Prasasti Sukabumi adalah sebuah prasasti pada batu yang ditemukan di perkebunan Sukabumi, kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur. Prasasti ini menurut sebutan ahli epigrafi lebih dikenal dengan nama Prasasti Harinjing. Tulisan yang terdapat pada kedua belah sisi prasasti ini ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa Kuna. Prasasti ini terdiri dari tiga buah piagam yang mengenai hal yang sama. Bagian depan disebut Prasasti Harinjing A. Isinya menyebutkan pada 11 Suklapaksa bulan Caitra tahun 726 Saka atau 25 Maret 804 Masehi, para pendeta di daerah Culangi memperoleh hak sima (tanah yang dilindungi) atas daerah mereka karena telah berjasa membuat sebuah saluran sungai bernama Harinjing. Bagian belakang, Prasasti Harinjing B, baris 1-23 menyebutkan bahwa Sri Maharaja Rake Layang Dyah Tulodhong pada 15 Suklapaksa bulan Asuji tahun 843 Saka atau 19 September 921 Masehi, mengakui hak-hak para pendeta di Culangi karena mereka masih tetap harus memelihara saluran Harinjing. Mulai...
Prasasti Sapi Kerep (berangka tahun 1275 Masehi) adalah prasasti berupa delapan lempeng tembaga beserta kotaknya yang masih utuh, yang ditemukan di sebuah sawah milik seorang petani di Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, pada bulan Februari-Maret 2001. Prasasti Sapi Kerep yang kini disimpan di Museum Mpu Tantular, Surabaya.[1]
Makanan ringan khas Bojonegoro selanjutnya adalah peyek bayam yang dibuat oleh UD DPR Putra pimpinan bapak Sutikno. Berawal dari UMKM, sekarang UD DPR Putra sudah berhasil mengolah sajian makanan ringan khas Bojonegoro yang dikenal oleh masyarkat serta wisatawan, sebut saja olahan peyek bayam. Seperti namanya, peyek ini berbahan dasar daun bayam yang dikeringkan kemudian dicampur dengan tepung serta bumbu untuk kemudian digoreng menggunakan minyak panas. Rasanya sudah tentu sangat enak dan pas dijadikan teman nyemil saat mengelilingi kota Bojonegoro. Sebenarnya, selain peyek bayam, UD DPR Putra mempunyai olahan makanan ringan lainnya seperti peyek kacang, peyek beluntas, balung kuwuk, kerik pisang, dan juga varian bakery. Semuanya tercipta berkat usaha dan kerja keras serta keuletan pemiliknya dalam membuat sajian kuliner khas Bojonegoro. Berbagai jenis makanan ringan khas Bojonegoro khususnya peyek bayam ini dapat dengan mudah anda temukan di toko oleh oleh yang ada di sekitar Kota...
Saron atau yang biasanya disebut juga ricik ,adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan. Dalam satu set gamelan biasanya mempunyai 4 saron, dan semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu. Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan. Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangka...
Sate madura adalah sate yang berasal dari pulau jawa tepatnya di daerah jawa timur, selain rasanya yang khas bumbu-bumbu resepnya pun sungguh menarik perhatian sampai ke mancanegara. Sate atau terkadang di sebut satay atau satai merupakan makanan yang sangat mudah untuk di buat, karena hanya memanggang daging ayam atau kambing menggunakan arang dan ditusuk dengan tusuk bambu lalu mengolesi daging tersebut dengan kecap. Sate yang sudah matang akan nikmat sekali bila di bumbui dengan bumbu kacang dan juga Lontong. Rasanya pasti akan mantap maka dari itu kami membuat ini agar pembaca tahu bukan hanya dari segi resepnya saja, tapi juga sejarahnya. DEFINISI Sate atau kadangkala ditulis satay atau satai adalah makanan yang terbuat dari potongan daging (ayam, kambing, domba, sapi, babi, ikan, dan lain-lain) yang dipotong kecil-kecil,dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya dibuat dari bambu, kemudian dibakar menggunakan bara arang kayu. Sate kemudian disajikan dengan b...
PengantarBanyuwangi adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Di sana ada sebuah etnik yang bernama Using[1]. Di kalangan mereka, khususnya yang berdiam di Dusun Krajan, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, ada sebuah upacara tradisional yang sangat erat kaitannya dengan bidang pertanian yang disebut sebagai "Kebo-keboan". Maksud diadakannya upacara itu adalah untuk meminta kesuburan tanah, panen melimpah, serta terhindar dari malapetaka baik yang akan menimpa tanaman maupun manusia yang mengerjakannya. Sejak kapan upacara kebo-keboan diadakan? Sampai kini belum ada yang mengetahuinya secara pasti. Namun, menurut cerita yang berkembang secara turun-temurun di kalangan masyarakat Krajan, kisah dibalik adanya upacara kebo-keboan tersebut berawal ketika Dusun Krajan mengalami pagebluk, yaitu timbulnya berbagai macam hama penyakit yang menyebabkan kematian tanaman pertanian. Untuk mengatasi bencana tersebut, salah seorang tokoh masyarakat setempat ya...
Bahan 1/2 ekor ayam 1 buah jeruk nipis, ambil airnya 1 1/2 liter air 2 sdt garam 3 lembar daun salam 3 lembar daun jeruk purut 1 batang serai, memarkan 3 cm lengkuas, memarkan 3 cm jahe, memarkan 3 sdm minyak, untuk menumis Haluskan 2 siung bawang putih 5 butir bawang merah 1/2 sdt merica butiran 1/2 sdt ketumbar, sangrai 2 batang daun bawang, iris 1 cm Pelengkap 100 gram kol, iris halus 100 gram tauge 3 butir telur rebus, belah dua 50 gram soun, rendam air hangat, tiriskan 2 buah tomat, belah-belah 2 batang seledri, iris halus 3 siung bawang putih, iris tipis, goreng Sambal 4 buah cabai merah keriting 8 buah cabai rawit merah 1/4 sdt garam Rebus cabai, lalu haluskan bersama garam. Cara Membuat Cuci daging ayam, lalu lumuri dengan air jeruk nipis, diamkan s...
Bahan ½ ekor ayam kampung, potong dua 1 ½ liter air 5 lembar daun jeruk 3 cm lengkuas, memarkan 2 batang serai, memarkan 1 ½ sdm garam 300 ml santan kental Minyak secukupnya Haluskan 8 butir bawang merah 5 siung bawang putih 1 sdm ketumbar sangrai 3 butir kemiri 2 cm kencur 1 sdt terasi 1 sdt gula pasir Pelengkap 200 gram soun kering, seduh air panas, tiriskan 250 gram tauge pendek, seduh air panas, tiriskan 3 butir telur rebus, masing-masing belah dua 3 batang seledri, iris halus 2 sdm bawang merah goreng 1 sdm bawang putih goreng 2 buah jeruk nipis, belah-belah Cara membuat rebus ayam dalam air mendidih bersama daun jeruk, lengkuas, serai, dan garam sampai ayam matang. Sementara itu, tumis bumbu halus sampai harum. Angkat. masukkan tumisan bumbu ke...
Bahan : 500 gr udang jerbung ukuran sedang 1 sdt garam 1sdm air jeruk nipis 250 gr kentang kecil 10 buah belimbing sayur 3 batang daun bawang 1,250 cc kaldu 3 cm jahe, memarkan 3 sdt garam 1 sdm margarin 4 siung bawang putih, iris tipis 8 butir bawang merah, iris tipis ½ sdt merica bubuk 2 batang seledri, iris halus 2 sdm bawang goreng, iris tipis-tipis Cara Membuat : 1. Kupas kulit udang, belah punggungnya. Lumuri garam dan air jeruk nipis, sisihkan 10 menit. Kupas kentang, biarkan utuh. Potong belimbing 1 cm, potong daun bawang 1 ½ cm. 2. Panaskan kaldu bersama jahe dan garam. Masukkan kentang. 3. Sementara itu, panaskan margarin, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum, angkat. 4. Masukkan tumisan ke dalam kaldu. Setelah kentang masak, masukkan udang, belimbing, daun bawang, dan merica, didihkan. 5. Angkat segera setelah semua bahan masak. Hidangkan panas, taburi seledri iris dan bawang goreng.