Bahan: kangkung rebus bangkuang iris/potong ketimun iris/potong 1 buah tahu cina, potong, garami, goreng matang Bahan Sambal (dihaluskan): 2 buah cabai merah 3 buah cabai rawit 100 gr kacang tanah goreng 4 sdm petis udang 1 buah pisang batu yang muda 1 sdt garam 1 sdm gula merah 1 sdm air asam ±50 cc air matang Cara Membuat: Semua bahan di campur dan diaduk dengan sambal atau dihidangkan terpisah RM/Toko yang Menyediakan : Tahu Petis Liem Indonesian Restaurant Address: Jl. Raya Lontar, Lontar, surabaya, Kota SBY, Jawa Timur 60216 Phone: 0856-4888-7628
Di sebuah desa hiduplah seorang Ksatria bernama Ande-Ande Lumut. Ia sedang mencari pasangan hidup. Ia seorang yang tampan, terkenal baik budi dan bahasanya. Oleh sebab itu, banyak gadis desa yang mengadu nasib untuk menjadi istri Ande-Ande Lumut. Mereka melamar Ande-Ande Lumut sebagai suaminya. Namun, belum ada juga yang pantas untuk dijadikan istri. Tersebutlah ada kakak beradik yang juga ingin melamar Ande-Ande Lumut. mereka adalah Klenting Merah, Klenting Ungu, dan Klenting Kuning. Yang pertama berusaha adalah Klenting Merah. Ia berjalan menuju tempat tinggal Ksatria itu. Ketika tiba disungai yang lebar, dalam, dan arus airnya besar, Klenting Merah ditawari oleh tukang rakit yang bernama Yuyu Kangkang untuk membantunya menyeberang. Upah yang dimintanya adalah Klenting Merah harus mau digigit dan dihisap darahnya. Tak pikir panjang, Klenting Merah menyetujuinya. Ketika sampai di rumah Ksatria itu, Ande-ande Lumut menolak lamaran klenting Merah. Ternyata Ande-ande Lum...
Di daerah hutan Gunung Lawu dahulu hidup sepasang suami-isteri yang bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Mereka tinggal dalam sebuah pondok sederhana berdinding kayu dan beratap dedaunan di sekitar lereng gunung tersebut. Suatu hari Kyai Pasir pergi ke hutan di sekitar Gunung Lawu untuk membuka ladang dan bercocok tanam. Setelah sampai di lokasi yang dianggap cocok Kyai Pasir mulai membersihkan ladang dengan cara menebangi pepohonan dan semak belukar yang ada di tempat itu. Pada saat hendak menebang sebuah pohon yang berukuran besar, Kyai Pasir terkejut karena melihat ada sebutir telur berada di sekitar akarnya. Diamatinya telur itu sejenak sambil bertanya dalam hati, "mengapa ada telur di tempat ini, padahal tidak ada seekor unggas pun yang berkeliaran". Tanpa berpikir panjang lagi, Kyai Pasir segera mengambil telur itu untuk dibawa pulang dan diberikan kepada isterinya. Sesampai di rumah Kyai Pasir langsung memberikan telur itu kepada isterinya untuk dimasak. Sang isteri ke...
Kerajaan Jenggala dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raden Putra. Ia didampingi oleh seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang memiliki sifat iri dan dengki. Raja Putra dan kedua istrinya tadi hidup di dalam istana yang sangat megah dan damai. Hingga suatu hari selir raja merencanakan sesuatu yang buruk pada permaisuri raja. Hal tersebut dilakukan karena selir Raden Putra ingin menjadi permaisuri. Selir baginda lalu berkomplot dengan seorang tabib istana untuk melaksanakan rencana tersebut. Selir baginda berpura-pura sakit parah. Tabib istana lalu segera dipanggil sang Raja. Setelah memeriksa selir tersebut, sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. "Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri," kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patih untuk membuang permaisuri ke hutan dan membunuhnya. Sang Patih segera membawa permaisuri yang sedang...
Tapeh merupakan kain panjang yang biasa dikenakan perempuan dengan pola ikat. Kain ini biasanya dikenakan melingkari tubuh dengan arah putar jarum jam dengan ujungnya tepat di tengah badan,
Kain Jarit, yaitu kain panjang batik yang biasa dikenakan perempuan, menggambarkan persawahan. Ujungnya dihiasi motif tumpal dengan pola barisan pucuk rebung.
Batik Sisihan, memiliki dua pola motif dalam desainnya: pola tenun di satu sisi dan pola batik di sisi lainnya sekaligus. Motif ini agak mirip dengan motif batik pagi-sore di kawasan lain di Jawa Timur.
Kain yang biasa dikenakan perempuan, tapi tanpa motif tumpal. Makna motif ini berkaitan dengan regenerasi, biasa dikenakan perempuan setelah masa menopause. Motif ini kerap pula digunakan sebagai kain penutup dalam upacara pernikahan atau pemakaman.
Motif kain Kulit Blungkon, merupakan motif pada kain tenun dari katun. "Kulit Blungkon" artinya "kulit labu" sebagaimana digambarkan dalam motifnya. Kain bermotif ini kerap digunakan sebagai bahan luar dari pakaian laki-laki.