Galamai adalah salah satu makanan kecil dengan bahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Jika di daerah lain makanan sejenis ini dikenal sebagai dodol atau jenang. Hampir semua suku di Indonesia memiliki jenis makanan kecil ini. Berikut sedikit di ceritakan proses pembuatan Galamai di Muaro Paiti :Bahan : - Kelapa - Gula Pasir - Vanilli - Garam - Tepung - Dll Alat yang dibutuhkan- Kuali berukuran Besar(Kanca)- Pengaduk (Pangacau)- Tungku (biasanya dibuat di tanah)- Tentunya harus ada api untuk memasak ,,hehe Berikut langkah pembuatannya :Parut kelapa, dan kemudian di peras hingga 3 kali perasan2. Kemudian santan hasil dari perasan di masukkan ke dalam kuali (kanca) yang telah disiapkan di atas tunggu yang telah dipanaskan. Pada tahap ini, ketika santan baru dimasukkan ke dalam kuali, akan diaduk oleh anak anak terlebih dulu, dan selama santan telah didalam kuali, tidak boleh di diamkan, harus diaduk...
Di wilayah Sumatera, hidup seorang janda dengan anaknya bernama Sampuraga. Mereka tinggal di sebuah gubuk kecil di hutan. Setiap hari mereka bekerja keras sebagai karyawan di sebuah peternakan yang dimiliki oleh orang kaya. Suatu hari, Sampuraga dan bosnya beristirahat, bersandar pada sebuah pohon setelah bekerja sepanjang hari. Sambil menikmati makan siang mereka, bos bertanya, "Sampuraga, kau masih muda. Mengapa kamu tidak pindah ke suatu negeri yang makmur dan mencari pekerjaan yang lebih baik? "Adalah Sampuraga seorang pemuda jujur dan rajin. Itulah mengapa bosnya peduli padanya dan menginginkan kehidupan yang lebih baik baginya. "Sebenarnya aku telah bermimpi` ve bergerak untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Saya ingin membuat ibuku bahagia. Tapi ke mana? "Tanya Sampuraga. "Anda harus pergi ke Mandailing. Salah satu teman saya tinggal di sana. Sebagian besar penduduk memiliki peternakan dan ladang. Mereka juga mencari hidup dengan panning emas di sungai karena memiliki tingka...
Labuhan Batu merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Kabupaten yang beribukota Rantau Prapat ini berjarak kurang lebih 300 km dari ibukota Provinsi Sumatera Utara, Medan, dan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan jalan darat, mobil atau kereta api selama 7-8 jam. Kabupaten ini memiliki potensi Daerah Tujuan Wisata yang belum dikelola dengan baik. Salah satu di antaranya adalah Pulau Si Kantan yang berada di pertemuan Sungai Barumun dan Sungai Bilah (di muara ini terkenal dengan ikan terubuknya) berhadapan dengan kota Labuhan Bilik (Kecamatan Panai Tengah) dan Tanjung Sarang Olang (Kecamatan Panai Hulu). Menurut cerita, Pulau Si Kantan dulunya tidak ada. Namun, ratusan tahun yang lalu telah terjadi sebuah peristiwa yang sangat luar biasa, sehingga pulau ini muncul di tengah-tengah Sungai Barumun. Peristiwa tersebut diceritakan dalam sebuah cerita rakyat yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Labuhan Batu. Cerita rakyat ini meng...
Rumah Tradisional suku Batak yang ruangannya tak bersekat sama sekali. Berfungsi sebagai hunian sekaligus aktifitas hidup sehari-hari. Didalamnya terdapat juga dapur yang berisi 2-3 tungku (biasa disebut tataring) dan para-para sebagai tempat penyimpanan alat makan dan memasak. Bagian bawah biasa disebut 'Tombara' berfungsi sebagai kandang ternak, menyimpan kayu, peralatan menenun, dan perlatan sehari-hari lainnya.
http://www.youtube.com/watch?v=FtSIvP2soO8 Tarian ini diangkat dari kisah kejadian manusia dan dunia (Genesis) Karo berjudul Raja Ketengahen. Tarian ini memfokuskan bagaimana beberapa tumbuhan ritual Karo bernama Blung Simalem-malem berasal dari bagian-bagian tubuh burung mitologis bernama Manuk Danggur Dawa-dawa. Tarian dimulai dengan kegiatan sehari-hari di sebuah perkampungan mitologis. Dari langit, menatap burung Manuk Danggur Dawa-dawa (penari berjubah merah yang menuruni tangga). Nantinya, putri raja ingin memiliki burung itu dan menyuruh laki-laki memburunya. Dia bersedia menjadi istri dari laki-laki yang berhasil menangkap burung. Beberapa laki-laki berusaha menyumpitnya dengan sumpitan (eltep), ada yang mendekatinya dengan parang, dan ada yang berusaha menumbaknya dengan tungkat penalun. Setiap kali senjata-senjata itu menyentuh tubuh burung, jatuh satu bagian tubuhnya yang kemudian menjadi sejenis tumbuh-tumbuhan obat. Sang burun...
Kulcapi adalah salah satu alat musik tradisional Suku Karo. Kulcapi hanya mempunyai 2 senar yaitu senar 1 dan senar 2. Kulcapi dibuat dari bahan dasar kayu yang di bentuk dan di ukir dengan ornamen khas karo. Kulcapi digunakan sebagai alat musik tunggal atau dimainkan bersandingen bersama beberapa alat musik lainya seperti keteng-keteng, gendang karo, belobat dan alat musik lainnya. biasanya alat2 musik tradisional Karo digunakan untuk mengiringi tarian adat maupun nyanyian /lagu2 tradisional Karo.
Sigale gale adalah patung yang berkembang di Masyarakat Batak, Sumatera Utara. Patung ini diukir menyerupai manusia, terbuat dari kayu dan yang dapat digerakkan seperti cara seseorang dalang untuk memainkan wayang golek dalam suku jawa. Gerakannya biasanya seperti gerak tari dan biasanya diiringi oleh musik gondang. Sejumlah cerita rakyat sering mengaitkan patung ini dengan Legenda Raja Manggele. Sekitar ± 300 tahun yang lalu, seorang keturunan si Raja Batak yaitu Raja Rahat yang konon adalah seorang raja yang kaya dan memiliki banyak tanah yang berada ± 50 Km dari Tomok, di sekitar pegunungan Desa Lumban Suhi (saat ini kerajaan itu sudah tidak terlihat lagi). Si Raja Rahat hanya memiliki satu orang anak saja yaitu si Raja Manggele. Pada usianya yang menjelang dewasa, ± 15 – 16 tahun, si Raja Rahat memerintah si Raja Manggele untuk memperluas daerah kekuasaannya, yang mana dalam hal itu mereka harus berperang. Menurut cerita, si Raja M...
Tradisi lompat batu di Pulau Nias, Sumatera Utara atau disebut sebagai hombo batu atau fahombo telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini lestari bersama budaya megalit di pulau seluas 5.625 km² yang dikelilingi Samudera Hindia dan berpenduduk 700.000 jiwa itu. Tradisi fahombo diwariskan turun-termurun di setiap keluarga dari ayah kepada anak lelakinya. Akan tetapi, tidak semua pemuda Nias sanggup melakukannya meskipun sudah berlatih sedari kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan, ada unsur magis dari roh leluhur dimana seseorang dapat berhasil melompati batu dengan sempurna. Lompat batu di Pulau Nias awalnya merupakan tradisi yang lahir dari kebiasaan berperang antardesa suku-suku di Pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras dan kuat diwarisi dari budaya pejuang perang. Dahulu suku-suku di pulau ini sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, perbatasan tanah, atau mas...
Ogung terdiri atas 4 bagian : Oloan, Ihutan, Panggora dan Doal yang berfungi sebagai pembawa tempo dan pengatur gerakan kaki pada tarian tor tor