Bahan-bahan: Kulit babi 1/2 kg Bumbu-bumbu: Minyak goreng 1/2 botol Air 1 liter Garam 1 sdm Cara membuatnya: 1. Kulit babi dicuci, dihilangkan lemaknya. 2. Direbus, ditambah garam sampai agak lunak, dijemur sampai kering. 3. Kulit dipotong-potong segi empat memanjang (panjang 5 cm, lebar 3 cm). 4. Kemudian digoreng dengan minyak, dimulai dengan minyak yang dingin, setelah setengah masak diangkat. 5. Minyak dipanaskan, kemudian kerupuk dimasukkan lagi, dan digoreng hingga masak dan kering. RM/Toko yang Menyediakan : Kerupuk Cap BABI - Tabanan Toko Makanan Alamat: Jalan Pulau Batam No.7, Dauh Peken, Tabanan, Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82114 Telepon: (0361) 811430 Sumber : Buku Mustika Rasa Sukarno Halaman 663
Sueg merupakan jajanan khas Panglipuran, Bangli yang berbahan utama Umbi, dikukus kemudian diberi taburan kelapa.Ubi yang selalu identik dengan makanan desa karena kerap ditemukan dan disajikan warga pedesaaan sudah tak asing. Biasanya disajikan dalam bentuk peneman kopi atau teh. Namun ada varietas lain yang jarang dikonsumsi oleh kebanyakan orang. Dari berbagai jenis varietas ubi, ada salah satu jenis ubi yang jarang dikonsumsi. Untuk bisa dikonsumsi sebagai kudapan, dibutuhkan keahlian khusus untuk mengolahnya, sehingga layak menjadi jajanan khas Bali. Sueg berasal dari nama tanaman, dimana ubinya bisa diolah menjadi kue khas Bali dan tidak kalah lezat dengan ubi jenis yang lumrah diolah sebagai panganan. Sueg tumbuh liar di kebun dan hanya bisa dipanen setahun sekali. Untuk mengetahui kapan bisa dipanen, pohon Sueg itu harus mati dulu dengan sendirinya. Baru bisa diambil umbinya. Setelah diambil dari dalam tanah, ubi lalu dibersihkan dan dipotong-potong sesuai selera. Selanj...
Bahan-bahan : kulit babi 1/2 kg. Bumbu-bumbu : minyak goreng 1/2 btl. air 1 lt. garam 1 sdm. Cara membuatnya : Kulit babi dicuci, dihilangkan lemaknya. Direbus, ditambah garam sampai agak lunak, dijemur sampai kering. Kulit dipotong-potong segi empat memanjang (panjang 5 cm, lebar 3 cm). Kemudian digoreng dengan minyak, dimulai dengan minyak yang dingin, setelah setengah masak diangkat. Minyak dipanaskan, kemudian krupuk dimasukkan lagi, dan digoreng hingga masak dan kering. RM/Toko yang Menyediakan : Kerupuk Cap BABI - Tabanan Toko Makanan Alamat: Jalan Pulau Batam No.7, Dauh Peken, Tabanan, Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82114 Telepon: (0361) 811430 Sumber: Buku Mustika Rasa Sukarno, hlm. 664
Bahan-bahan : babi umur 7 bulan 1 ekor kayu yang kuat 1 btg. panjang 2 m Bumbu-bumbu : bawang merah 30 btr. bawang putih 25 siung lada 1/2 ckr. terasi 1 1/2 ons ketumbar 1/2 ckr. kunyit 4 rj. jae 5 rj. kencur 4 rj. isen/laos 4 rj. garam 1 ons daun kemuning 30 lbr. Cara membuatnya : Babi disembelih lehernya supaya keluar darah. Setelah mati disiram dengan air panas, digosok-gosok supaya bulunya habis. Isi perut dikeluarkan dan dicuci bersih. Batang kayu ditusukkan dari pantat tembus ke mulut hingga keluar kira-kira 30 cm dari mulut. Bumbu diirisi dijadikan satu, kecuali garam ditumbuk halus dan diaduk-aduk sampai rata. Bumbu dimasukkan ke dalam perut babi, terus dijahit dengan benang atau kawat. Babi yang sudah berisi bumbu ditaruh di atas api yang membara sambil diputar-putar. Kulit merah menandakan matang betul-betu...
Bahan-bahan: darah 1 gls. jeruk sambal 1 bj. hati yang dipanggang 1 ons Bumbu-bumbu: bawang merah 10 bh. lombok 1 bj. bawang putih 4 siung lombok merah 4 bh. lombok rawit 3 bh. lada 1/2 sdt. kencur 1/2 rj. laos 1 pt. terasi 1 sdt. garam 1/2 sdm. Cara membuatnya: Darah yang sudah kental diremas dengan daun pisang yang telah dicabik-cabik sampai tak terdapat butiran lagi. Hati dipanggang dan diiris tipis-tipis dan kecil-kecil. Bumbu-bumbu dihaluskan, ditumis dengan minyak 3 sdm. Bahan dicampur dengan bumbu dan ditambah air panas, jeruk sambal dan ditaburi bawang goreng. Warnanya merah kekuning-kuningan dan berair. Keterangan: Masakan ini tidak dimasak di atas api. RM/Toko yang Menyediakan : Smarapura Traditional Resto Restoran Indonesia Menghidangkan makanan tradi...
Kepal-kepal tepung beras dengan air dan kukus hingga matang. Campurkan dengan ubi jalar halus sambal diuleni, tuangkan air dan garam. Uleni hingga tercampur rata dan terasa licin di tangan, lalu bentuk bulat dan pipihkan dan kukus hingga matang. Campurkan santan kental dengan gula pasir dan garam, masak hingga gula melarut, saring, dan kembalikan ke dalam panic. Didihkan, hidangkan dengan ubi kukus. sumber: Mahakarya kuliner: 5000 resep makanan dan minuman Indonesia, hlm. 144
Bum! Bum! Bum! Di sebuah desa di Bali ada seorang raksasa berjalan dengan riang. Namanya cukup singkat, Kebo Iwa. Karena dia seorang raksasa, tubuhnya sangat besar, suaranya lantang. Tak hanya itu, dia juga memiliki kekuatan yang luar biasa. “Selamat pagi, Pak kepala desa. Selamat pagi, Bapak-bapak dan Ibu-ibu,” Kebo Iwa memperlihatkan gigi-giginya yang besar. “Selamat pagi, Kebo Iwa. Wah kebetulan sekali, dapatkah engkau membantu kami membuat pura?” ucap kepala desa. “Baiklah, tapi seperti biasa, sediakan aku makanan yang banyak dan enak ya?” pinta Kebo Iwa. Kepala desa mengangguk tanda setuju. Kebo Iwa, raksasa yang ringan tangan dan baik hati. Dia mau membantu penduduk desa untuk membuat pura, rumah atau apa pun yang dibutuhkan penduduk. Penduduk desa senang. Mereka menganggap Kebo Iwa sebagai teman. Hanya saja, Kebo Iwa selalu meminta makanan. Karena tubuhnya yang besar, dia dapat menghabiskan jatah ma...
Megibung merupakan istilah di bali untuk makan bersama dalam sebuah piring yang besar tanpa harus sungkan saling berbagi. Acara Megibung di Bali biasanya di lakukan setelah ada upacara-upacara besar seperti pernikahan, odalan dan upacara-upacara besar lainnya. Daerah di bali yang masih melanjutkan tradisi ini adalah daerah-daerah yang ada di karangasem bali. Mengapa demikian, itu karena konon pencetus pertama acara megibung adalah raja dari kerajaan karangasem yang saat ini menjadi kabupatenkarang asem. Seorang raja bernama I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi. Beliau pada saat itu masih melakukan sebuah exspedisi perluasan wilayah sampai ke kawasan lombok. Di dalam exspedisinya setelah usai berperang, beliau bersama pasukannya beristirahat untuk melepas lelah dan untuk beristirahat makan. Raja I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem kemudian memberikan titah untuk makan bersama dengan menggunakan piring (wadah) besa...
Alkisah, Di sebuah desa di Bali, tinggallah suami istri yang rukun dan kaya raya. Namun kebahagiaan mereka belum sempurna karena setelah lama menikah, mereka belum juga dikaruniai anak. Serasa tak putus-putusnya mereka berdoa dan meminta dikaruniai anak. Doa dan permintaan mereka akhirnya dikabulkan Sang Hyang Widi Wasa. Sang istri mengandung dan kemudian melahirkan seorang bayi lelaki. Bayi lelaki itu tumbuh sangat cepat. Ia sangat kuat nafsu makannya. Meski masih bayi, nafsu makannya telah setara dengan sepuluh orang dewasa. Seiring bergulirnya sang waktu, si bayi berubah menjadi kanak-kanak. Sangat besar tubuhnya dan kian meningkat kuat nafsu makannya. Ia pun diberi nama Kebo Iwa, paman kerbau makna namanya. Bertambah hari bertambah besar tubuh Kebo Iwa. Bertambah kuat pula nafsu makannya. Sehari kebutuhan makannya sama dengan kebutuhan makan seratus orang dewasa. Kedua orangtuanya benar-benar kewalahan memenuhi hasrat makan Kebo Iwa. Kebo Iwa terkenal pemarah. Ke...