Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
Tor tor adalah tari tradisional Suku Batak. Gerakan tarian ini seirama dengan iringan musik (magondangi) yang dimainkan menggunakan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain. Menurut sejarah, tari tor tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol leluhur). Patung-patung tersebut tersebut kemudian bergerak seperti menari, tetapi dengan gerakan yang kaku. Gerakan tersebut berupa gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan. Jenis tari tor tor beragam. Ada yang dinamakan tor tor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar. Sebelum pesta dimulai, tempat dan lokasi pesta terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan jeruk purut agar jauh dari mara bahaya. Selanjutnya ada tari tor tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja. Tari ini juga berasal dari 7 putri kayangan...
Sebagian kecil dari kita pasti tau tentang Tari Sawan ini, bahkan ada yang pernah melihatnya langsung pertunjukkan tari 7 sawan. Namun awal mulanya tari sawan tidak berjumlah tujuh melainkan hanya satu. Zaman dulu kala, Sisingamangaraja memiliki anak perempuan bernama Lopian atau Putri Lopian. Sebelum perang, Sisingamangaraja meminta putrinya tersebut untuk menari di hadapannya. Putri Lopian menari tor-tor Pangurason (membersihkan ; membersihkan dari Roh-roh jahat, membersihkan ruangan dan sebagainya) menggunakan 1 cawan. Dan zaman pun semakin berkembang, tari sawan juga dikembangkan ditambah menjadi tiga (pada tahun '80-an), lalu berjumlah 5 (tahun '90-an) dan berjumlah 7 (tahun 2000-an) untuk sebagai atraksi & hiburan.
Pada masa yang silam, apabila seorang terkemuka meninggal sebelum mempunyai anak sebagai penyambung keturunan, dianggap merupakan kesialan. Untuk mencegah supaya nestapa seperti itu tidak berulang kembali, maka diadakanlah tarian duka menggunakan boneka dari kayu. Boneka tersebut bentuknya seperti manusia, kepalanya dilumuri dengan kuning telur. Giginya dicat hitam menggunakan jelaga baja, pada lekuk mata dilekatkan buah berwarna merah. Boneka diberi pakaian ulos Batak, di atas kepalanya dilekatkan rambut kuda atau ijuk, atau diberi ikat kepala. Selanjutnya boneka diletakkan di atas papan beroda, lalu ditarik berkeliling kampung. Kaum kerabat memeluk boneka sambil menangis tersedu-sedu, sebagai tanda perpisahan untuk selamanya. Jika boneka duka diarak di kala terang bulan, akan membawa suatu perasaan pilu dan mengharukan. Pada malam terakhir acara tari-tari duka itu, boneka dibawa keluar kampung, lalu dicampakkan ke Danau Toba, maksudnya supaya di masa yang akan datang, tidak be...
a. Tari Serampang Dua Belas, sebuah tari melayu dengan irama joged. Diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan, baik bagi muda-mudi maupun orang tua. b. Tari Tor-tor, sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk. c. Tari Marsia Lapari, tari garapan ini menggambarkan kegiatan gadis-gadis Sumatera Utara yang senantiasa saling membantu dalam menggarap sawah. Olahan tari didasarkan unsur gerak tari daerah Tapanuli Selatan yang diramu dengan unsur daerah lain, dengan iringan musik gondang sembilah. d. Tari Manduda, suatu bentuk tarian rakyat Simalungun yang bersuka ria di masa panen padi.
Rentak Sembilan adalah sembilan tarian wajib Melayu yang biasa dibawakan saat kenduri, malam bainai, atau acara-acara adat lainnya. Rentak Sembilan memiliki gerakan baku yang tak boleh dirubah. Sebenarnya, rentak sendiri artinya adalah tari. Tapi karena banyak yang tak tahu maka disebut Tari Rentak Sembilan. Kesembilan tari tersebut ialah Tari Mak Inang, Tari Tanjung Katung, Tari Piring, Tari Anak Kala, Tari Sri Langkat, Tari Kuala Deli, Tari Panjang Jermal, Tari Japin Melayu, dan Tari Serampang XII. Keseluruhannya punya musik dan gerak wajib masing-masing yang akan berbeda makna jika tak sama. Misalnya Tari Serampang XII yang memang harus diiringi lagu Pulau Sari. ASAL-USUL RENTAK SEMBILAN Rentak Sembilan dipercaya berasal dari budaya Ronggeng Melayu. Sebuah budaya yang semata-mata berfungsi sebagai hiburan rakyat saat ada kenduri. Ronggeng Melayu merupakan serangkaian acara balas pantun yang disambut tetarian dan nyayian. Biasanya dulu tariannya asal saja. Proses ronggen...
KARYA SENI YANG HAMPIR TAK PERNAH ABSEN DALAM UPACARA TRADISIONAL BATAK Kesetiaan adalah suatu sikap hidup masyarakat tradisional Batak yang banyak menentukan corak budaya Batak. Setia dan taat kepada adat, setia bertatakrama tradisional, patuh dan hormat kepada nenek moyang menyebabkan budaya Batak lestari secara tradisional. Topeng atau kedok adalah gambar atau pahatan dalam bentuk muka orang atau binatang. Topeng pada umumnya dibuat dari kayu, meskipun ada pula dari bahan lain yang dibuat demikian rupa sehingga dapat dipakai di bagian muka atau kepala orang untuk keperluan upacara atau tarian. Muka yang digambarkan adalah watak-watak, tokoh-tokoh atau simbol-simbol tertentu yang dapat memberi efek seperti yang dikehendaki oleh penciptanya. Topeng-topeng dengan efek magis telah lama tumbuh dalam masyarakat. Gambar topeng yang digoreskan pada kendi atau gerabah lain, pada perunggu, genderang perunggu dan lain-lain, sudah ada sejak masa prasejarah. Top...
Guro-guro Aron adalah arena muda-mudi Karo untuk saling kenal dan sebagai lembaga untuk mendidik anak mengenal adat. Dahulu acara ini dibuat sebagai salah satu alat untuk membudayakan seni tari Karo agar dikenal dan disenangi oleh muda-mudi dalam rangka pelestariannya. Acara ini dilengkapi dengan perkolong-kolong (keyboard dan penyanyi) dan alat-alat musik khas Karo yakni: Sarune , gendang ( singindungi dan singanaki ), gung dan penganak . guro-guro aron berasal dari dua kata, guru-guro yang berarti pesta atau hiburan dan aron yang berarti muda-mudi.
Tandok bukan hanya sekadar wadah hasil rajutan dari bambu yang digunakan untuk menampung beras. Lebih dari itu, Tandok merepresentasikan suku Batak yang agraris, mempertahankan seni tradisi dan budayanya, serta memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat diantara sesamanya. Wadah rajutan bambu inilah yang kemudian menginspirasi terciptanya suatu tarian tradisional dari Tapanuli Utara yang dikenal dengan nama tari Tandok. Tari Tandok merupakan tari tradisional yang lekat hubungannya dengan budaya tanam masyarakat Batak. Tarian ini menceritakan tentang kegiatan memanen beras dengan menggunakan tandok yang dilakukan oleh para ibu di ladang. Selain itu, di dalam tarian ini juga terkandung arti penting nilai-nilai kekeluargaan di antara sesama masyarakat. Para penari tandok yang umumnya perempuan mengenakan pakaian tradisional Batak yang didominasi warna hitam dan merah. Properti tarian yang digunakan antara lain berupa, tandok itu sendiri, ulos, dan kain sarung. Tari Tandok bia...