Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Legenda Nini Randa dan Kembang Barenteng, Bunga Khas Kalimantan Selatan
- 10 Juli 2018
Kembang Barenteng adalah rangkaian bunga khas Kalimantan Selatan.
 
Biasanya dipakai untuk keperluan ritual keagamaan, kematian, pernikahan hingga menyambut pejabat penting.
 
Ada juga segelintir kalangan yang menjadikannya oleh-oleh.
 
Namun di balik itu, ada legenda tentang sejarah atau asal usul keberadaan Kembang Barenteng ini hingga menjadi bagian dari kebudayaan Banjar sejak ratusan tahun lalu.
 
Kembang Barenteng adalah rangkaian bunga-bunga segar terdiri dari mawar, cempaka, melati, kenanga, kembang kuning dan bunga kertas.
 
Konon, legenda asal usulnya hidup di kalangan para perajinnya atau dalam bahasa Banjar disebut parentengan di kawasan Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pangambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
 
Para parentengan yang sudah senior di sana sangat hafal dengan kisah legenda ini.
 
Seperti dituturkan Sabariyah, salah satu parentengan di sana.
 
Dulu, ada seorang puteri kerajaan bernama Nini Randa.
 
Karena ada masalah, dia terusir dari kerajaan, lantas hidup di hutan.
 
Hutan itu luas dan dipenuhi bunga atau kembang berbagai jenis yang kemudian disebut Pangambangan.
 
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dia lantas membuat rangkaian bunga tersebut lalu dijualnya ke para bangsawan.
 
"Konon, dulu lokasi kerajaan ada di Masjid Raya Sabilal Muhtadin situ. Nini Randa naik perahu jualan ke dekat situ. Rangkaian bunganya disukai para bangsawan itu dan laku keras," ujarnya.
 
Karena disukai kaum bangsawan, rangkaian bunga itu kemudian kerap dipakai mereka dalam berbagai upacara hingga kemudian menjadi sebuah budaya yang lantas ditiru oleh rakyat.
 
Nini Randa hidup di hutan itu hingga tua dan memiliki keturunan.
 
Dia kemudian mengajarkan ilmu merangkai kembang itu ke para keturunannya.
 
Hingga sekarang, para perajin kembang barenteng itu yang diyakini adalah para keturunan Nini Randa tetap melestarikan kebudayaan ini.
 
Sepeninggalnya, ada sepenggal cerita mistis juga yang berkembang di sini.
 
Di waktu-waktu tertentu, arwah Nini Randa menampakkan diri.
 
"Biasanya mereka yang mencium wangi bunga di waktu menjelang Magrib akan didatangi arwah Nini Randa ini. Ibu saya pernah melihatnya. Katanya, wujudnya seperti nenek bungkuk, tetapi dia tidak mengganggu. Mungkin hanya menjenguk anak keturunannya," tuturnya.
 
Namun sayangnya, katanya, generasi parentengan yang sekarang sudah tidak begitu akrab dengan legenda ini.
 
Mereka yang tahu tentang ini hanya kalangan tuanya.
 
"Dulu waktu saya kecil, cerita ini sering didongengkan oleh ibu saya, agar kami tahu tentang asal usul budaya merangkai kembang khas Banjar ini karena kami ini, warga Pangambangan rata-rata berprofesi sebagai perajin kembang barenteng secara turun temurun," ujarnya.
 
Dari dulu hingga sekarang, para penjual Kembang Barenteng ini banyak ditemui di pasar-pasar tradisional di Banjarmasin.
 
Mereka biasanya berjualan di pinggir-pinggir jalan di depan pasar, mereka berjualan dari pagi hingga malam.
 
Kembang yang dijualnya beragam jenisnya, ada yang berupa rentengan ada juga yang curah.
 
Harganya yang serenteng besar Rp 25 ribu dan yang curah terserah pembeli maunya beli berapa ribu rupiah.
 
Penjual kembang barenteng lainnya, Dijah, mengatakan pembelinya biasanya dari warga Banjarmasin juga.
 
Mereka membeli untuk berbagai keperluan ritual adat atau keagamaan.
 
"Mau dijadikan oleh-oleh juga bisa. Terkadang ada saja turis yang tertarik, namun kekurangannya karena ini bunga segar tidak bisa tahan lama," ujar perempuan berkerudung ini.
 
Penjual kembang barenteng lainnya, Siti, mengatakan terkadang ada saja turis asing menghampiri lapaknya berjualan di Pasar Sudimampir, Jalan Ujung Mur
ung, Banjarmasin.
 
"Mereka tertarik sekali dan banyak bertanya-tanya tentang kembang ini. Mungkin karena berwarna-warni dan harum membuat mereka suka,"
ujarnya.
 
Sumber: http://www.tribunnews.com/travel/2015/06/03/legenda-nini-randa-dan-kembang-barenteng-bunga-khas-kalimantan-selatan?page=all

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya