masyarakat adat
405 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pado'a
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Tarian pado’a merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari ritual adat lainnya seperti Banga Liwu, Buiihi, dan Hole.Tarian ini biasannya dilakukan pada malam hari sebelum dilakukan kegiatan Buihi besok harinya. Seperti pada umumnya kegiatan pado’a diawali dengan ritual-ritual adat yaitu suguhan sirih pinang dan kelapa wangi ( kenana,kellela dan nyiu wau mangngi) diatas batu persembahan atau wowadu turu. Sesudah acara pendahuluan ini Mone Pejo atau tokoh yang dituahkan dan dianggap mengerti tata caranya mulai melakukan koordinasi dengan para peserrta yang hadir dan sudah siap dengan ketupat yang dibuat dari daun lontar serta berisi kacang hiau untuk diikat dikaki. Dalam syair yang dilantunkan oleh Mone Pejo berisi puja dan puji kepada sang pencipta alam semesta dan para leluhur yang telah memberikan kesuburan, kemakmuran serta kelimpahan sehingga mereka telah panen hasil  tanamannya, baik kacang hijau maupun jagung serta padi. Pandangan masyarakat sabu sendiri...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Kakaluk
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Nusa Tenggara Timur

Masyarakat Belu memiliki budaya yang unik, yakni mengobati pasien patah tulang dengan cara pengobatan tradisional. Cara pengobatan itu disebut Kakaluk. Ada dua cara pengobatan yang ditempuh, yaitu medis dan tradisional. Secara medis, pasien harus melewati satu tindakan dengan cara mengamputasi sebagian tubuh yang rusak oleh dokter ahli. Sedangkan secara tradisional (kakaluk), pasien mendapat pengobatan dengan menggunakan pengobatan tradisional. Selain pengobatan tradisional yang diberikan, pasien mendapat kekuatan dari pemilik kakaluk. Kekuatan ini diperoleh secara turun-temurun dari leluhur hanya kepada orang tertentu saja. Secara rasional, penyembuhan dengan Kakaluk terhadap pasien patah tulang sangat diragukan karena kurang masuk akal. Betapa tidak. Pengobatannya sederhana dan praktis. Pasien hanya mendapat semburan ramuan yang dikunyah oleh pemilik kakaluk. Semburan ramuan itu diyakini bisa menyambungkan tulang pasien yang patah. Kekuatan ramuan Kakaluk tidak bis...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Bidu Hodi Hakdaur
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Tari Bidu adalah merupakan tari tradisional yang dikembangkan dari tarian Likurai dari Etnis Belu Nusa Tenggara Timur. Tari Bidu ini dilakonkan oleh sejumlah laki-laki dan perempuan pilihan dengan mengenakan pakaian adat lengkap dengan aksesorisnya. Tarian Bidu biasanya dipersembahkan dalam rangka menyambut tamu kehormatan, hiburan pada perayaan pesta perkawinan dan pada acara ritual adat lainnya. merupakan salah satu tarian pergaulan (social dance) yang mengembangkan unsur tradisional dalam kemasan yang kreatif dan inovatif. Tarian diawali dengan para laki-laki yang gagah menarikan gerakan kaki dengan lincah, kokoh dan khas, sambil memainkan atau menyuarakan bunyi giring-giring mengikuti irama gendang yang ditabu oleh pengiring. Setelah itu datanglah sejumlah penari perempuan dengan berlenggak-lenggok menawan sambil memainkan dengan lincah jari-jemari tangan memukul gendang atau alat pukul Bibiliku (tambur), yang dililit disamping kiri, sambil terus meliuk-liukkan tubuhnya deng...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Fatu Atoni
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Menurut cerita,pada zaman dahulu di kerajaan Amanatun tepatnya di kabupaten timor tengah selatan ini berkuasa seorang raja yang kaya.Raja itu bernama Usif Banmeni.Usif Banmeni mempunyai banyak sapi,kuda,dan kambing peliharaan.Karena itu banyak pula anak gembalanya.Diantaranya sekian banyak gembala,terdapat dua orang gembala yang bernama Neno dan Fai.Tugas khusus Neno dan Fai adalah menggembalakjan kambing-kambing milik Usif Banmeni. Pada suatu hari,beberapa ekor kambing yang digembalakan itu hilang.Maka Neno dan Fai masuk keluar hutan mencari kambing-kambing itu.Lalu mereka tiba pada sebuah sungai yang bernama sungai Tumut. Sungai ini merupakan batas alam antara kecamatan Amnatun selatan dengan kecamatan Amnatun utara.Setelah menyeberangi sungai itu,turunlah hujan yang amat deras.Kilat dan halilintar sambung- menyambung seakan-akan membelah bumi.Mereka mulai merasa dingin,lapar dan ketakutan. Untunglah dalam kegelapan senja itu tampak sebuah lopo kecil.Lopo atau rumah adat ora...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Haumonef
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Masyarakat Suku Kobesi Kampung Kiuola dan sekitarnya selalu mengadakan ritual adat 3 tahunan yang dikenal dengan sebutan Ritual Haumonef untuk meminta kesejahteraan hidup dan kebaikan dalam hidup sosial. Upacara ini tergolong mitis-magis karena Suku Kobesi melakukan ritus membunuh hewan di tiga (3) tempat yang dianggap keramat. Suku Kobesi melakukan bunuh hewan (mengorbankan binatang) seperti ayam dan babi pertama kali di fatuhaken (bes ana) lalu di luar dekat rumah adatndan terakhir di dalam rumah adat itu sendiri. Ritual ini menandakan adanya suatu kesatuan erat antara keturunan Suku Kobesi Kiuola ini dengan alam, sesama dan leluhurnya Tujuan upacara ini agar hasil pertanian suku Kobesi subur, kehidupan keluarga aman, nyaman jalani hidup serta sukses bahagia dalam menjalankan hidup untuk seluruh rumpun anggota keluarga. Selain upacara adat mempersembahkan hewan korban, Suku Kobesi ini juga menghormati barang barang material yang bersifat keramat di dalam rumah adat. Baran...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Kaba Tusi
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Kaba Tusi juga menjadi sebuah simbol kewibawaan yang diberikan Nai Ina-Ama Lasiolat. Kaba tusi dimaksudkan untuk memberi kekuatan kepada para ketua suku agar mempunyai wibawa, kuasa, resmi dari raja dalam menjalankan kuasa kepemimpinannya atas suku. Dalam ritual ini, para ketua suku diberi kekuatan atau beran, sehingga dalam menjalankan tugas kepemimpinan mereka dapat bertanggung jawab. Upacara Kaba Tusi dilakukan secara terbuka di hadapan masyarakat adat sehingga semua kalangan tahu bahwa seseorang telah diberi satu kuasa dan mandat untuk memimpin suku. Secara tradisi, Kaba Tusi dikukuhkan langsung oleh raja/Ina Ama Lasiolat atas restu dan berkat para leluhur. Mako’an (Imam adat) juga dilibatkan dalam prosesi ini. Para imam adat ini merupakan petugas dari Ina Ama untuk melaksanakan ritual pengukuhan. Peran seorang imam adat yakni memanjatkan doa dalam bentuk mantra kepada ‘kekuatan yang lebih tinggi’: Nai Lulik Waik–Nai Manas Waik. Ritual Kab...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Podo Puzu
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Ketika matahari mulai terbit, tetua adat bersama dengan pemilik lahan dalam ulayat Suku Kengge berkumpul di rumah adat di Kampung Padarambu, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT. Warisan leluhur itu disebut Podo Puzu, ritual mistis Suku Kengge di Flores. Sebelum dilaksanakan ritual mistis itu, terlebih dahulu mereka melaksanakan ritual pertama di Mbaru Meze, rumah adat Suku Kengge. Sesuai kepercayaan Suku Kengge, Puzu adalah binatang jahat yang selalu merusak padi, jagung dan tumbuhan lainnya. Binatang itu tidak bisa dimusnahkan dengan obat-obatan kimiawi. Tetua adat Suku Kengge sudah mengetahui bahwa apabila binatang itu secara bergerombol memasuki lahan persawahan dan ladang serta merusak batang padi dan jagung, serta tumbuhan lainnya maka tetua adat harus melaksanakan ritus adat. Binatang itu datang dari laut. Tua-tua adat Suku Kengge sesuai yang diwariskan leluhurnya mengetahui tanda-tanda ketika binatang ini ada di lahan persa...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Dokang Gurung
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Salah satu ritual asli yang ditampilkan dalam video ini adalah Ritual Dokang Gurung, sebuah ritual mengantar benih padi yang baru dipanen dari kebun ke kampung dan didandani di dalam Korke (Rumah Adat) dan terahir ditahktakan di dalam Kebang (Lumbung Adat).  Sumber: https://larantuka.com/2018/09/ritual-dokang-gurung-lewolema/

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Patika (Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata) #DaftarSB19
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Ritual Patika adalah pemberian sesajen kepada leluhur di Danau Kelimutu. Hal ini dilakukan karena masyarakat Lio mempercayai Danau Kelimutu adalah tempat peristirahatan terakhir jiwa-jiwa yang telah pergi. Suku Lio percaya bahwa Danau Kelimutu adalah tempat peristirahatan terakhir kehidupan, tempat semua jiwa kembali setelah perjalanan hidup berakhir. Acara ini sekaligus penutupan dari seluruh acara Festival Danau Kelimutu yang dibuka di Kota Ende dan acara yang paling ditunggu turis di Danau Kelimutu. Dalam ritual ini, Suku Lio menawarkan berbagai jenis makanan kepada nenek moyangnya. Ritual  mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan selama satu tahun yang telah dilewati  melalui doa untuk kesejahteraan, kesehatan, dan kehidupan yang baik di tahun mendatang. Ritual Patika juga merupaka bagian dari Festival Danau Kelimutu. Ritual ini diadakan di Desa Moni, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dan diselenggarakan setiap Agustus. Ritual ini menarik perhatian turis...

avatar
Hamzahmutaqinf