Budaya Nagari Kinari; Mancak-Mancak Kinari adalah sebuah desa/nagari yang terletak di kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Di Nagari Kinari terdapat sebuah tradisi yang masih dijaga sampai saat ini. Tradisi tersebut disebut dengan mancak-mancak . Mancak-mancak dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Mancak-mancak diselenggarakan oleh Nagari yang mengajak anak-anak muda kampung untuk ikut berpartisipasi. Dalam acara mancak-mancak tersebut menampilkan tari piring, tari ambek-ambek, randai, panjat pinang, pencak silat dan ditutup dengan rabab pada malam hari. Mancak-mancak bertujuan untuk mengumpulkan masyarakat yang tinggal di nagari dan masyarakat nagari diluar kota yang datang dalam rangka “pulang Bersama” untuk mempererat tali silaturahmi. Selain itu, mancak-mancak juga bertujuan untuk mengenalkan budaya Nagari Kinari kepada anak- anak muda Nagari agar...
Budaya Nagari Kinari; Mancak-Mancak Kinari adalah sebuah desa/nagari yang terletak di kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Di Nagari Kinari terdapat sebuah tradisi yang masih dijaga sampai saat ini. Tradisi tersebut disebut dengan mancak-mancak . Mancak-mancak dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Mancak-mancak diselenggarakan oleh Nagari yang mengajak anak-anak muda kampung untuk ikut berpartisipasi. Dalam acara mancak-mancak tersebut menampilkan tari piring, tari ambek-ambek, randai, panjat pinang, pencak silat dan ditutup dengan rabab pada malam hari. Mancak-mancak bertujuan untuk mengumpulkan masyarakat yang tinggal di nagari dan masyarakat nagari diluar kota yang datang dalam rangka “pulang Bersama” untuk mempererat tali silaturahmi. Selain itu, mancak-mancak juga bertujuan untuk mengenalkan budaya Nagari Kinari kepada anak- anak muda Nagari agar...
Kue Karambia (kelapa) adalah salah satu dari cemilan khas Sumatera Barat. Jajanan yang renyah dan manis ini bisa ditemui di pasar dan toko-toko yang menjual oleh-oleh khas minang. Tidak afdhol rasanya jika ke Sumatera Barat tidak mencicipi cemilan satu ini. Berikut cara pembuatan kue Karambia : BAHAN : 1.Beras yang sudah ditumbuk menjadi tepung 2.Kelapa parut 3.Garam 4.Gula 5.Bawang Putih 6.Kapur Sirih 7.Air Alat : Cetakan khusus Cara Pembuatan : 1. Tepung dibentuk bulatan besar, rebus dalam air mendidih. 2. Setelah matang tiriskan, pecahkan bulatan dengan sendok 3. Sementara itu, siapkan garam, bawang putih yang sudah ditumbuk, juga sedikit kapur sirih, aduk dengan air. 4. Tuang bumbu pada tepung, tambahkan kelapa parut secukupnya 5. Bentuk bulatan sedikit besar, cetak dengan cetakan khusus sehingga terbentuk bulatan pipih kira-kira selebar telapak tangan. 6. Setelah itu goreng hasil cetakan dalam minyak panas 7. Dinginkan, sembari panaskan gula pasir dengan air. 8. Celupkan...
Tabuik adalah perayaan memperingati Hari Asyura (10 Muharam) yaitu mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad Saw yaitu Saidina Hassan bin Ali yang wafat diracun serta Saidina Husein bin Ali yang gugur dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Iraq tanggal 10 Muharam 61 Hijrah (681 Masehi). Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu, tubuh Imam Husain yang sudah wafat dirusak dengan tidak wajar. Kepala Imam Husein dipenggal oleh tentara Muawiyah. Kematian Imam Husein diratapi oleh kaum Muslim terutama Muslim Syiah di Timur Tengah dengan cara menyakiti tubuh mereka sendiri. Tradisi mengenang kematian cucu Rasulullah tersebut menyebar ke sejumlah negara dengan cara yang berbeda-beda. Di Indonesia, selain di Pariaman, ritual mengenang peristiwa tersebut juga diadakan di Bengkulu. Dalam perayaan memperingati wafatnya Husein bin Ali, tabuik melambangkan janji Muawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat Islam...
Tari Piring merupakan salah satu kebudayaan asli dari daerah Sumatera Barat, tepatnya di daerah Solok. Tarian ini merupakan tarian berkelompok yang menggunakan piring sebagai komponen utama, dimana piring tersebut diletakkan di telapak tangan lalu para penari menggerakkan piring tersebut secara beraturan dengan irama sesuai musik yang mengiringi. Sejarah adanya Tari Piring adalah untuk persembahan kepada dewa-dewa pada zaman animisme dan ajaran hindu-buddha. Namun semenjak datangnya Agama Islam ke Nusantara, tarian ini beralih fungsi sebagai pelengkap acara pernikahan, atau acara lain yang diadakan berkala berdasarkan acara yang diadakan berdasarkan tradisi. Tarian ini diiringi oleh alat musik Saluang dan Talempong sebagai pengiring irama dari Tari Piring . Gerakan penari juga harus cepat, energik, dan lincah. Pakaian yang biasa digunakan adalah berwarna merah atau kuning tua dengan menggunakan Suntiang , sejenis hiasan diatas kepala untuk memp...
Batagak Panghulu di Minangkabau Batagak panghulu berarti meresmikan seorang datuk menjadi Panghulu. Dalam adat Minang peresmian atau pengangkatan seorang panghulu tidak dapat dilak ukan oleh keluarga yang bersangkutan saja. Malahan keseluruhan suku dilingkupi dalam satu kesatuan adat berupa (KAN) Kerapatan Adat Nagari inilah yang akan terlibat pula didalam nya nanti. Peresmian haruslah berpedoman dalam petitih adat Minang yakni " Maangkek Rajo sakato Alam - Ma'angkek Panghulu sakato Kaum ". Sebelum itu syarat-syarat pribadi seorang panghulu juga harus dilihat, dimana jabatan panghulu di minangkabau di turunkan secara turun-temurun. Dari niniak turun ka mamak, dari mamak turun ka kemenakannya. Dimana yang berhak mendapat atau memakai gelar panghulu adalah kemenakan dekat, kemenakan di bawah dagu kata orang minang, artinya kemenakan yang setali darah menurut garis matrilineal. Panghulu adalah pemimpin kaum, pembimbing anak-kemenakan, dan men...
Malewakan Gala merupakan salah satu tradisi di Minang yang berarti pemberian gelar kepada seorang pria yang baru saja melangsungkan akad nikah. Pemberian gelar ini biasanya dilakukan tepat setelah prosesi akad nikah dilangsungkan. Ada pepatah di masyarakat Minangkabau yang berbunyi, "Kicik banamo, gadang bagala" yang artinya seseorang (laki-laki) ketika kecil dipanggil dengan nama lahirnya, sementara ketika ia besar dipanggil dengan gelarnya. Misalnya, jika seseorang yang bernama Ahmad menikah, kemudian ketika menikah ia mendapat gelar Sutan Mantari, maka sejak itu ia akan biasa dipanggil dengan "Sutan Mantari" atau "Mantari", bukan nama ketika ia dilahirkan. Pemberian gelar ini biasanya dilakukan oleh keluarga dari pihak ibu dari mempelai lelaki, yang biasa disebut juga dengan sebutan "Mamak". Gelar yang diambil pun merupakan gelar keturunan dari pihak ibu, yang mana biasanya diambil dari anggota keluarga yang sudah wafat.
Tikuluak Tanduak merupakan salah satu kelengkapan pakaian adat tradisional di minangkabau. Tikuluak tanduak merupakan sebuah penutup kepala yang dikenakan oleh wanita minang berupa sebuah songkok yang berbentuk tanduk. Bentuknya yang menyerupai tanduk sering difilosofikan sebagai bentuk dari tanduk kerbau yang merupakan bagian yang sangat ikonik di minangkabau. Selain itu bentuknya juga sering di analogikan dengan bentuk gonjong rumah gadang yang merupakan rumah adat khas minangkabau. Tikuluak Tanduak biasanya terbuat dari kain songket tenunan yang tebal dan mudah dibentuk serta biasanya diberi warna emas ataupun merah yang merupakan salahsatu warna khas pakaian-pakaian adat minangkabau. Pada bagian belakang tikuluak tanduak biasanya diberi hiasan berupa kain yang terurai kebelakang. Bentuk tikuluak tanduak pun beragam, ada yang 1 tingkat, dua tingkat, bahkan 3 tingkat. Biasanhya hal ini tergantung dari mana tikuluak tanduak ini berasal. gambar tersebut merupakan...
Budaya Cabiak Siriah Di Minangkabau Sumatera Barat memang tak habis-habisnya dengan berbagai macam kekayaan budaya yang dimilikiya. Mulai dari bahasa, metode pengetahuan,metode religi, metode kerakyatan, metode mata pencarian hidup, ilmu kesenian dan aneka keunikan lainnya yang mungkin tak dapat dilihat oleh mata telanjang sekalipun. Sebut saja Rendang Padang yang merupakan saah satu bentuk kekayaan yang terkenal dandiakui oleh dunia sebagai makanan terenak di mata dunia. Namun, saat ini saya tidak akan membahas kekayaan yang memang sudah dikenali oleh khalayak ramai tersebut, melainkan salah satu keunikan tersendiri yang dimiliki Masyarakat Minangkabau dalam upacara peyambutan tamu pada acara-acara yang bersifat sakral. Sebuah acara sangatlah identik dengan datangnya berbagai tamu yang telah diundang sebelumnya. ‘’Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya’’, peribahasa itulah yang sesuai untuk menggambar situasi ini. Disetiap daerah tent...