag Sri merupakan ritual lokal yang unik. Keunikan yang akan Anda dapati adalah bahwa upacara ini menjunjung tinggi aturan agama Islam, tetapi percampuran adat tradisi Sunda kuno masih sangat kental terasa di setiap bagiannya. Upacara ini dilaksanakan setiap bulan Agustus dan merupakan pernyataan rasa syukur atas keberhasilan pertanian yang diperoleh. Selain itu, upacara ini juga diadakan sebagai upaya memelihara hubungan serta mendekatkan diri kepada Allah Swt.  Anda akan melihat bahwa upacara ini ini dilaksanakan dengan mengarak simbol Dewi Sri mengelilingi kampung, dengan diiringi berbagai atraksi kesenian. Setelah itu, diadakan pergelaran Wayang Kulit Purwa dengan lakon Sulanjana (cerita mengenai asal-usul padi). Usai pergelaran dilanjutkan dengan selamatan dan acara memperebutkan air yang berasal dari tujuh mata air yang dipercaya masyarakat sebagai obat untuk segala macam penyakit dan tolak bala – suatu acara yang sangat menarik untuk Anda ikuti.  ...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Upacara ke Makam Karomah
Ritual Ritual
Jawa Barat

Ziarah ke makam karomah dilaksanakan pada setiap hari Sabtu. Tamu yang datang mempunyai maksud berziarah, datang ke Dukuh di hari Jum'at atau hari sebelumnya. Untuk tamu yang datang di hari-hari sebelum Sabtu; seperti hari Rabu, Kamis, atau Jum'at harus menunggu sampai hari Sabtu, terutama tamu yang jauh atau yang dari luar propinsi Jawa Barat. Sedangkan tamu-tamu yang dekat kadang-kadang datangnya Sabtu pagi pada waktu ziarah. Sedatangnya ke Kampung Dukuh tamu langsung ke rumah Kuncen untuk menceritakan maksud kedatannganya, selebihnya tamu ada yang menginap dirumah Kuncen, tapi kadang-kadang ada juga yang dirumah masyarakat terdekat sebab di rumah Kuncen tidak tertampung.    Semua tamu yang datang ke Kuncen disuguhi makan sebab merupakan kewajiban Kuncen. Di waktu malam tamu-tamu yang ada di rumah Kuncen diberikan penjelasan asal muasal Karomah, Kampung Dukuh, serta adat istiadat yang ada di Kampung Dukuh, lalu diteruskan dengan membaca salawat.  Pad...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Wuku Tahun
Ritual Ritual
Jawa Barat

Wuku Tahun dilaksanakan setiap tanggal 1-14 Muharam (tahun baru Islam). Wuku Taun berasal dari kata buku yang bermakna membuka lembaran tahun baru (Islam) dan menutup tahun lalu. Tujuan upacara ini adalah untuk memohon perlindungan dari Allah Swt dan leluhur kampung, tolak bala, serta memohon keselamatan dan melestarikan tradisi gotong royong. Upacara ini dipusatkan di Bumi adat dengan doa bersama dipimpin oleh kuncen. Pada upacara ini terdapat hiburan kesenian Tarawangsa. Alamat: Kampung Cikondang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kab. Bdg Koordinat :  7° 7' 4" S,  107° 32' 40" E - 

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Ngalenggeuh
Ritual Ritual
Jawa Barat

Ngaleunggeuh dapat disaksikan pada persiapan sebelum acara-acara dilaksanakan, seperti Khitanan, Pernikahan, atau Tingkeban. Dalam Ngaleunggeuh terdapat seni Tutunggulan atau Ngarempug Nutu (menumbuk padi bersama). Perbedaannya, pada seni Tutunggulan, padi hanya merupakan Tamba Kadengda (hanya syarat saja), sedangkan pada seni Ngaleunggeuh, padi yang dipergunakan pada upacara Tutunggulan, berasnya sebagai bekal untuk selamatan tersebut. Sebelum kartu undangan populer dan dipergunakan oleh semua lapisan masyarakat, Ngaleunggeuh merupakan alat pemberitahuan kepada para tetangga baik di kampungnya sendiri maupun kampung tetangganya. Seperti halnya Tutunggulan di daerah lain, apabila kampung tersebut ada yang Ngaleunggeuh, maka kampung yang lainnya akan menyahut pula, akhirnya sambung menyambung. Orang-orang ketika mendengar Tutunggulan akan mengerti bahwa dalam beberapa waktu lagi (biasanya satu minggu) akan ada yang hajatan. Mereka mempersiapkan bahan-bahan yang akan disumbangkan....

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17