masyarakat adat
307 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Golek Lambangsari Yogyakarta
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Golek Lambangsari merupakan ciptaan KRT. Purbaningrat (1865–1949), adalah empu tari dan karawitan. Usianya cukup panjang, 85 tahun, sehingga pernah mengalami tiga kepemimpinan Sultan Hamengkubuwono. Hidupnya diabadikan sepenuhnya untuk kesenian dan keraton. Sejak masa Sultan Hamengkubuwono VII – menurut buku ”Mengenal tari klasik gaya Yogyakarta” (1981) – KRT. Purbaningrat sudah aktif di Keraton Yogyakarta. Bahkan, ketika itu sudah berpangkat Bupati Anom Wedana Ageng Punakawan dengan kewajiban utama sebagai pimpinan tari, seni tembang, dan seni karawitan di Keraton Yogyakarta. KRT Purbaningrat seorang penari handal, bahkan pada masa Hamengkubuwono VII sudah memegang peran Prabu Sri Suwelo dan Prabu Bethara Kresna dalam wayang wong. Selain menari dan menabuh gamelan, KRT. Purbaningrat juga seorang pencipta tari Dang ending karawitan. Ia juga mengolah karya-karya tari yang ditawarkan creator lain, khususnya dari kalangan internal. Tari yang ditanganin...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Beksan Golek Pucung Kethoprak
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Golek Pucong Kethoprak merupakan tarian yang diciptakan oleh KGPAA. Mangkubumi, putra Hamengkubuwono VI atau adik Hamengkubuwono VII; dan gendingnya diciptakan oleh KRT. Wiraguna (Putra Mangkubumi). Istilah ”Golek pucong kethoprak” terdiri dari beberapa kata yaitu: ”Golek” berarti jenis tarian tradisional Jawa (beksan) putri; ”Pucong”, nama gending utama untuk mengiringinya; dan ”Kethoprak”, adalah aksen rasa gerak tari yang biasa dibawakan pemain seni kethoprak tradisi. Menurut RM. Dino Satomo (2010), golek pucong kethoprak hadir sebagai penanda relasi antara seni kerakyatan dan seni istana. Para penarinya harus seorang sinden, sehingga berkaitan dengan dua hal yaitu: Asumsi bahwa para sinden telah memiliki penguasaan daya rasa gending lebih daripada penari yang bukan pesinden atau pengrawit, sehingga rasa gending segera didapatkan dari tariannya; Adanya motivasi memperkaya sumber penari dari kalangan pelaku seni kar...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tari Rara Ngigel Yogyakarta
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Rara Ngigel Ini merupakan tarian daerah Yogyakarta yang bercerita mengenai seorang gadis yang sedang tumbuh dewasa sehingga juga ditarikan oleh para wanita akan tetapi terkadang juga bisa dilakukan berpasangan dengan pria. Tarian ini menjadi penggabungan dari ciri khas Yogyakarta yakni lemah lembut dan juga tegas dimana dalam pertunjukannya, para penari akan memakai busana campuran antara adat budaya Jawa dengan Cina. https://budayalokal.id/tarian-yogyakarta/

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Tari Angguk Yogyakarta
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Angguk Tari angguk merupakan tarian dari yogyakarta yang berbentuk tarian namun juga disertai dengan pantun rakyat berisi tentang kehidupan manusia mengenai tata krama, budi pekerti dan juga nasihat. Ketika ditampilkan, tarian yogyakarta ini biasanya akan diiringi nyanyian berisi kata yang diambil dari Kitab bertuliskan huruf Arab yakni kitab Tlodo yang kemudian dinyanyikan dalam lagu Jawa bergantian antara penari dan pengiring musik. https://budayalokal.id/tarian-yogyakarta/

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Yogjakarta Surjan dan Jarik
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Surjan dan Jarik Merupakan pakaian adat Yogyakarta yang dikenakan pria atau laki – laki dewasa. Surjan adalah baju adat dan Jarik adalah kebawahan berupa kain batik. Penggunaan Blankon (penutup kepala) juga menjadi keharusan pada saat penggunaan pakaian / baju surjan. Selain blankon, lelaki dewasa Yogyakarta juga menggunakan alas kaki berupa sendal / selop. https://www.silontong.com/2018/08/01/pakaian-adat-yogyakarta/

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Yogjakarta Pakaian untuk Abdi Dalem
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pakaian untuk Abdi Dalem Abdi dalem adalah seluruh pegawai atau karyawan keraton, yang umumnya tinggal di sekitar keraton. Pakaian mereka terdiri dari dua macam, yakni Sikep Alit dan Langenarjan. Baju adat yang disebut dengan Sikep Alit terdiri dari kain batik sawitan, baju hitam dari bahan laken (dengan kancing dari tembaga atau kuningan yang disepuh emas, berjumlah 7 hingga 9 buah), penutup kepala destar, keris model gayaman (diletakan di peinggang sebelah kanan belakang), selop hitam, topi pet hitam dengan pasmen emas. Pakaian model ini dikenakan untuk keperluan sehari-hari. https://www.silontong.com/2018/08/01/pakaian-adat-yogyakarta/

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Yogjakarta Pakaian Untuk Pejabat Keraton
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pakaian Untuk Pejabat Keraton Baju adat yang dikenakan oleh pejabat keraton yang sedang dalam tugas disebut dengan baju ageng. Secara umum pakaian Ageng merupakan seperangkat pakaian adat yang berupa model jas laken berwarna biru tua dengan kerah model berdiri, serta dengan rangkapan sutera berwarna biru tua, yang panjangnya mencapai bokong, lengkap dengan ornamen kancing-kancing bersepuh emas. Celananya sendiri berwarna hitam. Topi yang dikenakan terbuat dari bahan laken berwarna biru tua, dengan model bulat-panjang, dengan tinggi 8 cm. https://www.silontong.com/2018/08/01/pakaian-adat-yogyakarta/

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Yogjakarta Pakaian Adat Untuk Putri Raja
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pakaian Adat Untuk Putri Raja Dalam kesehariannya busana yang dikenakan untuk putri yang sudah dewasa dikenal dengan nama Semekanan, yaitu berupa kain penutup dada panjang yang lebarnya separuh dari lebar kain panjang biasa. Busana ini terdiri dari kain (nyamping) batik, baju kebaya katun, semekan tritik, serta perhiasan berupa subang, gelang, dan cincin. Untuk tatanan rambut dibuat berbentuk sanggul tekuk polos tanpa hiasan. Sedangkan busana harian bagi putri raja yang sudah menikah terdiri atas semekan tritik dengan tengahan, baju kebaya katun, kain batik, sanggul tekuk polos tanpa hiasan, serta dilengkapi dengan penggunaan perhiasannya berupa subang, cincin, serta sapu tangan merah. https://www.silontong.com/2018/08/01/pakaian-adat-yogyakarta/

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Yogjakarta Pakaian Adat Untuk Upacara Ageng
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pakaian Adat Untuk Upacara Ageng Dalam upacara ageng, pakaian yang dikenakan oleh para putra sultan disebut dengan busana keprabon. Jenis busana ini dibedakan atas busana dodotan, kanigaran, dan kaprajuritan. Busana dodotan biasa digunakan pada upacara garebeg, jumenengan dalem (penobatan raja), serta pisowanan dalam upacara perkawinan. Pakaian ini terdiri dari kuluk biru dengan hiasan mundri (nyamat), kampuh konca setunggal, dana cindhe gubeg, moga renda berwarna kuning, pethat jeruk sak ajar, rante, karset, kamus, timang (kretep), dan keris branggah. https://www.silontong.com/2018/08/01/pakaian-adat-yogyakarta/

avatar
Roro