budaya
100 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Panahan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Panahan merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh anak laki-laki berumur 10 – 15 tahun. Permainan ini berasal dari Kota Agung, Lampung Selatan. Permainan ini berbentuk panah dari bambu. Tempat anak panah bulat ujungnya dicoak diikat dengan tali karet dan tali benang kasur. Anak panah terbuat dari bambu kering yang dipotong kecil-kecil panjang, pada pangkal bambu dipasang hiasan dari daun kelapa kering dibentuk kitiran diselipkan dibambu. Bagian ujung bamboo tempat menyimpan anak panah. Permainan ini dimainkan di halaman yang agak luas. Sebelum bermain anak-anak terlebih dahulu menggantungkan benda atau kaleng bekas di ranting pohon. Jarak antara benda yang dipanah dengan si pemanah lebih kurang 4 sampai 10 meter. Sebelum bermain dibuat garis pembatas untuk tempat berdiri anak yang akan memanah. Kalau kaki pemanah melewati garis dianggapgagal dan diganti anak yang lainnya. Anak panah harus tepat mengenai sasaran cara memakai anak panah, tangan kanan memegang te...

avatar
Oase
Gambar Entri
Peti'an
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Dalam bahasa lampung peti’an berarti jentik, dimana jari tengah tangan kanan ditekukkan pada pangkal ibu jari, seperti halnya orang ingin menjentik telinga seseorang. Permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki berumur 7 – 15 tahun , pemain terdiri dari 2 orang atau lebih. Permainan ini membutuhkan beberapa buah karet/para yang telah tua sekaligus menjadi taruhan dalam permainan. Setiap pemain memerlukan ula atau gacou sebagai alat untuk menembak. Gacou terbuat dari buah karet yang telah dipersiapkan sebelumnya, di mana isi karet dibuang dan tinggal tempurungnya, lalu diasah sedemikian rupa sehingga terlihat bagus dan mudah digunakan. Gacou tersebut berbeda dengan gacou lawan mainnya tergantung kreatifitas saat penyiapan gacou. Gacou tersebut digunakan dengan cara menjentikannya dengan jari manis untuk mengenakan gacou lawan dan mengenakan buah karet taruhan disebut dengan menembak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat musim pohon karet berbuah. Anak-anak pe...

avatar
Oase
Gambar Entri
Aksara Lampung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Lampung

Aksara Lampung  atau biasa disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan masyarakat Suku Lampung. Para ahli berpendapat bahwa aksara ini berasal dari perkembangan aksara devanagari yang lengkapnya disebut Dewdatt Deva Nagari atau aksara Pallawa dari India Selatan. Aksara tersebut berbentuk suku kata seperti halnya aksara Jawa ca-ra-ka atau bahasa Arab alif-ba-ta. Had Lampung terdiri dari huruf induk yang berjumlah 20 buah, yakni: ka–ga–nga–pa–ba–ma–ta–da–na–ca–ja–nya–ya–a –la–ra–sa–wa–ha–gha. Serta atribut lain seperti; anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan. Maka pemerian vokal dan diftongnya menggunakan tanda-tanda serupa fathah pada baris atas dan tanda-tanda kasrah pada baris bawah, tetapi tidak menggunakan tand...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pemanohan
Ritual Ritual
Lampung

Meski masyarakat  suku Lampung  pada umumnya adalah penganut Agama Islam yang taat dan konsekuen, namun bekas-bekas kepercayaan dari generasi masa lalu atau jaman Tumi pada Shang Hiang Sakti masih sangat kental. Maka bercampur baurlah  antara Islam dan kepercayaan kepada dewa pencipta alam. Selain masih percaya pada Shang Hiang Sakti, masyarakat Suku Lampung juga masih memercayai keberadaan makhluk dan hal-hal gaib peninggalan animisme jaman dulu. Seperti adanya mahkluk bernama Putri Muli alias Bidadari, Selang Sri atau Dewi Padi, Saikelom, Saihalus, dan Sekedi. Serta kepercayaan terhadap kekuatan sakti pada benda-benda yang disebut Pemanohan. Kekuatan pemanohan ini, secara rasio memang tidak mungkin. Tapi kenyataannya memang mempunyai keistimewaan dan kesaktian. Seperti beberapa benda dibawah ini: Di Walur, ada yang disebut bedang minak. Sebilah pedang yang memiliki kesaktian. Pedang ini akan bergerak-gerak ketika pemakainya dalam bahaya, misal ada maca...

avatar
Oase
Gambar Entri
Phallus Sidomukti
Ornamen Ornamen
Lampung

Batu berbentuk alat kelamin pria ini terdapat di atas bukit, tepatnya di desa Sidomukti, kecamatan Sekampung, kabupaten Lampung Timur. Phallus Sidomukti  terbuat dari batu andesit. Posisi phallus berdiri agak condong ke arah utara, dimana bagian dasarnya ditanam di dalam tanah dan diperkuat oleh susunan batu kali yang berfungsi untuk menahan phallus agar dapat berdiri tegak.  Phallus Sidomukti  tidak silindris penuh, tetapi agak pipih. Bagian atas phallus terpancung, sehingga bukan lancip tapi datar. Pengerjaannya sangat halus, alat kelamin pria digambarkan hampir secara naturalis. Permukaan phallus berwarna kehijauan diakibatkan oleh lumut. Phallus Sidomukti mempunyai dimensi tinggi 40 cm, diameter bagian bawah 28 cm, diameter bagian atas 20 cm. Tradisi megalitik mulai berkembang sejak manusia meninggalkan pola hidup berpindah-pindah dengan mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan, ke pola hidup menetap dengan mata pencaharian bercocok tanam dan...

avatar
Sriutanti
Gambar Entri
kain tenun tapis dari lampung
Motif Kain Motif Kain
Lampung

tapis merupakan salah satu budaya dari lampung yang berupa kain tapis yang memilik motif yang unik nan indah dimana motif tersebut menggambarkan selarannya kehidupan alam lampung 

avatar
Irfannuddin
Gambar Entri
Permainan Peti’an
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Dalam bahasa lampung peti’an berarti jentik, dimana jari tengah tangan kanan ditekukkan pada pangkal ibu jari, seperti halnya orang ingin menjentik telinga seseorang. Permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki berumur 7 – 15 tahun , pemain terdiri dari 2 orang atau lebih. Permainan ini membutuhkan beberapa buah karet/para yang telah tua sekaligus menjadi taruhan dalam permainan. Setiap pemain memerlukan ula atau gacou sebagai alat untuk menembak. Gacou terbuat dari buah karet yang telah dipersiapkan sebelumnya, di mana isi karet dibuang dan tinggal tempurungnya, lalu diasah sedemikian rupa sehingga terlihat bagus dan mudah digunakan. Gacou tersebut berbeda dengan gacou lawan mainnya tergantung kreatifitas saat penyiapan gacou. Gacou tersebut digunakan dengan cara menjentikannya dengan jari manis untuk mengenakan gacou lawan dan mengenakan buah karet taruhan disebut dengan menembak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat musim pohon karet berbuah. Anak-anak pe...

avatar
Oase
Gambar Entri
Nuwou Sesat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Lampung

Nuwou Sesat  adalah rumah adat  provinsi Lampung . Dalam  bahasa Lampung , kata rumah sebagai tempat tinggal disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou, bangunan ibadah yang disebut Mesjid, Mesigit, Surau, Rang Ngaji, atau Pok Ngajei, bangunan musyawarah yang disebut Sesat atau Bantaian, dan bangunan penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka yang disebut Lamban Pamanohan.  Bangunan ini dahulu adalah balai pertemuan adat antar penyimbang (tetua masing-masing marga) pada saat mengadakan pepung adat (musyawarah).  Oleh karena itu, Nuwou Sesat juga disebut Sesat Balai Agung. Bagian-bagian yang terdapat pada bangunan ini adalah ijan geladak (tangga masuk yang dilengkapi dengan atap). Atap itu disebut Rurung Agung. Kemudian anjungan ( serambi, biasa digunakan untuk pertemuan kecil ),  pusiban ( ruang tempat musyawarah resmi ),  ruang tetabuhan ( tempat menyimpan alat musik tradisional ),  dan ruang gajah merem (tempat istirahat bagi para tetua)...

avatar
Oase
Gambar Entri
Main Karet Rakyat Lmpung
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

MAIN KARET ; salah satu permainan rakyat Lampung Apr 27 Posted by blog mahasiswa lampung UNJ Segala puji bagi Rabb semesta alam yang telah memberikan kesempatan kepada SIKAM LAMPUNG UNJ untuk kembali menulis artikel di blog ini. Apa kabar para pembaca semua? mudah-mudahan selalu sehat wal afiat. Pada kesempatan kali ini SIKAM LAMPUNG UNJ akan membahas salah satu permainan rakyat Lampung, yaitu main karet. Pada zaman sekarang permainan tradisional seperti ini semakin ditinggalkan karena teknologi yang semakin canggih dan anak-anak lebih menyukai itu. Akan tetapi kami sebagai mahasiswa Lampung merasa terpanggil untuk menulis ulang pembahasan ini agar permainan ini tetap dikenal oleh generasi mendatang masyarakat Lampung. Pembahasan ini dikutip dari: Permainan Rakyat Daerah Lampung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Jakarta. 1982 silahkan dibaca… 1. Nama Permainan Na...

avatar
Jontario