Dalam bahasa lampung peti’an berarti jentik, dimana jari tengah tangan kanan ditekukkan pada pangkal ibu jari, seperti halnya orang ingin menjentik telinga seseorang. Permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki berumur 7 – 15 tahun , pemain terdiri dari 2 orang atau lebih. Permainan ini membutuhkan beberapa buah karet/para yang telah tua sekaligus menjadi taruhan dalam permainan. Setiap pemain memerlukan ula atau gacou sebagai alat untuk menembak. Gacou terbuat dari buah karet yang telah dipersiapkan sebelumnya, di mana isi karet dibuang dan tinggal tempurungnya, lalu diasah sedemikian rupa sehingga terlihat bagus dan mudah digunakan. Gacou tersebut berbeda dengan gacou lawan mainnya tergantung kreatifitas saat penyiapan gacou. Gacou tersebut digunakan dengan cara menjentikannya dengan jari manis untuk mengenakan gacou lawan dan mengenakan buah karet taruhan disebut dengan menembak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat musim pohon karet berbuah. Anak-anak pe...
Bahan-bahan tersebut di atas disiapkan dalam komposisi sebagai berikut : 2 sendok malcan air asam jawa 2 jirri kunyit 2 buah ketimun garam, gula, bumbu penyedap, daun kemangi secukupnya 2 jari jahe 2 jan lengkuas 2 batang serai 4 buah tomat merah 20 buah cabai merah, dibelah dua 20 buah bawang merah 6 lembar daun salam 20 ikan baung. Proses pengolahan terdiri dari : Cara memasak a. Siangi ikan b. Potong-potong menurut selera c. Cuci bersih-bersih d. Bumbu-bumbu diiris e. Tuangkan air secukupnya f. Masukkan ikan dan bumbu g. Tirtup rapat h. Tunggu sampai mendidih i. Cicip j. Angkat. Selamat mencoba ! :) Sumber: http://resepmakanan42.blogspot.com/2015/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Sang Bumi Ruwa Jurai [Lagu Lampung] Setelah salah seorang teman bertanya tentang semboyan lampung yaitu Sang Bumi Ruwa Jurai namun ada juga yang menyebut Sai Bumi Ruwa Jurai yang memiliki arti hanya sama saja yaitu didalam satu bumi (lampung) terdapat dua cabang yakni pesisir dan pepadun, dalam tafsiran lain disebut dengan penduduk pendatang dan asli. Dan semboyan lampung itupun dijadikan sebuah lagu dengan judul yang sama “ Sang Bumi Ruwa Jurai ” silahkan download lagunya bagi yang ingin mendengar. Makna dari lagu tersebut adalah dari ujung danau ranau melewati way kanan hingga pantai laut jawa, baik penduduk asli atau pendatang semua jadi satu di lampung. Serta menjelaskan betapa melimpahnya sumberdaya seperti kopi, lada dan cengkeh yang menandakan kemakmuran. Berikut saya lampirkan liriknya, biar kalian semua mudah mengingatnya. Jak ujung Danau Ranau Teliu mit Way Kanan Sampai pantai lawok jawo Pesisir...
Cipt. Syaiful Anwar J ak ujung Danau Ranau Dari ujung danau ranau Teliu di Way Kanan Melewati way kanan Sampai pantai lawok jaoh sampai pantai laut jawa Pesisir rik Pepadun pesisir dan pepadun Jadi sai delom lambang Bersatu di dalam lambang Lampung sai kaya-raya lampung yang kaya raya Kik ram aga burasa jika kita mau merasakan Hujau ni pemandangan hijaunya pemandangan Kupi lada di pematang kebon lada di pematang Api lagi cengkeh ni apalagi cengkehnya Telambun beruntaian Banyak beruntaian Tandani kemakmuran tandanya kemakmuran Lampung sai… lampung satu, Sang bumi ruwa jurai Satu bumi dua macam Cangget bara bulaku Penghormatan pemuka adat [Pepadun] Sembah jama saibatin Penghormatan pemuka adat [Sebatin] Sina gawi adat sikam itulah aturan adat kami Manjau...
Gulai khas Lampung ini terbuat dari daging sapi yang dimasukan ke tumisan kapulaga, cengkeh, pala bubuk, dan bumbu yang harum. Nyamm.. Lezat sekali. 4 butir bawang merah, diiris tipis Bahan-bahan/bumbu-bumbu : 500 gram daging sapi, dipotong kotak 1 buah kapulaga 2 siung bawang putih, diiris tipis 4 butir bawang merah, diiris tipis 3 butir cengkeh 1 buah kapulaga 3 butir cengkeh 1/2 sendok teh pala bubuk 1/2 sendok teh pala bubuk 2 1/2 sendok teh garam 1 sendok teh gula pasir 2 1/2 sendok teh garam 800 ml air 1 sendok makan air asam (dari 1 sendok teh asam jawa dan 2 sendok makan air) 1 sendok teh gula pasir 300 ml santan dari 1/2 butir kelapa 2 sendok makan minyak untuk menumis Bumbu Halus: 800 ml air 8 butir bawang merah 4 siung bawang putih 2 cm lengkuas 1 sendok makan air asam (d...
Jemamok adalah sebutan anak-anak di Desa Peraduan Waras, Lampung Utara , bagi sebuah permainan mencari tempat persembunyian pemain sambil menjaga "benteng" pertahanan agar tidak disentuh atau dipegang oleh pemain lain. Dalam konteks ini, "benteng" adalah sebuah batang pohon - disebut asinan - yang harus dijaga oleh seorang pemain dari "serangan" (sentuhan) pemain lain. Kapan dan dari mana permainan ini berasal sudah tidak diketahui lagi, namun menurut penuturan penduduk setempat, sejak zaman penjajahan Jepang jemamok sudah dimainkan oleh anak-anak Desa Peraduan Waras. Permainan jemamok dapat dimainkan secara bersama-sama oleh 5-20 orang laki-laki dan perempuan berusia antara 7-13 tahun. Dari sekian banyak pemain tersebut, nantinya hanya satu orang yang menjadi penjaga asinan, sedangkan sisanya akan bersembunyi sambil menunggu waktu tepat untuk "menyerang" asinan yang dapat berada di halaman rumah, halaman rumah adat, halaman sekolah, atau di kebun. ...
Gamolan hampir sama dengan alat musik gamelan di daerah Jawa. Hanya saja Gamolan yang ada di Lampung ini terbuat dari susunan bambu yang kemudian diikat dengan tali senar yang dibuat dengan rancangan khusus. Gamolan di Lampung ada yang disebut Gamolan Pekhing dan aja juga yang menyebutnya dengan nama Gamolan Cetik. Gamolan ini dimainkan dengan cara dipukul seperti gamelan. Biasanya musik yang dimainkan dengan gamolan ini diadakan pada saat pelaksanaan acara-acara adat tertentu di Lampung.
Sesako merupakan dekorasi yang terdapat pada bagian belakang bangku pendek yang di gunakan untuk upacara pepadon (upacara pengangkatan kepala suku) di Lampung. Sesako ini di perkirakan berasal dari abad 16-17 masehi. Pada saat upacara pepadon berlangsung calon kepala suku yang akan di lantik duduk bersimpuh di bangku pendek untuk menerima dan mengesahkan kekuasaan. Motif yang ada di sesako memiliki kemiripan dangan motif naga dan bunga yang umumnya ada pada ukiran jawa. Menurut masyarakat Lampung kursi pepadon memiliki ular gaib yang dapat memberitahu pemilik kursi dari irang-orang yang berniat jahat.
Krui, merupakan ibukota kecamatan pesisir tengah dalam Kabupaten Lampung Barat, posisinya menghadap ke arah Samudra Hindia sehingga memiliki ikan yang beragam, yang dijadikan salah satu kuliner khasnya yaitu sate ikan Tuhuk atau Blue Marine. Bahan-bahan 1 kg ikan tuhuk/tenggiri resep bumbu kacang 250 gr kacang tanah bersih 5 buah cabai merah keriting 5 buah cabai merah rawit 4 siung bawang putih 2 siung bawah merah 1 buah kemiri 1 sdt merica bubuk 1 sdt royko garam bahan pelengkap 1 buah tomat n timun 10 buah cabai kecil bawang goreng Langkah Goreng kacang sampai matang, cabai, bawang dll jg d goreng yaa ...