1. Lokasi dan Lingkungan Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar adalah sebuah kampung adat yang mempunyai ciri khas dalam lokasi dan bentuk rumah serta tradisi yang masih dipegang kuat oleh masyarakat pendukungnya. Masyarakat yang tinggal di Kampung Ciptagelar disebut masyarakat kasepuhan. Istilah kasepuhan berasal dari kata sepuh dengan awalan /ka/ dan akhiran /an/. Dalam bahasa Sunda, kata sepuh berarti \\\'kolot\\\' atau \\\'tua\\\' dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan pengertian ini, muncullah istilah kasepuhan, yaitu tempat tinggal para sesepuh. Sebutan kasepuhan ini pun menunjukkan model \\\'sistem kepemimpinan\\\' dari suatu komunitas atau masyarakat yang berasaskan adat kebiasaan para orang tua (sepuh atau kolot). Kasepuhan berarti \\\'adat kebiasaan tua\\\' atau \\\'adat kebiasaan nenek moyang\\\'. Menurut Anis Djatisunda (1984), nama kasepuhan hanya merupakan istilah atau sebutan orang luar terhadap kelompok sosial ini yang pada masa lalu...
Merupakan kelompok batu-batu besar yang sekarang sudah tidak beraturan lagi. Apabila diamati dengan seksama, masih terlihat adanya pola keteraturannya. Terletak pada jarak sekitar 200 m di sisi selatan Punden berundak Saunggalah, berada di tengah petak-petak sawah. Semula merupakan bukit kecil yang tertutup tanah, ketika tanahnya dibersihkan terdapat “gudang batu” tersebut, A.M.Sumawijaya menamakan Megalitik Kadoya dengan situs Jagaraksa. Fenomena arkeologis antara lain didapatkan suatu bentuk susunan batu temu gelang, yang posisinya sudah sangat terganggu, beberapa menhir besar dari batu pipih yang telah miring atau rebah. Salah satu menhir besar itu berukuran, tinggi tertinggi 1,96 m, dan lebar terlebar adalah 1,55 m. Pada bagian barat situs tersebut terdapat dua batu berdiri sejajar seakan-akan menjadi “pintu masuk” ke bagian dalam yang dipenuhi berbagai batu-batu besar. Peninggalan megalitik lainnya di wilayah Sindangbarang dan sekitarnya yaitu Punden Ruc...
Naskah Wangsakerta adalah istilah yang merujuk pada sekumpulan naskah yang disusun oleh Pangeran Wangsakerta secara pribadi atau oleh "Panitia Wangsakerta". Menurut isi Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa (bagian) V sarga (jilid/naskah) 5 yang berupa daftar pustaka, setidaknya perpustakaan Kesultanan Cirebon mengoleksi 1703 judul naskah, yang 1213 di antaranya berupa karya Pangeran Wangsakerta beserta timnya. Naskah kontroversial ini kini tersimpan di Museum Sejarah Sunda "Sri Baduga" di Bandung. Panitia Wangsakerta Dalam pengantar setiap naskah Wangsakerta selalu diinformasikan mengenai proses dibuatnya naskah-naskah tersebut. Panitia--yang dipimpin oleh Pangéran--Wangsakerta ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan/amanat ayahnya, Panembahan Girilaya, agar Pangeran Wangsakerta menyusun naskah kisah kerajaan-kerajaan di Nusantara. Panitia didirikan untuk mengadakan suatu gotrasawala (simposium/seminar) antara para ahli (sajarah) dar...
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah kerambit. Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan,[1] sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya. Penggunaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh oleh Majapahit, seperti Jawa, Ma...
Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Tatar Sunda . Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung , Gunung Tangkuban Parahu , Gunung Burangrang , dan Gunung Bukit Tunggul . Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi. Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15. Setelah melakukan perjalanan p...
RESEP KERUPUK UYEL PUTIH ENAK . Kerupuk uyel adalah kerupuk putih atau dikenal kerupuk kampung, seperti mie keriting terbuat dari tepung tapioka dicampur tepung terigu, pada umumnya berwarna putih, ada juga yang membuat aneka variasi warna, seperti warna kuning, hijau dan pink untuk daya tarik tapi tetaplah yang berwarna putih yang lebih laris yang disukai oleh pembeli karena tidak menggunakan zat pewarna makanan, lebih asli, untuk aneka rasa biasanya dengan penambahan rasa ikan asli, udang, bawang dan seledri. Uyel-uyel itu maksudnya keriting memang untuk membentuk kerupuk ini dengan cara di uyel-uyel membentuk keriting. Peranan kerupuk ini sangat penting untuk pelengkap makan resep soto ayam dan resep soto daging , lontong kari, resep sate ayam dan, sate kambing, sate daging sapi, resep bakso sapi , resep mie kocok , resep mie goreng jawa , resep mie godog j...
Angklung adalah alat musik yang terbuat dari ruas-ruas bambu, cara memainkannya digoyangkan serta digetarkan oleh tangan, alat musik ini telah lama dikenal di beberapa daerah di indonesia, terutama di jawa barat, jawa tengah, jawa timur dan bali. sejarah angklung sangat erat kaitannya dengan seni karawitan sebagai media upacara penghubung antara manusia dan Tuhannya yang mahakuasa. Bukti tertulis penggunaan Angklung tertua yang ditemukan terdapat pada prasasti Cibadak bertahun 952 Saka atau 1031 SM, di daerah sukabumi, jawa barat. pada prasasti tersebut, diterangkan bahwa raja sunda, Sri jayabhupati, menggunakan seni Angklung dalam upacara keagamaannya. kita juga dapat menemukan bukti lain dalam nuku Nagara Kartagama tahun 1359, yang menerangkan penggunaan Angklung sebagai media hiburan dalam pesta penyambutan kerajaan. kata Angklung diambil dari cara alat musik tersebut dimainkan. Kata Angklung berasal dari cara alat musik tersebut Bahasa Sunda Angk...
Pia Apple Pie adalah salah satu sajian yang sangat terkenal di Bogor. Makanan ini biasanya disajikan dengan bentuk yang besar seperti kue tart, tapi ada pula yang disajikan berbentuk kecil seperti pie susu dari Bali. Resep Pia Apple Pie khas Bogor dibawah ini semakin istimewa karena menggunakan selai apel dari irisan apel Malang. Bahan Kulit: 3 ons terigu 1 ½ ons margarin ½ sendok teh garam 5 sendok makan gula halus 2 butir kuning telur 5 sendok makan air es Bahan Selai Apel: ½ kg apel Malang ½ ons kismis ¾ ons gula pasir ½ sendok teh kayu manis bubuk 50 ml air Larutan maizenna secukupnya Cara Membuat: 1. Siapkan semua bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk mengolah pia apple pie khas Bogor sesuai takaran di atas. 2. Campur tepung terigu, margarin, gula halus, kuning telur, garam dan juga air es...
Cianjuran adalah kesenian dari Cianjur, sebenarnya nama alat musik ini adalah mamaos. Alat musik khas sunda sejak tahun 1930. Alat musik ini terdiri dari kecapi ricik, dipadukan dengan suling, rebab, dan kacapi indung. Dibarengi oleh penyanyi dengan berbahasa Sunda, bernyanyi dengan cengkok mirip Sinden. Bila didengar selintas, kecapi ini mirip lho dengan kecapi tradisional khas China. Seni cianjuran awalnya hanya menyanyikan seni Pantun yang dilagukan. Lirik diambil dari kisah pantun Mundinglaya Dikusumah. Terdengarnya sih seperti gampang, tapi coba deh. Di Sunda itu sendiri, biasanya Cianjuran digunakan di perayaan pernikahan, khitanan, hiburan dan upacara adat. Bagaimana? Mau coba seni musik Cianjuran?