Sego berkat merupakan makanan ndeso yang saat ini mulai populer dalam dunia kuliner. Dalam sejarahnya, diberi nama sego berkat karena hanya disajikan saat ada acara hajatan atau syukuran. Di setiap acara tersebut selalu diiringi doa sebagai bentuk syukur. Sego berarti nasi dan berkat berasal dari Bahasa Arab (barakat) yang berarti kebaikan yang akan terus bertambah. Jadi, setiap acara hajatan memberikan sego berkat sebagai tanda agar doa selama acara dikabulkan, agar saling mendoakan satu sama lain, dan sekaligus sebagai bentuk terima kasih. Berbeda wilayah, berbeda pula cara penyajian dan macam dari sego berkat. Salah satu yang menjadi daya tarik dari sego berkat khas Wonogiri adalah makanan yang idealnya berisi bihun, semur daging, oseng lombok, dan serundeng yang kemudian dibungkus dengan daun jati. Sehingga ada pula yang menyebutnya dengan sego berkat godong jati. Selain karena daun jati mudah ditemukan di Wonogiri, nasi yang dibungkus daun jati akan memberikan aroma sedap me...
Tradisi nyadran yang masih lestari dan eksis dimasyarakat Jawa khususnya. Nyadran berasal dari bahasa sansekerta Sraddha yang artinya keyakinan. Dalam arti yang lain nyadran yaitu ruwah Syakban merujuk pada pelaksanaan yaitu ruwah (kalender Jawa) atau bulan Syakban (kalender hijriah) bulan sebelum bulan ramadhan. Tradisi nyadran ini juga dilakukan oleh masyarakat dusun bakalan yang terletak di Boyolali Jawa tengah. Tradisi ini dilakukan pada bulan ruwah atau Syakban ke 15 tepat 2 Minggu sebelum masuk bulan ramadhan. Acara nyadran diawali dengan datang kekuburan dusun bakalan dengan membawa makanan seperti nasi ,ayam Ingkung, sambel goreng ,kerupuk dan lainnya. Masyarakat berkumpul dengan membawa makanan ke kuburan. Berkumpul di halaman atau parkiran kuburan setelah berkumpul bersama maka akan dilakukan doa bersama , setelah doa masyarakat saling berbagi dan makan bersama disitu. Setelah selesai makan masyarakat akan pulang kerumahnya masing masing dan membuka rumah bagi siapa saja...
Alun-Alun Karanganyar merupakan salah satu tempat yang ikonik di Karanganyar karena alun-alun ini dijadikan sebagai tempat wisata karena terdapat beberapa kuliner UMKM. Selain itu juga terdapat banyak hiburan anak kecil di alun-alun tersebut. Pesona Alun-Alun karanganyar ini juga meningkat setelah dibangunnya Masjid Agung Karanganyar yang megah. Maka dari itu sangat disayangkan jika kalian belum mengunjungi Alun-Alun Karanganyar ini. Sejak zaman dulu Alun-Alun Karanganyar ini juga sudah menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Mereka dari dulu sudah melakukan beberapa kegiatan di alun-alun seperti berdagang, olahraga dan kegiatan sosial lainnya. Alun-alun ini juga digunakan sebagai tempat upacara hari besar dalam merayakan kemerdekaan Indonesia serta alun-alun ini juga pernah dijadikan sebagai lahan untuk Sholat Idul Fitri. Lokasi dari Alun-Alun Karanganyar ini mudah ditemukan, lokasinya berada pusat kota dan di sebelah utara kantor bupati. Alun- alun ini juga terletak di selatan...
Kain jarik merupakan salah satu pakaian tradisional Indonesia yang sangat berkaitan dengan kebudayaan masyarakat Pulau Jawa. Jarik sendiri merupakan istilah penyebutan kain batik dalam bahasa Jawa. Dulunya kain jarik memiliki peran sebagai simbol tingkatan hidup dan status sosial seseorang berdasarkan corak yang digunakan. Selain itu, kain jarik juga dapat menggambarkan tempat asal seseorang, karena setiap daerah memiliki ciri dan motif yang berbeda-beda. Kain jarik berasal dari kata jarik dalam bahasa Jawa yang memiliki makna “aja gampang sirik” . Artinya dalam bahasa Indonesia yaitu jangan mudah iri. Kain jarik yang digunakan oleh wanita juga memiliki makna bahwa wanita harus menjaga kehormatannya. Pada umumnya kain jarik memiliki motif yang berbeda-beda tergantung pada maksud pemakaiannya. Berikut penggunaan kain jarik sesuai dengan simbol dan makna yang terkandung di dalamnya. Upacara pernikahan Terdapat beberapa prosesi yang dilakukan dalam upacara pernikahan. Prosesi pert...