Tari Maengket merupakan tarian yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara . Kata maengket sendiri berasal dari bahasa setempat yakni engket yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tambahan awalan ma- di pada kata engket berarti menari dengan naik turun. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Minahasa yang masih dipertahankan sampai saat ini. Masyarakat Minahasa sendiri adalah masyarakat suku asli Sulawesi Utara. Masyarakat Minahasa sendiri berasal dari orang Austronesia yang telah mendiami wilayah Sulawesi Utara selama ribuan tahun sebelum masehi. Suku minahasa merupakan kesatuan dari beberapa sub etnik yang mendiami wilayah Sulawesi utara seperti Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Tolour (Tondano), Tonsawang, Ponosakan, Pasan, dan Bantik. Meskipun masyrakat minahasa terdiri dari berbagai suku dan agama, masayrakat minahasa hidup berdampingan dan rukun. Hal ini juga mempengaruhi terhadap corak kebudayaan masyarakat Minahasa termasuk tar...
Seorang pria berdiri di salah satu sudut pantai dengan pasir putih itu. Ia meneriakkan sebuah ajakan bagi beberapa teman untuk bergabung dengannya dalam satu tarian. Mereka semua membawa sebuah senjata sejenis tombak di tangan mereka dan seolah bersiap akan melakukan perburuan. Para pria ini bermahkotakan hiasan kepala dari bulu cendrawasih dan tubuh mereka pun penuh dengan lukisan etnik berwarna putih serta hitam. Untaian penutup bagian bawah tubuh mereka yang terbuat dari daun sagu pun terkibas gagah oleh karena angin laut. Sekitar 6 orang dari mereka mulai menyatu dan membentuk formasi mengawali sebuah tarian tradisional yang bernama Tari Wutukala. Tari Wutukala adalah sebuah tarian yang berasal dari Papua Barat, tepatnya Sorong. Tarian ini dimiliki oleh suku Moy dan biasanya dilakukan dalam berbagai acara seremonial adat mereka. Tari Wutukala biasanya dilakukan dalam kelompok secara berpasangan antara kaum pria dan wanita karena tari ini menceritakan sebuah aktifitas tra...
Tari Tor tor merupakan tarian yang berasal dari Sumatera Utara. Tor-Tor pada awalnya bukanlah suatu tarian, tetapi sebagai pelengkap gondang (uning-uningan) yang berdasarkan kepada falsafah adat itu sendiri. Di dalam upacara-upacara adat di Mandailing dimana uning-uningan dibunyikan (margondang), selalu dilengkapi dengan acara manortor. Pada awalnya manortor hanya diadakan pada acara-acara adat margondang, namun dalam perkembangan selanjutnya manortor ini juga sudah dilakukan pada acara-acara hiburan dengan cara memodifikasi tor-tor sedemikian rupa agar lebih menarik bagi penonton yang dalam perkembangannya mengarah menjadi tarian.
Tari tradisional masyarakat Minahasa. Tarian ini dilakukan oleh sekelompok orang yang menyanyi sambil menari bahkan saling berpegangan tangan dan di pimpin oleh seseorang (Kapel) yang akan mengangkat suara/lagu pertama (Tumutuur) serta tambur sebagai alat pengiringnya. Kegiatan dimaksud berkaitan upacara dengan tujuan menerangi,membuka jalan dan mempersatukan masyarakat pendukungnya. Hal ini dilakukan dalam situasi kegiatan panen padi (Maowey/Makamberu),selamatan rumah baru (Marambak) dan pergaulan muda mudi (Lalaya’an). Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui pada provinsi Sulawesi Utara.
Serampang Dua Belas, sebuah tari melayu dengan irama joged. Diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan, baik bagi muda-mudi maupun orang tua.
Mesalai adalah salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara. Kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kepulauan Sangihe Talaud ini dahulu merupakan bagian dari suatu upacara ritual sebagai perwujudan rasa syukur kepada Genggona Langi Duatung Saluruang (Tuhan Yang Maha Tinggi Penguasa Alam Semesta) atas segala anugerah yang telah diberikan-Nya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya agama-agama baru, tari mesalai saat ini juga digunakan sebagai pelengkap upacara adat dan syukuran, seperti: khitanan, perkawinan, mendirikan rumah baru, peresmian perahu baru dan lain sebagainya. Peralatan dan Busana Peralatan musik (waditra) yang digunakan untuk mengiringi tari mesalai adalah tegonggong yang iramanya terdiri dari lima macam, yaitu: (1) tengkelu bawine (irama untuk wanita); (2) tengkelu sonda (irama untuk pria); (3) tengkelu sahola (irama lincah); (4) tengkelu balang (irama mendayung); dan...
Tarian Dana-Dana adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Kata dana-dana berasal dari bahasa daerah Daya-Dayango, yang memiliki arti menggerakkan seluruh anggota tubuh sambil berjalan. Jadi Dana-Dana ini dapat berarti menggerakkan anggota tubuh sambil berjalan. Provinsi Gorontalo sendiri awalnya merupakan bagian dari provinsi Sulawesi utara. Akan tetapi di tahun 2000 memisahkan diri dari provinsi Sulawesi Utara serta membentuk provinsi Gorontalo. Walaupun begitu, berpisahnya provinsi Gorontalo ini tidak banyak berpengaruh bagi kebudayaan Gorontalo. Tari Dana-Dana merupakan tarian pergaulan remaja Gorontalo. Tarian ini dilakukan oleh 2 sampai 4 orang laki-laki. Tarian Dana-Dana ini dimainkan dengan gerakan-gerakan yang lincah dan dinamis. Dalam tarian ini seluruh anggota badan harus gerak sesuai dengan irama musik. Tarian ini diiringi oleh alat musik gambus dan rebana, serta lagu yang berisi pantun bertema percintaan atau nasehat-nasehat yang...
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda mudi daerah Gorontalo. Video: https://youtu.be/O7sJZPPesss Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html
Tari Panen, tari ini menggambarkan kegembiraan masyarakat Minahasa yang secara gotong royong melaksanakan panen cengkeh dan kopra. Ditarikan oleh sekelompok wanita, garapan tai ini didasarkan atas unsur unsur gerak tari tradisi setempat. Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.html