×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi

Provinsi

Sumatera Barat

Asal Daerah

Lubuk Buaya, Padang

Budaya Cabiak Siriah di Minangkabau

Tanggal 12 Aug 2018 oleh Oskm_16318230_ramadani Putri.

Budaya Cabiak Siriah Di Minangkabau

Sumatera Barat memang tak habis-habisnya dengan berbagai macam kekayaan budaya yang dimilikiya. Mulai dari bahasa, metode pengetahuan,metode religi, metode kerakyatan, metode mata pencarian hidup, ilmu kesenian dan aneka keunikan lainnya yang mungkin tak dapat dilihat oleh mata telanjang sekalipun. Sebut saja Rendang Padang yang merupakan saah satu bentuk kekayaan yang terkenal dandiakui oleh dunia sebagai makanan terenak di mata dunia. Namun, saat ini saya tidak akan membahas kekayaan yang memang sudah dikenali oleh khalayak ramai tersebut, melainkan salah satu keunikan tersendiri yang dimiliki Masyarakat Minangkabau dalam upacara peyambutan tamu pada acara-acara yang bersifat sakral.

Sebuah acara sangatlah identik dengan datangnya berbagai tamu yang telah diundang sebelumnya. ‘’Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya’’, peribahasa itulah yang sesuai untuk menggambar situasi ini. Disetiap daerah tentulah memiliki tradisi atau kebiasaan tersendiri dalam menyambut tamu-tamunya. Ada daerah yang menyambut tamunya dengan tarian seperti di sebagian besar daerah Pulau Jawa dan berbagai macam tradisi lainnya dalam hal demikian. Tarian juga digunakan dalam penyambutan tamu di Sumatera Barat tetapi inilah yang membedakan Ranah Minang ini dengan yang lainya yaitu dengan adanya budaya ‘Cabiak Siriah’.

Cabiak Siriah merupakan suatu kegiatan dimana seseorang yang disegani dalam lingkup Minangkabau seperti niniak, mamak, bundo kanduang atau pun tamu kehormatan lainnya mengambil daun sirih yang diletakan dalam sebuah tempat bernama ‘Carano’ bertutupkan kain pada bagian atasnya serta dibawakan biasanya oleh tiga orang wanita yang memakai pakaian adat Minangkabau. pemegang carano sendiri biasanya adalah orang yang berada di tengah diantara tiga wanita yang mengantarkan siriah tersebut, tak lupa ketiga wanita ini tentulah memiliki senyum yang begitu menawan untuk membawakan carano yang telah berisikan dau sirih tersebut.

Didalam carano sendiri merupaka wadah yang diisi dengan kelengkapan sirih, pinang,gambir dan kapur sirih. Kempat elemen inilah yang nantinya diambil ketika tamu sudah memasukan tangan kedalam carano yang telah diantarkan dan disuguhkan oleh para wanita pembawa carano tersebut. Setelah tamu merobek daun sirih dan menggulungkan bahan-bahan lain seperti gambir,pinang dan kapur dengan daun sirih tersebut langkah selanjutnya adalah mengunyah sirih yang telah dicampurkan biasanya prosesi ini diiringi dengan saluang dan petitih Minang untuk menambah khidmatnya acara. Setelah tamu selesai mengambil sirih makan para pembawa sirih akan kembali ketempat semula dan memperilahkan tamu untuk duduk kembali. adapun pepatah petitih yang digunakan saat penyambutan tamu tersebut yakni:

Sairiang balam jo barabah

Barabah balu balammandi

Sairiang salam jo sambah

Sambahlalu salam kembali

 

Tanamsiriah jo tabu udng

Tanam karakok dihalama

Cabiaklahsiriang gatoklah pinang

Ambiak lah rokok kapamenan tangan

 

Tarantang tali dibawah janjang

Elo diambiak pangabek sikek

Kok dirantangnamuah panjang

Elok dipunta nak nyo singkek

 

Putiah kapeh dapek diliek

Putiah hati bakaadaan

Sakian sambah dari ambo

Tidak hanya unik, jika dikaji dalam bidang kesehatan ternyata tradisi unik ini juga mendatangkan manfaatkan bagi tubuh manusia. Lalu, apa sajakah manfaat daun sirih yang bisa  kita dapatkan? Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari tradisi tersebut antara lain:

  1. Menyembuhkan batuk
  2. Mengobati penyakit bronchitis
  3. Menyembuh penyakit asma
  4. Mengobati sakit tenggorakan
  5. Mengobati demam berdarah
  6. Membantu melancarkanhaid
  7. Sebagaiobatpenyakit jantung dan banyak manfaat lainnya.

Begitulah salah satu tradisi penyambutan tamu yang berasal dari Sumatera Barat. Dengan adanya artikel membuktikan bahwa Indonesia ta hanya memiliki budaya yang banyak tetapi juga memilki budaya yang mendatangkan manfaat dalam pelaksanaannya. Masih sedikit yang tereksploitasi dari sekian puluh juta budaya yang masih tenggelam karena subjek acuh tak acuh terhadap budaya yang seharusnya menjadi objek vital bagi kita masyarakat untuk mengembangkan daerah serta Indonesia di mata dunia. Mari eksploitasi budaya Indonesia sebagai bentuk kesadarandan kecintaan kita terhadap budaya dan Tanah Air Indonesia.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...