1
1.905 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Permainan Maggasing
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Maggasing adalah penamaan dalam bahasa Bugis, sedangkan orang Makassar, Indonesia, menamainya akgasing yang dalam bahasa Indonesia umumnya dikenal dengan bermain gasing. Penamaan permainan ini bersumber dari peralatan pokok yang digunakan dalam bermain yaitu gasing. Asal usul permainan gasing menurut Kuderen dan Mathes dalam “Tot Bijdragen de Etnologie van Zuid Celebes”, berasal dari daerah Sumatera, kemudian berkembang ke daerah-daerah lainnya sesudah Islam, melalui hubungan dagang.   Pemain Jumlah pemain maggasing 2—6 orang. Secara umum maggasing dimainkan oleh kaum laki-laki, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.   Tempat dan Peralatan Permainan Maggasing dapat dilakukan di mana saja; bisa di halaman rumah, di halaman rumah adat, ataupun di lapangan pada waktu pagi dan atau sore hari. Peralatan yang digunakan adalah sebuah gasing yang terbuat dari kayu yang berkualitas baik, seperti: kayu jati, teras batang nangka, kayu bay...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Permainan Marraga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Marraga berasal dari kata Bugis, sedangkan orang Makassar, sering menyebut permainan ini dengan akraga (olah raga). Marraga termasuk jenis permainan yang memadukan unsur olah raga dan seni. Permainan ini memerlukan kecekatan, ketangkasan dan kelincahan. Permainan yang berasal dari Malaka ini, konon hanya dilakukan oleh para bangsawan Bugis saat diadakannya upacara-upacara resmi kerajaan seperti, pelantikan raja dan perkawinan anggota kerajaan. Versi yang lain menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Pulau Nias (Sumatera Utara). Dewasa ini marraga bukan hanya dimainkan oleh para bangsawan, tetapi juga oleh orang kebanyakan.   Pemain Marraga umumnya dimainkan oleh pria, baik remaja maupun dewasa. Dalam satu permainan jumlah pemainnya 5--15 orang.   Tempat dan Peralatan Permainan Permainan ini dilakukan pada sebidang tanah datar yang permukaannya dibuat lingkaran dengan garis tengah minimal 6 meter. Peralatan yang digunakan adalah raga, yaitu s...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Permainan Aklobang
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Bugis dan Makassar sesungguhnya dua kelompok etnik yang masing-masing memiliki variasi budaya. Namun, kedua etnik tersebut sering disatukan dengan nama “Bugis-Makassar” karena banyak persamaannya (Melalatoa, 1995:184). Lepas dari masalah itu, yang jelas masing-masing etnik tersebut juga menumbuhkembangkan budaya yang sesuai dengan kondisi geografis daerahnya. Mereka yang tinggal di daerah pesisir Ara, Bima dan Lemo-lemo yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, pada umumnya bekerja sebagai pembuat perahu layar. Keahlian itulah yang kemudian seringkali membuat kaum laki-laki (para suami) meninggalkan desa untuk waktu yang relatif lama (bekerja di luar desanya). Sementara, anak dan isterinya tetap tinggal di desanya dan berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan melakukan berbagai pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki, seperti mencari kayu bakar di hutan. Kegiatan mencari kayu bakar yang dilakukan oleh kaum pe...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Permainan Makkatto
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Luwu merupakan salah satu kabupaten yang terdapat dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Masyarakatnya adalah pendukung budaya Bugis-Makassar. Dalam kehidupan sehari-hari mereka menggunakan bahasa Bugis dengan dialek Luwu (Melalatoa, 1995:184). Di daerah ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai makkatto. Makkatto itu sendiri sebenarnya merupakan kata jadian yang berasal dari kata “ma” yang berarti “melakukan sesuatu” dan “katto” yang berarti “kentongan”. Dengan demikian, makkatto dapat diartikan sebagai “melakukan sesuatu dengan kentongan”.   Konon, permainan makkatto berawal dari kebiasaan yang dilakukan oleh petani pada saat-saat akan menuai padi. Pada saat-saat seperti itu biasanya kepala desa membunyikan (memukul) kentongan yang kemudian diikuti oleh warganya sebagai tanda bahwa padi siap dituai. Kemudian, mereka bersama-sama pergi ke sawah dan menuai padi di sana. Ketika para orang tua me...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Permainan Massempek
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Beraneka ragam permainan rakyat tersebar di seluruh pelosok tanah air, beraneka ragam pula bentuk dan caranya. Di antara permainan rakyat tersebut ada satu yang cukup menarik untuk kita kenal namanya Massempek. Massempek adalah permainan rakyat yang berasal dari Sulawesi Selatan. Permainan ini dapat kita jumpai hampir di setiap kabupaten dan kotamadya yang berada di propinsi tersebut, namun dengan nama atau istilah yang berbeda-beda. Umpamanya di daerah Makassar permainan ini dikenal dengan nama a'sempak atau a'batte dengan kata dasar batte yang berarti adu atau laga, namun pada masyarakat Bugis di Kabupaten Bone permainan rakyat ini disebut dengan nama Massempek seperti judul tersebut di atas. Istilah Massempek di daerah ini berasal dari kata sempek yang berarti menendang/menyepak ditambah dengan awalan ma sehingga berarti melakukan tendangan/menyepak. Lain lagi di daerah Tana Toraja, mereka menyebut permainan ini dengan istilah Massemba, sedangkan orang-orang Manda...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Pemindahan Tombak Pusaka
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Kegiatan ritual tahunan ini belangsung meriah dengan tabuhan gendang, tarian, serta penganan khusus penunjang kelengkapan ritual. Suara tabuh gendang mengiringi langkah puluhan warga desa menuju rumah tetua adat. Mereka membawa kain merah berisikan tombak pusaka. Saat tiba di rumah tetua adat, warga disambut dengan Tari Paduppa serta Tari Kipas. Hal itu juga menjadi awal ritual dalam menyambut tombak pusaka milik Datu Akkotengeng itu. Kemudian, iring iringan warga pengantar tombak pusaka melangkah menuju rumah tetua adat. Mereka disambut taburan beras dari sang inang. Tombak pusaka kemudian diserahkan kepada tetua adat dengan ritual sederhana. Sementara, saat penyerahan pusaka di lantai rumah terlihat sesepuh adat atau yang dikenal dengan nama Sanro memulai ritual dengan membaca doa. Menurut keterangan warga serta tetua adat, tombak pusaka itu dinamakan Tombak Janggore milik Petta Lawa Lawae. Tombak itu kemudian diangkat menuju loteng, tempat pusaka tersebut akan ditem...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
AJUK PAI, SAYUR KHAS MASYARAKAT BARRU
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Kabupaten Barru adalah salah satu wilayah di Sulawesi Selatan yang berjarak 134 Km dari Kota Makassar. Daerah yang memiliki potensi pariwisata bahari ini memiliki kekayaan aneka jenis makanan, dan salah satunya dikenal sebagai Ajuk Pai . Ajuk Pai secara bahasa berarti "sayur pahit". Hal ini dikarenakan, bahan utama pembuatan Ajuk Pai adalah daun yang dikenal sebagai daun Juppai. Tumbuhan daun Juppai sendiri dipercaya masyarakat Kabupaten Barru hanya tumbuh di daerah mereka saja dan tumbuh hanya di musim-musim tertentu. Oleh karenanya, Sayur "Ajuk Pai" hanya eksis di daerah Barru dan tidak di daerah manapun (meski di seluruh Sulawesi Selatan), serta disuguhkan musiman. Pembuatan Ajuk Pai sangat mudah. Kuahnya berasal dari air rendaman ikan lalu diberikan asam jawa, garam, dan beberapa bumbu khas (atau dengan penyedap rasa jika perlu). Kuah tersebut lalu dimasak hingga mendidih. Ketika air sayurnya mendidih, api harus segera dimatikan, dan daun-daun Juppai...

avatar
Sandz Arjak
Gambar Entri
Pesta Adat Maccerang Manurung
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Masyarakat Enrekang mengenal tradisi Maccerang Manurung. Upacara adat ini hanya dilakukan 8 tahun sekali selama 4 hari berurut turut. Pelaksanaan upacara ini dipandu oleh pemangku adat. Upacara berlangsung dalam 4 tahap, tahap pertama yakni menabuh gendang tradisional yang dilakukan pada hari Jumat bertujuan untuk membangkitkan tanah. Ritual selanjutnya adalah Majjaga, yaitu persembahan tari-tarian sebagai simbol kesetiaan kepada kerajaan. Para penari yang kebanyakan laki-laki, menari dengan bertelanjang dada di tengah hawa dingin Rangkaian upacara selanjutnya adalah Liang Wae, yakni mengeluarkan air dari pusat bumi dengan ritual berdoa di sebuah lubang sumber mata air yang terletak di tengah hutan dengan ketinggian 1.000 mdpl. Prosesi terakhir dari rangkaian upacara Maccerang Manurung ini adalah Mappeong, yakni pemberian persembahan kepada leluhur sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang telah diperoleh masyarakat selama delapan tahun. Lokasi Pesta Adat Maccerang Manurung...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Bola Saoraja/Bola Soba
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Bola Saoraja/Bola Soba adalah rumah adat tempat tinggal Panglima Perang Kerajaan Bone“Andi Abdul Hamid Baso Pagilingi Peta Ponggawae”. Salah seorang putra Raja Bone XXXI (Lapawawoi Karaeng Sigeri) tahun 1895-1905. Namun setelah Kerajaan Bone dibawah kekuasaan Belanda, rumah ini dijadikn sebagai penginapan para tamu(sahabat) dari kalangan penguasa sehingga seterusnya menjadi lazim dengan sebutan “Bola Soba”.Obyek ini terletak di Kelurahan Manurunge, Kecamata Tanete Riattang Kabupaten Bone. Pada bola soba terdapat sappan atau dalam bahasa indonesia disebut tangga, dalam bola soba memiliki dua tangga yaitu sappan riolo dan sappan ri munri (tangga depan dan tangga belakang) masing-masing memiliki jumlah anak tangga yang berbeda pada tangga di depan terdapat 11 anak tangga sedangkan di belakang memiliki 12 anak tangga. Setelah tangga ada lego-lego atau dalam bahasa indonesia yaitu teras depan. Teras depan pada bola soba memiliki berbagi motif ukiran yaitu moti...

avatar
Sri sumarni