Dahulu kala di kaki sebuah gunung di Bengkulu, hiduplah seorang ibu tua dengan tiga orang putrinya. Suatu hari, ibu tua itu sakit keras. Dukun di desanya mengatakan bahwa ibu tua itu baru akan sembuh jika diobati dengan dedaunan hutan yang dimasak dengan bara gaib di puncak gunung. Bara gaib itu konon dijaga oleh seekor ular gaib yang yang akan memangsa siapa saja yang berani mendekatinya. Di antara ketiga anak ibu tua itu, hanya si bungsu yang berani mengambil bara gaib itu. Esoknya, si bungsu berangkat ke puncak gunung yang sangat menakutkan. Tiba-tiba terdengar gemuruh dan raungan yang amat keras. Bumi bergetar hebat pertanda si ular gaib mencium manusia di dekatnya. Si bungsu sangat ketakutan. Tapi, ia tak sampai hati untuk lari karena ingin mengobati ibunya. Si bungsu mendekati ular gaib untuk meminta sebutir bara gaib. Tanpa diduga, ular gaib itu memberikan bara itu apabila si bungsu mau menjadi istrinya. Si bungsu pun menyanggupinya. Kemudian pulanglah si...
Jika di Sumatera Barat terdapat tradisi bernama tabuik , maka di Sumatera Selatan terdapat tradisi yang namanya tabot . Sama halnya dengan tabuik , tabot pun merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad di Bengkulu. Upacara tabot diisi dengan berbagai kesenian dari Bengkulu, salah satunya adalah beruji doll . Beruji doll adalah seni pertunjukan musik yang menggunakan alat peraga berupa gendang doll . Secara fisik, doll hampir serupa dengan gendang atau beduk. Tapi jika ditelisik lebih dalam, terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Doll terbuat dari kayu atau batang pohon yang dilubangi bagian tengahnya kemudian dibalut kulit lembu, sementara sisi bawahnya ditutup. Inilah yang membedakan doll dengan alat musik pukul yang lain, baik secara fisik maupun suara yang dihasilkan. Kesenian beruji doll kemudian menginspirasi s...
Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai terpanjang di Sumatera. Catatan tersebut sejalan dengan potensi perikanan Bengkulu yang bisa menghasilkan ratusan ribu ton ikan tiap tahunnya. Melimpahnya ikan di Bengkulu melahirkan suatu tradisi dan budaya menangkap ikan bersama dengan menggunakan bubu, alat pancing tradisional berbentuk tabung yang terbuat dari bambu. Tradisi menangkap ikan dengan bubu hingga kini masih banyak ditemukan di daerah Bengkulu. Biasanya bubu dipasang ketika sore hari menjelang malam, untuk kemudian diambil kembali saat pagi. Tradisi inilah yang kemudian melahirkan suatu tari kreasi dari bengkulu yang bernama tari Bubu. Tari Bubu biasa ditarikan oleh perempuan dan laki-laki dengan jumlah yang selalu genap. Tidak ada aturan baku tentang jumlah penari bubu, mengingat tarian ini bisa ditarikan dengan jumlah yang lebih besar disesuaikan dengan ukuran panggung. Pakaian yang dikenakan oleh para penari bubu adalah pakaian adat Be...
Tari tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan cucu Nabi Muhammad SAW. [TimIndonesiaExploride/IndonesiaKaya] Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-tabot
Batik Bengkulu Motif Kaligrafi Perpaduan Bunga Raflesia Batik Bengkulu sering disebut dengan Batik Besurek. Besurek dalam bahasa daerah Bengkulu, artinya bersurat dalam bahasa Indonesia. Dinamakan Besurek (bersurat) karena batik yang dibuat di Bengkulu umumnya dibuat dengan motif kaligrafi Arab serta potongan ayat-ayat suci Al-Quran. Keunikan dari motif Batik Besurek ini yaitu memiliki karakter dan motif yang khas dan sangat unik. Batik Besurek memiliki warna yang lebih cerah dan beragam. Selain motif kaligrafi arab, Batik Besurek Bengkulu juga terdapat motif-motif yang lain seperti motif bunga raflesia, motif burung kuau, relung paku, motif rembulan, dan lain sebagainya. Dalam satu helai kain Batik Besurek, biasanya lebih dari satu motif, misal motif kaligrafi dipadukan dengan bunga raflesia, dan lain sebagainya. Motif bunga raflesia merupakan bunga bangkai raksasa satu-satunya di dunia yang tumbuh di hutan Bengkulu, motif ini bisa dibilang sebagai motif ut...
Selain pendap makanan khas Bengkulu lainnya adalah gulai kemba’ang. Makanan ini merupakan makanan tradisional Bengkulu, meskipun namanya lebih dikenal di daerah Mukomuko. Gulai ini terbuat dari iga sapi yang dimasak dengan bumbu khusus khas Bengkulu. Sajian gulai kemba’ang ini biasanya mudah ditemukan saat bulan puasa dan lebaran. Bahan dasar 500 gram iga sapi, dipotong-potong 2 lembar daun salam 400 ml santan dari 1/2 butir kelapa 1 ikat (200 gram) daun pakis, disiangi 5 lembar (100 gram) daun talas, direbus, diiris kasar 2 sendok teh garam 3 buah asam kandis 3/4 sendok teh gula pasir 100 gram kelapa parut, disangrai, dihaluskan 2 sendok makan minyak untuk menumis Bahan bumbu halus 8 butir bawang merah 4 siung bawang putih 4 buah cabai merah 2 cm lengkuas 2 cm kunyit 2 cm jahe 3/4 sendok teh ketumbar kelapa parut (sudah disangrai)...
Keris yang terdapat di Museum Negeri Bengkulu terbuat dari besi, tekniknya ditempa, berwarna kuning atau coklat. Terdapat ornamen naga di badan keris tersebut. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/01/senjata-tradisional-bengkulu/
Rambai Ajam terbuat dari besi dan kayu. Senjata sejenis Badik atau Sewar, digunakan sebagai alat perang atau pertahanan diri. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/01/senjata-tradisional-bengkulu/
Sewar terbuat dari besi, kayu, kulit Penyu dan gading, mempunyai sisi tajam sebelah dengan bentuk meruncing ke arah ujung, dan agak membungkuk ke arah mata. Sedangkan hulunya membungkuk sesuai dengan bungkuk bilah. Fungsinya untuk menyerang lawan dan untuk bertahan dari serangan lawan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/01/senjata-tradisional-bengkulu/