Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
Permainan Lampung Bandar Lampung
Permainan Peti’an
- 8 April 2015

Dalam bahasa lampung peti’an berarti jentik, dimana jari tengah tangan kanan ditekukkan pada pangkal ibu jari, seperti halnya orang ingin menjentik telinga seseorang. Permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki berumur 7 – 15 tahun , pemain terdiri dari 2 orang atau lebih. Permainan ini membutuhkan beberapa buah karet/para yang telah tua sekaligus menjadi taruhan dalam permainan. Setiap pemain memerlukan ula atau gacou sebagai alat untuk menembak. Gacou terbuat dari buah karet yang telah dipersiapkan sebelumnya, di mana isi karet dibuang dan tinggal tempurungnya, lalu diasah sedemikian rupa sehingga terlihat bagus dan mudah digunakan. Gacou tersebut berbeda dengan gacou lawan mainnya tergantung kreatifitas saat penyiapan gacou. Gacou tersebut digunakan dengan cara menjentikannya dengan jari manis untuk mengenakan gacou lawan dan mengenakan buah karet taruhan disebut dengan menembak.

Permainan ini biasanya dimainkan pada saat musim pohon karet berbuah. Anak-anak petani karet memilih dan mengumpukan buah karet yang berjatuhan yang mereka jadikan bahan permainan baik untuk taruhan maupun untuk alat bermain. Permainan ini bersifat komperatif yaitu mrncari kemenangan dalam jumlah alat yang dimainkan.

Bila pemain lebih dari dua orang, mereka melakukan undian dengan hompimpah sampai tinggal 2 orang, kemudian dilanjutkan dengan duit. Pemenang dalam undian menjadi pemain urutan pertama melakukan permainan selanjutnya sesuai hasil undian. Kemudian pemain bersepakat untuk jumlah buah karet yang menjadi taruhan, misalnya masing-masing 5 buah. Bila pemain terdiri dari 4 orang maka jumlah taruhan menjadi 20 buah. Dengan membuat 2 garis sejajar berjarak kira-kira 2 m, yaitu garis A sebagai garis tembak dan garis B sebagai garis tembak (garis batas untuk menjejerkan buah karet ke belakang dengan jarak satu sama lain sekitar 10 cm). pemain dengan pemenang urutan pertama meletakkan ulah/gacounya pada garis A, kemudian pemain dengan urutan II sampai IV akan menembak gacou tersebut dari garis B secara bergantian. Bila salah seorang dari mereka dapat menggunakan gacou tersebut maka seluruh buah karet taruhan menjadi miliknya, bila tidak maka permainan dilanjutkan.

Pemain dengan urutan I akan menembak barisan buah karet dari garis A, berturut-turut sampai pemain paling terakhir. Penembakan diusahakan menggunakan urutan paling depan dari buah taruhan. Pemain yang mengenakan buah taruhan, maka seluruh buah taruhan yang dikenakan sampai ke urutan ke belakang menjadi milik pemain tersebut, kemudian diulangi penembakan terhadap buah yang sisa demikian seterusnya. Apabila tidak mengenakan buah taruhan maka pemain diganti dengan pemain urutan berikutnya.

Demikianlah permainan dilakukan sampai buah taruhan habis, kemudian diulangi kembali  dengan menentukan jumlah taruhan dan undian penentuan urutan pemain.

Beberapa persyaratan dalam permainan ini ada yang harus disepakati terlebih dahulu, misalnya :

  • Saat pemain melakukan tembakan kemudian mengenai kaki atau anggota badan pemain lainnya, maka penembakkan dapat diulangi.
  • Menggunakan istilah cup, yaitu penembakan percobaan walaupun mengenai sasaran taruhan tidak diambil.
  • Menggukanan istilah ralat runtuhan berarti taruhan yang kena tembak saja yang boleh diambil
  • Permainan ini masih banyak digemari anak-anak terutama anak-anak pedesaan yang dekat perkebunan karet.

 

Sumber: Direktorat Permuseuman. 1998. Permainan Tradisional Indonesia. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman.

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1530/permainan-peti-an

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel