bugis
705 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pakaian Adat Pengantin Using Banyuwangi
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Jawa Timur

Berbicara tentang pakaian adat pengantin Osing Banyuwangi, cukup menarik. Apabila kenyataan tertumpu pada kenyataan yang sekarang. Tidak jauh berbeda dengan masyarakat lain, kendatipun sebagian besar masyarakat Osing berdomisili di daerah pedesaan, tetapi karena letak desa - desa yang banyak dihuni masyarakat Osing di daerah banyuwangi ini tidak terlalu jauh dari kota Banyuwangi, maka pengaruh modernisasi, utamanya yang berhubungan dengan adat perkimpoian dan pakaian pengantinnya telah masuk pula ke pedesaan. Gejala yang terlihat adalah adanya kecenderungan pengantin gaya Solo atau Yogyakarta. Keinginan ini tidak terlalu sulit diwujudkan karena banyak juru paes pengantin yang siap dengan pakaian tersebut. Bila diperhatikan dengan seksama, bagian - bagian dari pakaian pengantin tradisional masyarakat Osing Banyuwangi menunjukkan adanya campuran antara pakaian pengantin Jawa, pakaian tradisional Madura, Bali dan luarJawa. Pengantin pria memakai kuluk seperti kuluk yang dipaka...

avatar
Rossi_ullyl_azmi
Gambar Entri
Baju Antakusuma
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Kalimantan Timur

Pakaian adat tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak di puji oleh negara lain, dengan banyaknya suku - suku dan Provinsi yang ada di wilayah negara indonesia, maka bisa dipastikan banyak sekali baju - baju adat oleh masing - masing suku di seluruh Provinsi Indonesia.   Dalam hal ini Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura kekayaan budaya diantaranya terlihat dari beragam baju adat yang dimilikinya yang kali ini memperkenalkan salah satu pakaian adatnya berupa pakaian Pengantin yaitu Baju Antakusuma.   Baju Antakusuma yang lebih di kenal dengan Kutai Kuning adalah baju pengantin kebesaran Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, baju ini pada jaman dahulu hanya boleh di kenakan oleh kalangan bangsawan saja, sedangkan kalangan rakyat biasa tidak di perbolehkan memakainya.   Baju Pengantin Antakusuma ini di pakai saat pelaksanaan resepsi pernikahan atau lebih dikenal dengan...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
SEJARAH SANGIHE
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

CERITA  GUMANSALANGI             Untuk  mendalami  kebudayaan  sangihe, sebaiknya  memahami  sastera lisan sangihe, sastera lisan  sangihe adalah  salah satu bukti peninggalan kebudayaan sangihe masa  lalu yang masih  dilestarikan sampai saat  ini. Dari  beberapa  sastera lisan sangihe yang  paling  melegenda  adalah cerita  Gumansalangi. Dari  cerita  tersebut kita  dapat  melihat   keberadaan sangihe  dari  penduduk  mula-mula sampai   terbentuknya  kerajaan-kerajaan  yang  menjadi  dasar  terbentuknya  sebuah  suku  yang  dinamakan  suku  sangihe . Kisah Gumansalangi  sebagai  penduduk  mula-mula tergambar  secara   utuh   dalam  “ Tamo ”   karena   tam...

avatar
Alffi
Gambar Entri
Rumah Souraja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Souraja merupakan rumah tradisional tempat tinggal para bangsawan, yang berdiam di pantai atau di kota. Kata Souraja dapat diartikan rumah besar, merupakan rumah kediaman tidak resmi dari manggan atau raja beserta keluarga-keluarganya. Rumah orang biasa atau rakyat kebanyakan meskipun bentuk dan ukurannya sama dengan souraja. Bangunan Souraja berbentuk rumah panggung yang ditopang sejumlah tiang kayu balok persegi empat dari kayu keras seperti kayu ulin, bayan, atau sejenisnya. Atapnya berbentuk piramide segitiga, bagian depan dan belakang atapnya ditutup dengan papan yang dihiasi dengan ukiran disebut panapiri dan pada ujung bubungan bagian depan dan belakang diletakkan mahkota berukir disebut bangko-bangko . Seluruh bahan bangunan mulai dari lantai, dinding balok-balok terbagi atas tiga ruangan, yaitu: Ruang depan disebut lonta karawana yang dibiarkan kosong, berfungsi untuk menerima tamu. Dahulu sebelum ada meja kursi, di ruangan ini dibentangkan tikar atau onysa...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Rumah Adat Bugis
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Rumah bugis memiliki keunikan tersendiri, dibandingkan dengan rumah panggung dari suku yang lain ( Sumatera dan Kalimantan ). Bentuknya biasanya memanjang ke belakang, dengan tanbahan disamping bangunan utama dan bagian depan [ orang bugis menyebutnya  lego  - lego ]. Bagaimana sebenarnya arsitektur dari rumah panggung khas bugis  ini  ?. Berikut adalah bagian – bagiannya utamanya : 1. Tiang utama ( alliri ). Biasanya terdiri dari 4  batang  setiap barisnya. jumlahnya tergantung jumlah ruangan yang akan dibuat. tetapi pada umumnya, terdiri dari 3 / 4 baris alliri. Jadi totalnya ada 12 batang alliri. 2. Fadongko’, yaitu bagian yang bertugas sebagai penyambung dari alliri di setiap barisnya. 3. Fattoppo, yaitu bagian yang bertugas sebagai pengait paling atas dari alliri paling tengah tiap barisnya Mengapa orang bugis suka dengan arsitektur rumah yang memiliki kolong ? Konon, orang bugis, jauh sebelum islam masuk ke tanah bugis...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Badik Tumbuk Lado Tanjung Pinang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kepulauan Riau

Badik Tumbuk Lado merupakan senjata tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau. Badik sendiri merupakan sebutan untuk senjata tradisional yang dikenal di kalangan masyarakat bugis dan beberapa daerah di Sumatera. Sedangkan, Tumbuk Lada atau Tumbuk Lado (Riau) adalah senjata tradisional masyarakat Melayu dan masyarakat Semenanjung Melayu. Tak heran jika Badik Tumbuk Lado memiliki kemiripan dengan senjata dari daerah di semenanjung melayu lainnya bahkan dengan negara tetangga Malaysia. Kepulauan Riau ditinggali oleh berbagai ras dan etnis. Akan tetapi, mayoritas penduduk asli adalah bangsa melayu. Oleh karena itu, kebudayaan dari daerah Riau ini banyak memiliki kesamaan dengan wilayah yang berpenduduk asli melayu lainnya.   Badik Tumbuk Lado adalah sejenis senjata tikam berukuran 27 sampai 29cm dan lebarnya sekitar 3.5 sampai 4cm. senjata ini tidak hanya dipakai oleh masyarakat Jambi, dan juga memiliki kesamaan dengan badik Bugis hanya berbeda dalam bentuk dan motif sar...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Kalender Bugis
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Kalender dan sistem penanggalan tradisional Bugis diaebut "Kotika Bilangeng duappulo", mengacu pada siklus dua puluh hari. Kutika Bilangeng Duappulo menggunakan 20 nama hari yaitu sebagai berikut : Pong, Pang, Lumawa, Wajing, Wunga Wunga, Telettuq, Anga, Webbo, Wagé, Ceppa, Tulé, Aiéng, Beruku, Panirong, Maua, Dettia, Soma, Lakkaraq, Jepati, dan Tumpakale. Nama Bulan dalam kalender Bugis, yaitu: Naagai, Palagunai, Bisaakai, Jettoi, Sarawanai, Pe'dawaranai, Sujiwi, Pacciekai, Pociyai, Mangasierai, Mangase'tiwi dan Mangalompai. Nama-nama hari dalam satu Minggu : aha', seneng, selasa, raba'/arabang, kammisi, juma' dan sattu.

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Ngulur Naga
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Ritual Mengulur Naga merupakan kilas balik tentang lahirnya Putri Karang Melenu atau Putri Junjung Buyah di Hulu Dusun. Merupakan cikal bakal keturunan Raja – Raja Kutai Kartanegara. Naga melambangkan kemakmuran, kekuatan, kelembutan dan diturunkan (ngulur) ke sungai.    Di Keraton Kutai Kartanegara disemayamkan 2 ekor replika naga, Naga Laki disemayamkan di bagian serambi Keraton, sedangkan Naga Bini disemayamkan di bagian serambi kiri Keraton. Pada masing-masing replika naga di bagian bawah sekitar dada ditaruh/ditempatkan masing-masing Peduduk lengkap dengan isinya. Dihadapan serambi kiri kanan naga terdapat titian yang disebut Rangga Titi tempat naga diturunkan yang dihampari kain kuning untuk menuju ke Sungai, sebelum naga diturunkan dari persemayamannya ada prosesi persembahan oleh Dewa Belian memberi jamuan dan Besawai bahwa naga akan diturunkan.   Setelah ritual Besawai oleh para Belian, 17 orang Belian yang mengenakan Baju Cina mengangka...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Songkok' Recca'
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Songkok' To Bone : Songkok Recca' terbuat dari serat pelepah daun lontar dengan cara dipukul-pukul (dalam bahasa Bugis : direcca-recca) pelepah daun lontar tersebut hingga yang tersisa hanya seratnya. Serat ini biasanya berwarna putih, akan tetapi setelah dua atau tiga jam kemudian warnanya berubah menjadi kecoklat-coklatan. Untuk mengubah menjadi hitam maka serat tersebut direndam dalam lumpur selama beberapa hari. Jadi serat yang berwarna hitam itu bukanlah karena sengaja diberi pewarna sehingga menjadi hitam. Serat tersebut ada yang halus ada yang kasar, sehingga untuk membuat songkok recca' yang halus maka serat haluslah yang diambil dan sebaliknya serat yang kasar menghasilkan hasil yang agak kasar pula tergantung pesanan. Untuk menganyam serat menjadi songkok menggunakan acuan yang disebut Assareng yang terbuat dari kayu nangka kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai songkok. Acuan atau assareng itulah yang digunakan untuk merangkai serat hingga menja...

avatar
Zashanatasya