tahun baru
295 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Cerita Empu Jatmika
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Alkisah Rakyat ~ Ceritera ini asal mulanya berasal dari negeri Keling. Disana hidup seorang pedagang yang kaya raya. Namanya saudagar Mangkubumi. Isterinya bernama Sitira. Anaknya seorang laki-laki bernama Empu Jatmika. Setelah ia besar kawin dengan Sira Manguntur. Dari perkawinannya ini ia mendapat putera dua orang, masing-masing bernama Empu Mandastana dan Lembu Mangkurat.   Ketika kedua cucu saudagar ini masih muda remaja, beliau saudagar Mangkubumi jatuh sakit. Semua anggota keluarga dititahkan untuk berjaga-jaga selama 40 hari, siang dan malam. Ketika hampir meninggal dunia, beliau meminta supaya anak dan cucunya datang menghadap. Kepadanya anaknya Empu Jatmika, ia berpesan supaya menjaga sekalian keluarga dengan sebaik-baiknya. Pesan beliau: "Jangan kikir! Bersikap adil terhadap setiap orang. Dan hendaklah  menerima dan mendengarkan dengan segera tiap-tiap permohonan orang yang datang menghadap!"  Itulah kata-kata terakhir dari saudag...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Asal Mula Nama Sungai Amandit
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Alkisah Rakyat ~ Dataran rendah di kaki gunung Madang, kecamatan Batung sekarang, dahulunya adalah sebuah desa yang subur, pemandangan alamnya yang indah mempersona. Tetua daerah adalah JUlak Lampihung (julak = kakak tua ayah/ibu) yang harinya dipanggil Julak Pihung. Kampung tersebut, merupakan deretan pondok yang berderet-deret rapi sepanjang jalan. Cucu Julak Pihung, Idang Siritan, adalah seorang gadis yang terkenal ramah - tamah pandai bergaul baik dan pandai membawa diri. Tidak membedakan martabat dan kedudukan seseorang dalam pergaulan; yang dia pandang bagaimana kelakuan dan sopan santunnya. Ibu Idang Siritan, sehari-harinya dikenal orang dengan panggilan Ma Idang, sedang nama lengkapnya adalah Tumiang. Mungkin nama gunung Madang itu asalnya dari kata Ma Idang menjadi Ma dang, menjadi Madang.   Idang Siritan, wajarlah kalau selalu menjadi buah bibi, pembicaraan muda-mudi, dimana pun berada, di kedai-kedai, di jalan-jalan, yang rupawan menaw...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Beringin Kuning
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Alkisah Rakyat ~ Kata yang empunya kisah, pada jaman dahulu adalh seorang raja, mempunyai seorang permaisuri yang cantik rupawan, baik perangainya, sopan santun budi pekertinya, sehingga amat disayangi oleh baginda. Kemana pun baginda pergi boleh dikatakan selalu permaisuri tersbut dibawanya serta. Kecantikan tuan puteri permaisuri itu adalh kecantikan sejak dilahirkan, bukanlah karena dibuat orang. Memang sejak lahir, jadi karena pemberian Tuhan semata-mata. Menurut kisahnya, keelokan wajah permaisuri katanya: pinggang ramping, paras ayu, rambut ikal seperti mayang terurai, bulu mata lentik dan pandang matanya redup-redup memancarkan sifat-sifat keagungan kepribadian seorang ibu. Baginda suami - isteri hidup rukun, damai, tenteram penuh rasa kasih sayang antara keduanya, sehingga membuat iri bagi mereka yang melihat dan mendengar. Khususnya bagi mereka yang tidak senang kalau melihat orang lain hidup bahagia.   Terkisah, di dekat istana  raja tersebut...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Punai Ajaib, Cerita Asal Kalimantan Selatan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Alkisah Rakyat ~ Di Kalimantan Selatan, di daerah-daerah pedalaman, tanahnya kering, tidak seperti di daerah-daerah pantai, umumnya berawa-rawa. Daerah pedalaman yang berbukit-bukit, rangkaian dari pegunungan Meratus, yang membujur arah Utara-Selatan hampir ditengah-tengah daerah Kalimantan tersebut. Di daerah-daerah  Seperti itu, pencaharian rakyat umumnya bertani, khususnya berladang. Di samping padi banyak juga ditanam tanaman lain seperti sayuran, ubi kayu, buah-buahan dan sebagainya. Cara mereka bertani padi, kebanyakan dengan cara menebang hutan. Dan setelah ditanami beberpa kali, artinya setelah beberapa kali panen, maka daerah tersebut ditinggalkannya untuk beberapa tahun lamanya, kadang-kadang sampai lima enam tahun baru kembali lagi ke tempat tersebut. Cara bertani seperti itu, disebut berladang. Hal ini sesuai untuk daerah-daerah seperti di lereng-lereng pegunungan Meratus itu, sebab tanah masih cukup luas, jumlah penduduk belum begitu banya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Legenda Gunung Batu Hapu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Cerita Legenda Gunung Batu Hapu ~ Tidak berapa jauh dari kota Rantau, ibu kota Kabupaten Tapin Propinsi Kalimantan Selatan terdapat dua desa bernama Tambarangan dan Lawahan. Menurut cerita orang tua-tua, dahulu kala diperbatasan kedua desa itu hiduplah seorang janda miskin bersama putranya. Nama janda itu Nini Kudampai, sedangkan nama putranya Angui. Mereka tidak mempunyai keluarga dekat sehingga tidak ada yang membantu meringankan beban anaknya itu. Walaupun demikian, Nini Kudampai tidak pernah mengeluh. Ia bekerja sekuat tenaga agar kehidupannya dengan anaknya terpenuhi. Saat itu, Angui masih kecil sehingga ia masih senang bermain, belum ada kesadaran untuk menolong ibunya bekerja. Angui tidak mempunyai teman sebaya sebagai teman bermain. Sebagai gantinya, ia ditemani tiga ekor hewan kesayangannya, yaitu ayam jantan putih, babi putih, dan seekor anjing yang juga putih bulunya. Ke mana pun ia pergi, ketiga ekor hewan kesayangan itu selalu menyertainya, mereka tampak...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Legenda Ular Dandaung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Cerita Legenda Ular Dandaung ~ Konon, dahulu kala ada sebuah kerajaan. Tidak disebutkan oleh pencerita apa nama kerajaan itu. Menurut cerita, kerajaan itu cukup besar. Negerinya kaya raya sehingga penghasilan rakyat melimpah ruah. Rajanya adil dan bijaksana. Kekayaan kerajaan bukan hanya dinikmati raja dan keluarganya, tetapi rakyat pun turut menikmati. Pantaslah jika kerajaan itu selalu dalam suasana tenteram dan damai. Dengan kerajaan-kerajaan lainpun, tidak pernah terjadi silang sengketa sehingga mereka dapat hidup berdampingan secara damai.   Sayang, ketenteraman itu tidak bertahan lama. Tidak disangka-sangka musibah datang menimpa mereka. Mereka bukan diserang musuh yang iri pada kemakmuran dan kerukunan kerajaan, tetapi oleh burung raksasa yang tiba-tiba muncul. Langit menjadi gelap gulita kerena tubuh burung itu amat besar, kepak sayapnya memekakkan telinga. Karena serbuan burung raksasa itu demikian mendadak, rakyat kerajan panik luar biasa....

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Legenda Gunung Batu Bangkai (Cerita Rakyat Kalimantan Selatan)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Loksado adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Indonesia. Di daerah ini terdapat sebuah gunung yang memiliki nama yang cukup unik, yaitu Gunung Batu Bangkai. Masyarakat setempat menamakannya demikian, karena di gunung tersebut ada sebuah batu yang mirip dengan bangkai manusia. Konon, kehadiran batu bangkai tersebut berasal dari sebuah cerita legenda yang sampai saat ini masih berkembang di kalangan masyarakat Banjar Hulu di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Cerita legenda ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Andung Kuswara yang durhaka kepada umanya. Karena kedurhakaannya, Tuhan menghukum si Andung menjadi batu. Konon pada zaman dahulu, di suatu tempat di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, hiduplah seorang janda tua bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Andung Kuswara. Ia seorang anak yang baik dan pintar mengobati orang sakit. Ilmu pengobatan yang ia miliki diperoleh d...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Hikayat Putmaraga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Tersebutlah sebuah keluarga miskin yang tinggal di desa Kalampaian. Keluarga itu terdiri dari seorang ibu dan anak lelaki satu-satunya. Putmaraga nama anak lelaki itu. Sepeninggal sang ayah, kehidupan keluarga itu bertambah kesulitan. Kerap Putmaraga dan ibunya merasakan kekurangan. Pada suatu malam ibu Putmaraga bermimpi didatangi seorang nenek renta. Si nenek renta berujar kepadanya, "Galilah tanah di belakang rumahmu, di antara pohon nangka.” Keesokan harinya ibu Putmaraga mengajak anaknya untuk menggali tanah di belakang rumahnya sesuai pesan nenek renta dalam impiannya. Tidak mereka duga, mereka menemukan sebuah guci Cina yang sangat besar. Isi guci besar itu membuat ibu Putmaraga dan Putmaraga amat tercengang. Mereka mendapati intan dan berlian yang sangat banyak jumlahnya di dalam guci. Kumpulan Legenda Cerita Rakyat Dari Kalimantan Selatan Putmaraga memberikan usulnya, "Kita bawa intan dan berlian ini kepada Kepala Suku. Kita tanyakan kepada...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Legenda Nini Randa dan Kembang Barenteng, Bunga Khas Kalimantan Selatan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Kembang Barenteng adalah rangkaian bunga khas Kalimantan Selatan.   Biasanya dipakai untuk keperluan ritual keagamaan, kematian, pernikahan hingga menyambut pejabat penting.   Ada juga segelintir kalangan yang menjadikannya oleh-oleh.   Namun di balik itu, ada legenda tentang sejarah atau asal usul keberadaan Kembang Barenteng ini hingga menjadi bagian dari kebudayaan Banjar sejak ratusan tahun lalu.   Kembang Barenteng adalah rangkaian bunga-bunga segar terdiri dari mawar, cempaka, melati, kenanga, kembang kuning dan bunga kertas.   Konon, legenda asal usulnya hidup di kalangan para perajinnya atau dalam bahasa Banjar disebut parentengan di kawasan Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pangambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.   Para parentengan yang sudah senior di sana sangat hafal dengan kisah legenda ini.   Seperti dituturkan Sabariyah, salah satu p...

avatar
Deni Andrian