Nasi Liwet adalah makanan khas yang terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan kelapa sehingga memiliki rasa yang gurih. Makanan ini merupakan salah satu makanan tradisional dari Solo, Jawa tengah . Walaupun terlihat sederhana, namun Nasi Liwet ini sangat gemari oleh masyarakat dan menjadi salah satu icon kuliner tradisional di kota Solo. Nasi liwet, merupakan makanan yang terbuat dari beras yang di masak dengan santan kelapa sehingga rasanya gurih. Nasi liwet yang berada di solo baru ini biasa nya disajikan dengan "pincuk" daun pisang dan lauknya bisa memilih sendiri, namun lauk yang wajib ada dalam nasi liwet adalah ayam suwir, uritan, dan sayur sambal goreng yang terbuat dari labu siam. Harga nya sangat terjangkau berkisar 10.000 hingga 20.000 saja. Nasi liwet lebih nikmat jika dimakan ketika masih hangat. Nasi Liwet ini hampir sama dengan Nasi Uduk , namun yang membedakan adalah penyajiannya. Dalam penyajiannya Nasi Liwet ini biasanya disajikan denga...
Tengkleng adalah makanan khas juga yang berasal dari sukoharjo dan solo. Tengkleng tebuat dari tulang-tulang kambing yang masih terdapat "thetelan" atau daging yang masih menempel pada tulang. Tengkleng jika dilihat hampir sama dengan gulai, namun memiliki rasa yang khas dan aroma khas. Tengkleng sangat enak dinikmati ketika masih panas dengan taburan bawang goreng dan di sajikan bersama nasi panas. RM/Toko yang Menyediakan : tengkleng solo bu jito " Dlidir " Diner Address: Jl. Kolonel Sugiyono No.67, Kadipiro, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57136 Phone: 0822-6565-2222
Sego Kucing Merupakan makanan yang cukup khas dan sangat mudah ditemui di solo. jika di bali ada nasi djinggo di solo ada sego kucing, sego kucing berisi nasi dan sambal tomat dengan lauk potongan ikan laut ( gereh ) kecil. Ikan laut inilah yang menyebab kan makanan ini di namakan sego kucing karena ikan tersebut disukai oleh kucing. RM/Toko yang Menyediakan : Angkringan Nasi Kucing Fatmawati Rumah Makan Alamat: Jl. Rumah Sakit Fatmawati No.77, RT.4/RW.5, Gandaria Sel., Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430 Telepon: 0813-1510-0072
Ramayana sebuah karya sastra bertembang yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. kitab Ramayana diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung. Beliau adalah raja yang menguasai wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tahun 820-830 Saka. Angka tersebut didapat atau diperkirakan dari penggunaan bahasa pada kitab Ramayana itu sendiri yang dibandingkan dengan tembang atau prasasti yang ada di tanah Jawa. Menurut Zoetmulder, Ramayana adalah kakawin yang paling populer. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah salinan yang ditemukan. Kakawin Ramayana terdiri dari duapuluh enam pupuh. Ramayana bercerita tentang kehidupan antara Rama dan Sita. Ada beberapa versi cerita Ramayana yang berkembang di India. Salah satu yang paling populer adalah karangan Walmiki. Namun, Ramayana yang ada di Indonesia rupanya tidak berpatokan dengan cerita Ramayana yang dikarang oleh Walmiki. Kakawin Ramayana yang ada di Indones...
Duh kaya ngene rasane Anake wong ora duwe Ngalor ngidul tansah diece Karo kanca kancane Pye pye pye pye ya ben rasakna Pye pye pye pye rasakna dewe Pye pye pye pye ya ben rasakna Pye pye pye pye rasakna dewe Besuk kapan aku bisa Urip kang luwih mulya Melu nyunjung drajating bangsa Indonesia kang mulya Pye pye pye pye mbuh ra weruh Pye pye pye pye mbuh ra ngerti Pye pye pye pye mbuh ra weruh Pye pye pye pye mbuh ra ngerti
Gambang suling, kumandhang swarané thulat thulit, kepénak uniné uuuuniné mung nreyuhaké ba- reng lan kentrung ke- tipung suling, sigrak kendhangané
gundhul-gundhul pacul-cul gembelengan nyunggi-nyunggi wakul-kul kelelengan wakul ngglimpang segane dadi sak latar wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Naskah Pustakaraja merupakan koleksi dari beberapa perpustakaan di Indonesia maupun luar Indonesia. Perpustakaan yang memiliki koleksi ini antara lain: Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Sonobudoyo dan Perpustakaan Universitas Leiden. Serat Pustakaraja berasal dari Surakarta di tulis oleh Rangga Warsita seorang pujangga abad ke 18-19. Naskah tersebut merupakan buah pemikiran Rangga Warsita mengenai dongeng, ramalan di masa yang akan datang, legenda, dan segala hal mengenai kehidupan Jawa. Seperti yang ditulis pada Literature of Java, di masanya Serat ini bisa dianggap sebagai ensiklopedi Jawa. Saat itu karya tersebut sangat dihargai oleh para sastrawan Jawa. Pustakaraja memuat cerita carangan dari cerita Ramayana dan Mahabharata dalam versi Jawa. Berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa tertuang disini. Serat Pustaka Raja ditulis di Surakarta dan Yogyakarta antara 1884 dan 1892. Naskah Pustakaraja telah dicatat dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nu...
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir Tak ijo royo royo Tak sengguh panganten anyar Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore Mumpung padang rembulane Mumpung jembar kalangane Sun suraka surak hiyo