Ziarah ke makam karomah dilaksanakan pada setiap hari Sabtu. Tamu yang datang mempunyai maksud berziarah, datang ke Dukuh di hari Jum'at atau hari sebelumnya. Untuk tamu yang datang di hari-hari sebelum Sabtu; seperti hari Rabu, Kamis, atau Jum'at harus menunggu sampai hari Sabtu, terutama tamu yang jauh atau yang dari luar propinsi Jawa Barat. Sedangkan tamu-tamu yang dekat kadang-kadang datangnya Sabtu pagi pada waktu ziarah.
Sedatangnya ke Kampung Dukuh tamu langsung ke rumah Kuncen untuk menceritakan maksud kedatannganya, selebihnya tamu ada yang menginap dirumah Kuncen, tapi kadang-kadang ada juga yang dirumah masyarakat terdekat sebab di rumah Kuncen tidak tertampung. Semua tamu yang datang ke Kuncen disuguhi makan sebab merupakan kewajiban Kuncen. Di waktu malam tamu-tamu yang ada di rumah Kuncen diberikan penjelasan asal muasal Karomah, Kampung Dukuh, serta adat istiadat yang ada di Kampung Dukuh, lalu diteruskan dengan membaca salawat.
Pada Sabtu pagi, semua yang mau ziarah berkumpul di rumah Kuncen terutama tamu yang datang dari luar yang mau melaksanakan ziarah, yang tidak tertampung di rumah Kuncen menunggu di halaman rumah Kuncen sambil mendengarkan penjelasan-penjelasan dari Kuncen. Pada waktu itu Kuncen memberikan penjelasan dalam hal melaksanakan ziarah, seterusnya semua yang mau ziarah disuguhi makan terlebih dahulu. Sesudah jamuan makan semua tamu berangkat menuju Pancuran Suci untuk melaksanakan mandi besar yang dipimpin oleh wakil Kuncen.Tempat mandi besar dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. Sesudah mandi besar memakai pakaian yang disyaratkan untuk ziarah yaitu :
a.Laki-laki memakai : -Baju Takwa hitam (polos) -Sarung polos (bukan batik) -Tidak memakai celana dalam
b.Perempuan memakai : -Kebaya polos -Sarung polos (bukan polos) -Kerudung polos Semuanya tidak boleh memakai perhiasan atau membawa barang-barang elektronik.
Sesudah selesai mandi besar, kurang lebih jam 10.00 semua yang akan melaksanakan ziarah menunggu diluar pagar makam, dan ditanya oleh wakil Kuncen, siapa yang mau ziarah langsung, siapa yang mau membantu memperbaiki, sebab dalam rombongan ziarah ini ada dua kelompok, pertama ada yang mau ziarah langsung, kelompok kedua yang mau ikut bersih-bersih, membersihkan lingkungan makam juga memperbaiki pagar-pagar makam. Ziarah didahului dengan dipimpin langsung oleh Kuncen, seterusnya masuk kedaerah makam Kuncen. Berdoa dahulu yang diaminkan oleh semua peziarah. Sesudah selesai berdoa, baru melangkahkan kakinya ke dalam pagar makam dengan dibarengi oleh semua peziarah.
Didalam tahap pertama rombongan dipisahkan, pertama yang mau membantu oleh wakil Kuncen diberi tugas :
-Ada yang diberi tugas mengambil bambu untuk memperbaiki pagar makam
-Ada yang diberi tugas menyapu membersihkan makam
-Ada yang diberi tugas memperbaiki saluran air yang ada di dalam makam
-Ada yang diberi tugas memperbaiki pagar
Rombongan yang mau ziarah langsung dipimpin oleh Kuncen buat melaksanakan pelaksanaan ziarah, yaitu :
-Pada tahap pertama semua yang ziarah dipersilahkan duduk (jongkok) diatas batu, lalu Kuncen memimpin doa. Sesudah beres doa rombongan ziarah mulai ke tahap kedua -Dalam tahap kedua sama dengan tahap pertama, rombongan duduk kembali, Kuncen memimin doa, sesudah beres doa rombongan maju ketahap ketiga, begitu selanjutnya sampai ketahap kelima.
-Dari tahap kelima rombongan maju lagi langsung ke Makam Syekh H. Abdul Jalil.
Di Makam Syekh H. Abdul Jalil, disini Kuncen berdoa cukup lama, membacakan doa-doa khusus para wali, terutama wali yang ada di Makam Kampung Dukuh yaitu KH. Syekh H. Abdul Jalil. Sesudah beres berdoa di Makam Syekh H. Abdul Jalil, diteruskan berdoa di Makam Eyang Hasan dan Husein, dengan diteruskan berdoa di Makam-makam lainnya, yaitu makam- makam Kuncen dan makam-makam sesepuh Dukuh. Sesudah beres ziarah, rombongan pulang dari Makam, tapi terkadang ada sebagian peziarah yang tidak pulang bersama sebab masih ada maksud berdoa khusus masing-masing peziarah. Sesudah beres ziarah semuanya keluar dari makam dan pulang lagi ke rumah Kuncen. Di rumah Kuncen disediakan air dan makanan. Para tamu beristirahat sambil menikmati makanan kecil seadanya.
Genggong merupakan alat musik tradisional khas Bali yang termasuk dalam jenis alat musik tiup. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar bambu atau pelepah aren dan dimainkan dengan cara ditempelkan ke mulut, lalu dipetik menggunakan tali yang terpasang pada bagian ujungnya. Suara yang dihasilkan oleh genggong berasal dari getaran lidah bambu yang dipengaruhi oleh rongga mulut pemain sebagai resonator. Oleh karena itu, teknik memainkan genggong membutuhkan keterampilan khusus dalam mengatur pernapasan dan posisi mulut. Dalam kebudayaan Bali, genggong sering digunakan dalam pertunjukan seni tradisional maupun sebagai hiburan rakyat. Selain memiliki nilai estetika, alat musik ini juga mencerminkan kearifan lokal dan kreativitas masyarakat Bali dalam memanfaatkan bahan alam sekitar.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...