tahun baru
369 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pasanggrahan Gambirowati
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pesanggrahan Gambirowati adalah bangunan periode Islam yang terletak di Dusun Watugajah, Desa Girijati, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul. Menurut Babad Tanah Jawi, situs Gambirowati ini merupakan bekas pesanggrahan yang digunakan oleh Sultan HB II lur.. Situs Gambirowati mempunyai luas 13.200 m2 dan terletak pada ketinggian 138 mdpl memiliki struktur bangunan berteras dan berbahan batu putih. Di dalam OV (Oudheidkundige Verslag) tahun 1925 FDK Bosch menyebut bangunan tersebut berasal dari abad XVI.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Peyek Tumpuk
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jenis makanan ini tidak sedap dipandang mata. Bentuknya yang tidak beraturan dan berwarna putih juga membikin makanan ini beda dengan peyek kebanyakan. Meski benntuknya tidak enak dilihat, peyek ini akan membikin ketagihan karena rasanya gurih dan renyah.   Nama tumpuk diambil dari nama Mbok Tumpuk yang menemukan panganan ini sejak tahun 1975. Peyek ini memerlukan proses yang panjang dalam membuatnya. Adonan berupa campuran tepung, telur, dan kacang digoreng dua kali hingga memeiliki warna putih.   Warna putih dalam peyek dihasilkan oleh tepung kanji yang dicampur dalam adonan. Campuran lain seperti ketumbar, bawang, kemiri, garam, dan telur membikin peyek tumpuk semakin terasa renyah dan gurih di lidah.     RM/Toko yang Menyediakan:   Geplak Mbok Tumpuk Food Products Supplier Address: Sumuran, Palbapang, Palbapang, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55713 Hours: Closed ⋅ Opens...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Daya Tarik Ribuan Lampion dalam Ritual Waisak di Borobudur
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Waisak merupakan perayaan suci agama Budha yang dirayakan sekali setiap tahunnya. Berbagai upacara sakral dilakukan untuk memperingati tiga peristiwa paling penting dalam kehidupan Buddha Gautama Siddharta dan dikenal sebagai Tri Suci Waisak. Peristiwa penting pertama adalah kelahiran pangeran Siddharta di Taman Lumbini tahun 623 SM. Peristiwa penting kedua adalah pencerahan dimana Pangeran Siddharta menjadi Buddha di Bodhgaya pada usia 35 pada tahun 588 SM. Peristiwa penting ketiga adalah wafatnya Buddha Gautama di Kusinara pada usia 80 tahun (543 SM).  

avatar
Indias Puspita Sari
Gambar Entri
Candi Sambisari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Sambisari merupakan salah satu produk arsitektur yang terdapat di daerah Sleman, Yogyakarta. Tepatnya 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta menuju solo, atau 4 km dari kompleks Candi Prambanan. Pertama kali ditemukan pada tahun 1966 dan membutuhkan waktu 21 tahun untuk merekonstruksi bentuk candi hingga ia bisa berdiri seperti yang kita liat saat ini. Pada awalnya, situs ini tertutup oleh tanah, kemudian digali dan disusun ulang bentuknya. Candi ini dibangun pada abad ke 9, tepatnya sekitar tahun 812-838 masehi. kemungkinan berada pada masa Rakai Garung, kerajaan Mataram Kuno. Candi ini terdiri dari 1 candi utama dan 3 candi kecil, dikelilingi oleh 2 pagar yakni bagian dalam dan bagian luarnya yang berukuran 50 m x 48 m. Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini yakni istri dari Siwa (di sebelah utara), patung Ghanesa yang merupakan anak dari Durga (sebelah timur), patung Agastya dengan Aksamala di leherny...

avatar
Nabillanarasita
Gambar Entri
Tari Bedhaya
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Menurut Kamus Tari dan Karawitan, tari Bedhaya adalah komposisi tari klasik gaya surakarta dan Yogyakarta yang dibawakan oleh sembilan orang penari putri (Soedarsono, 1997/1978: 14). Ada beberapa jenis tari Bedhaya seperti Bedhaya Ketawang, Bedhaya Anglir Mendung, dll. Tari Bedhaya pada awal penciptaannya, ditarikan oleh putra-putri raja dan bangsawan. Setelah melaluui perkembangan zaman dan keterbukaan pihak keraton untuk melestarikan tari Bedhaya, tari tersebut bisa dipelajari oleh masyarakat luar keraton, terutama bagi mereka yang telah menjadi abdi dalem. Tari Bedhaya merupakan tari Jawa klasik yang berasal dari keraton dan dianggap sakral. Menurut R.M. Wisnoe Wardhana, tari Bedhaya merupaakan tari yang lebih tua, lebih magis dari tari Srimpi. Kadang nama Bedhaya dikaitkan dengan akar kata "budha" sehingga dijadikan sebagai tari ritus agama asli yang berasimilasi dengan agama Budha (Wardhana. 1982: 35). Jika dianalisis lebih lanjut, tarian ini merupakan bentuk tarian batin,...

avatar
Sulistiani
Gambar Entri
Limun Sarsaparilla
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Yang pernah tinggal di Yogyakarta di era tahun 1950-an, pasti pernah minum limun Sarsaparilla. Oleh sebagian masyarakat Jogja disebut limun saparilla. Limun ini merupakan jenis minuman berkarbonasi yang populer di era tahun 1950 hingga 1970-an. Cola Jawa, kebanyakan penikmat limun sarsaparilla sepakat mengatakannya demikian. Jenis minuman yang berwarna ungu kecoklatan ini pernah menduduki rangking minuman favorit kaum berada di Yogyakarta. Ketika itu, limun Sarsaparilla merupakan jenis minuman elit yang membawa gengsi sosial tertentu pada konsumennya. Hanya orang yang punya kocek lebih saja yang mampu membeli minuman yang dianggap modern, simbol kemajuan, dan tentu saja berkelas di zamannya. Limun Sarsaparilla memiliki rasa yang khas di lidah. Namanya juga minuman berkarbonasi, tentu saja memiliki sensasi kemranyas di lidah. Begitu dicecap, aroma semriwing laiknya mint cukup terasa, sehingga mendatangkan efek lega di rongga hidung dan rongga dada. Aroma khas ini sekele...

avatar
Andri Lestari
Gambar Entri
candi gebang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Gebang ditemukan secara tidak sengaja pada bulan November 1936 oleh seorang petani yang sedang menggali tanah untuk mencari batu. Bukan batu bangunan yang ia dapatkan akan tetapi batu yang berwujud arca Ganesha. Setelah dilakukan penggalian lebih lanjut oleh Dinas Purbakala, di area tersebut ditemukan pondasi kaki candi. Diduga candi ini runtuh total dan terkubur di dalam tanah akibat dari letusan gunung Merapi. Diduga candi ini didirikan pada tahun 730 hingga 800 masehi. Setelah selesai dipugar pada tahun 1940, candi ini masih menyisakan bagian-bagian kosong tempat diletakkannya arca. Tidak hanya ada arca yang belum ditemukan, ada juga arca yang sengaja dicuri. Arca Nandiswara, dewa penjaga mata angin, yang ditempatkan di sisi depan candi, raib kepalanya pada tahun 1989. Di dalam candi terdapat sebuah bilik yang berisikan sebuah yoni. Candi ini tidak memiliki tangga untuk bisa masuk ke dalam bilik, sehingga saat ini jika pengunjung ingin memasuki bilik harus memanjat candi te...

avatar
Rangga Sinatra
Gambar Entri
Museum Dewantara Kirti Griya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada awalnya bangunan ini merupakan rumah tinggal seorang janda penguasa perkebunan Belanda bernama Mas Ajeng Ramsinah. Bangunan model indis ini didirikan tahun 1915. Bangunan ini tercatat dalam buku register Kraton Yogyakarta tanggal 26 Mei 1926 dengan nomor Angka 1383/1.H. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 5.594 m² dibeli atas nama Ki Hadjar Dewantara, Ki Sudarminto, Ki Supratolo dari Mas Ajeng Ramsinah pada tanggal 14 Agustus 1935 dengan harga pembelian f 3.000, 00 (tiga ribu Gulden) meliputi persil yang berlokasi di tempat tersebut beserta perabot rumah tangga. Pada tanggal 18 Agustus 1951 pembelian rumah tersebut dihibahkan kepada Yayasan Persatuan Tamansiswa. Pada tanggal 3 November 1957 bertepatan dengan perkawinan emas Ki Hadjar Dewantara, beliau menerima persembahan bakti dari para alumni dan pecinta Tamansiswa berupa rumah tinggal di Jalan Kusumanegara 131 yang diberi nama Padepokan Ki Hadjar Dewantara. Pada saat rapat pamong Tamansiswa tahun 1958, Ki Hadj...

avatar
Oase
Gambar Entri
SDN Butuh Lendah Kulon Progo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SD Negeri Butuh terletak di dusun Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, dahulu berada dalam Kawedanan Pengasih, Kapenewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Kasultanan yang didirikan di Kulon Progo pada tahun 1916 M. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Jawa. Guru-gurunya pada waktu itu merupakan guru lokal atau orang bumi putera yang berkedudukan sebagai “pegawai pemerintah atau negeri”. Murid-muridnya berasal dari desa setempat, desa–desa lain di sekitarnya, serta dari Wates. Murid-murid yang bersekolah di SD Negeri Butuh tidak dibatasi usianya, yang sudah dewasa pun juga diperbolehkan untuk bersekolah.  Pada masa pendudukan Jepang  SD Negeri Butuh yang dahulu hanya sampai kelas V kemudian berkembang menjadi  pendidikan sampai kelas VI. Pada masa Clash II (perang kemerdekaan) SD Negeri Butuh digunakan untuk markas para pemuda disekitar Desa Bumirejo.  SD Negeri Butuh menggunakan model bangunan li...

avatar
Oase