Pundek berundak itu berada tak jauh dari tepi sungai Cibanten yang konon pada zaman dahulu bisa dlayari sepanjang 13 KM dari Teluk Banten sampai ke Banten Girang. Tinggi punden berundak itu sekitar 5 meter dari permukaan tanah, dari tepian sungai terdapat anak tangga yang menuju punden berundak. Diduga pada zaman dahulu anak tangga itu digunakan para penganut tradisi megalitik untuk mensucikan diri di sungai sebelum melakukan upacara ritual.
Dalam area benteng bekas Keraton Surosowan yang luasnya kurang lebih 4 hektar terdapat situs Pancuran Mas. Konon dahulu kala di lokasi itu terdapat tempat pemandian keluarga Sultan Banten yang mewah. Antara lain pancuran air yang terdapat di pemandiian itu dilapisi oleh mas murni. Tempat pemandian yang terdapat di bagian selatan komplek kraton ini sampai sekarang masih bisa disaksikan, dengan menuruni anak tangga yang terbuat dari batu bata menuju tempat pemandian yang dibuat berkotak-kotak terbuka. Air bersih yang mengucur berasal dari danau Tasikardi yang sebelumnya telah melewati penyaringan bernama pengindelan abang dan pengindelan putih .
Pangeran Astapati adalah pengikut setia Sultan Muhammad Arif Zaenal Asikin yang memerintah pada tahun 1743-1773. Nama aslinya adalah Wira Suta. Konon sebelum dinobatkan sebagai seorang pangeran dengan gelar yang sesuai dengan sepak terjangnya ia adalah pelarian dari "negeri sejuta pantangan" yaitu Baduy. Suta keluar dari tatanan adat Kenekes karena ingin mencari pengalaman di dunia lain. Awalnya pemuda yang bertubuh kekar ini bekerja di lingkungan keraton, kemudian karena ia rajin diperbolehkan untuk belajar sni bela diri dan keprajuritan. Dari keberanian dan ketangkasan yang diperlihatkannya maka ia diberi tambahan Wira di depan namanya. Setelah menguasai ilmu bela diri ia diberi kepercayaan untuk memimpin pasukan perang. Salah satunya saat memimpin pasukan perang antara Banten dengan Lampung. Lalu Sultan Banten memberi gelar Pangeran Astapati atas jasa-jasanya itu ia dinikahkan dengan putri sultan, anak yang lahir sari keduanya di beri nama Djajadiningrat. Pangeran Astapat...
PETUNJUK IBADAH SUCI SUKU BADUY Kiblat ibadah pe-muja-an umat Sunda Wiwitan disebut Sasaka Domas, atau Sasaka Pusaka Buana atau Sasaka Pada Ageung. Sasaka Domas adalah bangunan punden berunduk atau berteras-teras sebanyak tujuh tingkatan. Setiap teras diberi hambaro, benteng, yang terdiri atas susunan “menhir” (batu tegak) dari batu kali. Pada teras tingkat keempat terdapat menhir yang besar dan berukuran tinggi sekitar 2 m. Pada tingkat teratas terdapat “batu lumpang” dengan lubang bergaris tengah sekitar 90 cm, menhir dan “arca batu”. Arca batu ini disebut Arca Domas . Domas berarti keramat, suci. Tingkatan teras, makin ke selatan undak-undakan makin tinggi dan suci. Digambarkan oleh Koorders (1869), Jacob dan Meijcr (1891) dan Pleyte (1909) bahwa letaknya di tengah hutan tua yang sangat lebat, hulu sungai Ciujung dan puncak gunung Pamuntuan. Bangunan tua ini merupakan sisa peninggalan megalitik. Sebagai...
Kramat Pabencongan atau kramat bencongan terletak di desa Bencongan, kecamatan Kelapadua Kabupaten Tangerang Banten. Menurut nara sumber yang saya temui disana yaitu Bapak Haji Syaif yg juga tokoh satu-satunya yg masih faham sejarah makam(Beliau sudah berumur lebih dari 100tahun), bahwa kramat Bencongan sudah berumur sangat lama, beliau mengungkapkan saat dirinya masih anak2 pun makam itu sudah ada dan yang menemukan makam itu adalah Alm Ayah nya sekitar tahun 1875. awal di temukannya situs makam bersejarah ini tanpa sengaja, saat itu area disekitar makam masih sangat lebat dengan pepohonan hutan dan ada salah satu pohon beringin besar yang melindungi/menutupi cungkup makam. Keadaan makam sangat bersih saat itu tanpa ada sedikitpun ranting atau sisa dedaunan yg jatuh. Konon menurut Pak Syaif, didekat area makam siapapun yang melintasinya akan jatuh, kadang ditemukan bangkai burung atau binatang hutan disekitar dekat area makam akibat melintasi makam kramat itu. Dengan adanya hal...
Beberapa abad yang lalu tersebutlah Kesultanan Kartasura. Kesultanan sedang dilanda kesedihan yang mendalam karena permaisuri tercinta sedang sakit keras. Pangeran sudah berkali-kali memanggil tabib untuk mengobati sang permaisuri, tapi tak satupun yang dapat mengobati penyakitnya. Sehingga hari demi hari, tubuh sang permaisuri menjadi kurus kering seperti tulang terbalutkan kulit. Kecemasan melanda rakyat kesultanan Kartasura. Roda pemerintahan menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Hamba sarankan agar Tuanku mencari tempat yang sepi untuk memohon kepada Sang Maha Agung agar mendapat petunjuk guna kesembuhan permaisuri," kata penasehat istana. Tidak berapa lama, Pangeran Kartasura melaksanakan tapanya. Godaan-godaan yang dialaminya dapat dilaluinya. Hingga pada suatu malam terdengar suara gaib. "Hentikanlah semedimu. Ambillah bunga karang di Pantai Selatan, dengan bunga karang itulah, permaisuri akan sembuh." Kemudian, Pangeran Kartasura segera pulang ke istana dan me...
LEUIT (Lumbung Padi) Leuit merupakan tempat menyimpan padi atau semacam lumbung padi Setiap keluarga di kampung baduy pasti memiliki leuit. 1 keluarga bisa memiliki lebih dari 1 leuit, antara 2-3 leuit. Leuit-leuit ini dikumpulkan dalam satu tempat di luar dari pemukiman warga baduy. Leuit ini merupakan salah satu simpanan bagi para masyarakat baduy. Rata-rata masyarakat baduy menyimpan padinya dileuit dan tidak dikonsumsi untuk sehari-hari. Konsumsi beras sehari-hari membeli di pasar. Sedangkan padi di leuit untuk upacara adat atau untuk hajata dan untuk diwariskan ke anak cucu. Leuit ditempatkan terpisah dengan pemukiman untuk menghindari kemungkinan leuit terbakar apabila ada rumah di pemukiman yang terbakar. Karena rumah-rumah dan leuit terbuat dari bambu sehingga mudah sekali terbakar. 1 leuit dapat memuat sekitar 400 pocong (ikatan padi). Leuit dapat menyimpan padi hingga berusia 100 tahun. Menurut warga baduy dalam, padi yang berumur semakin tua bahkan leb...
Rumah suku Baduy Proses pembuatan rumah/membangun rumah selalu dikerjakan secara gotong royong, yang menunjukkan bahwa masyarakat Baduy sangat tinggi rasa kebersamaannya. Adapun bentuk rumah tidak semewah rumah di kota-kota yang dindingnya menggunakan pasir, semen, ditata dengan indah, diberikan berbagai aksesoris dan hiasan dinding sesuai dengan keinginan pemilik rumah, namun pada masyarakat Baduy rumah mereka cukup sederhana, terbuat dari bahan-bahan seperti kayu yang berasal dari alamnya, bilik bambu, atap rumbia, genting ijuk dan lain-lain yang jelas sangat sederhana, dengan posisi semua rumah di Baduy selalu menghadap utara selatan, yang secara logika rumah menghadap utara selatan maka proses pergantian dan penyinaran sinar matahari sangat baik, apabila pagi sinar matahari masuk dari arah timur dan sore hari sinar matahari masuk dari arah barat, sehingga masyarakat baduy memiliki tingkat kesehatan yang sangat tinggi apalagi dengan aktifitas mereka ya...
Ritual yang biasa dilaksanakan pada saat maulid nabi atau isra Mi'raj dengan membawa makanan berupa nasi dan ayam dalam bakul ke mesjid