‘Manta’ dalam bahasa lokal berarti mentah. Dinamakan seperi itu karena masakan ini dihidangkan dengan rajangan bumbu dan sayuran segar tanpa direbus atau digoreng. Biasanya sih pake ikan jenis tongkol. Bahan dan Cara Pembuatan: Setelah dibersihkan, ikan dibakar terlebih dahulu. Namun, ajaibnya saya sama sekali tidak melihat sisa-sisa pembakaran yang menempel di badan ikan. Bersih dan matang dengan sempurna. Sepertinya ada teknik khusus yang digunakan oleh masyarakat lokal dalam membakar ikan. Selanjutnya, tomat, cabai rawit, bawang merah dipotong kasar dan ditaburkan di atas ikan yang telah dibakar. Tak lupa beberapa helai daun kemangi dan perasan jeruk nipis untuk menambah harum dan rasa segar. Alamat & Kontak Penjual: Pondok Katu Jl. Branjangan 28, Ternate 031 27332 Sumber : https://windhyblog.wordpress.com/kuliner-khas-jailolo/
Bahan: 1 liter air 1 batang kayu manis atau 5 sendok kayu manis bubuk Setengah sendok madu Cara membuat: Rebus air kemudian diamkan dalam api kecil selama lima menit setelah memasukkan kayu manis. Biarkan teh mendingin, kemudian masukkan madu. Campur. Alamat & Kontak Penjual: Rumah Makan Gamalama Jl. Pahlawan Revolusi, Gamalama, Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara 0813-4000-0378 Sumber : https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3207267/liburan-ke-jailolo-dari-naik-bentor-sampai-wisata-kuliner http://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/17/02/07/okzby0335-resep-teh-kayu-manis-untuk-turunkan-berat-badan
Untuk membuat ikan kakap bakar ini, siapkan bahan-bahan berikut ini: Ikan kakap merah sebanyak 1 ekor. Bersihkan dan kerat-kerat hingga sisiknya terbuang sempurna. Jeruk limau sebanyak 2 buah. Kecap manis sebanyak 3 sendok makan. Minyak sayur/goreng secukupnya. Sementara itu, bumbu halus yang dibutuhkan untuk membuat ikan kakap bakar ini adalah: Bawang merah sebanyak 4 butir. Bawang putih sebanyak 3 siung, Cabe keriting sebanyak 4 buah. Cabe merah sebanyak 2 biji. Kecap manis secukupnya. Gula secukupnya. Garam dan penyedap sesuai selera Anda. Ikan kakap bakar kali ini bisa disantap dengan sambal kecap . Untuk membuat sambal kecap ini, bahan-bahan yang diperlukan adalah: Kecap manis sebanyak 5 sendok makan. Cabe rawit sebanyak 10 buah. Bersihkan dan rajang tipis. Bawang merah sebanyak 2 buah. Bersihkan dan rajang tipis. Mari Membuat Ikan Kakap Bakar Setelah...
Masyarakat Kampung Kalaodi, Kota Tidore, Maluku Utara, memiliki ritual ucap syukur nikmat alam dari Sang Kuasa usai panen. Tradisi ini disebut Paca Goya atau pesta pasca panen, mirip dengan Hari Raya Nyepi di Bali, semacam istirahat dari beragam aktivitas. Selama tiga hari masyarakat berhenti beraktivitas baik ke kebun atau pekerjaan lain. Mereka juga membersihkan tempat-tempat yang dianggap keramat seperti bukit dan gunung. Paca Goya jika ditarik ke pemahaman kekinian serupa upacara menjaga alam. Tradisi ini, diyakini memiliki kekuatan mistik berhubungan dengan alam, ritual masyarakat yang melalui para pemangku adat. Paca dalam bahasa Tidore bermakna ‘menyapu atau membersihkan’. Goya dari kata Goi berarti ‘sesekali berkunjunglah ke sana’. Atau bermakna tempat keramat dan sekali-kali harus dikunjungi. Upacara ini dipimpin sowohi atau pimpinan adat. Di Kalaodi, ada pemerintahan di bawah negara, ada pemangku adat yang dip...
Dalam menjaga alam, warga memiliki tradisi tak merusak dan tak mengambil berlebihan. Bagi mereka tabu merusak atau menebang pohon sembarangan. Bagi pelanggar, akan kena bobeto . Bobeto ini sumpah adat, sudah berjalan turun menurun. Sumpah diucapkan bobato adat atau pemimpin adat ( sowohi ). Bobeto semacam fatwa atau perjanjian oleh lembaga adat di Kalaodi. Warga menaati, sebagai hukum yang tak melanggar. Bunyi bobeto dalam bahasa Tidore, yakni nage dahe so jira alam, ge domaha alam yang golaha so jira se ngon . Artinya, siapa merusak alam, nanti dirusak alam. Bobeto dipegang kuat masyarakat Kalaodi. Dalam tradisi setempat, ada kepercayaan tak bisa menebang atau merusak pohon-pohon tertentu, karena diyakini bisa kena dampak buruk, seperti sakit. Ada juga lembah dan bukit tak bisa dirusak karena diyakini ada penjaga. “Para tokoh adat kami sebenarnya mempertahankan ini semata-mata menginginkan alam terawat dan terjaga,” ucap Samsudin. Di huta...
Suara merdu begitu nyaring terdengar melantunkan lagu-lagu tradisional Ternate. Sejenis alat musik gesek nampaknya sedang dimainkan mengiringi siulan lagu di tengah hari ini. Seorang musisi duduk dengan santainya sambil memainkan alat musik tersebut. Sekilas alat musik ini tampak seperti perpaduan rebab yang berasal dari jawa barat, namun terlihat lebih sederhana dan sedikit lebih kecil. Arababu adalah alat musik asli Maluku yang memang berbentuk seperti Rebab. Menurut beberapa literatur sejarah, alat musik ini berkembang di Maluku setelah dibawa oleh para pedagang Arab jauh sebelum abad ke-16. Pada awalnya, yang dibawa oleh para pedagang Arab ini adalah sama dengan Rebab yang kini kita kenal dalam paduan instrumen gamelan Jawa, namun alat musik tersebut berkembang dengan pesat diantara penduduk lokal dan mengalami modifikasi hingga menjadi Arababu. Arababu merupakan alat musik melodis yang dimainkan dengan cara digesek. Alat musik i...
Raja Binaut baru saja naik naik tahta menggantikan ayahandanya yang wafat. Namun Raja Binaut memerintah kerajaannya dengan kejam. Suatu hari Raja Binaut ingin membangun istana yang megah. “Wahai rakyatku, mari kita membangun istana yang megah agar kerajaan kita dikenal ke seluruh dunia,” seru Raja Binaut dengan lantang dihadapan rakyatnya. “Ayo bekerja keraslah. Jika malas, kalian akan di penjara seumur hidup,” ancam sang Patih. Ia terpaksa mengikuti kehendak Raja Binaut karena takut dipecat dari jabatannya. Mendengar hal itu, rakyat menjadi ketakutan. Mereka terpaksa mematuhi titah sang Raja agar tidak dipenjara. Siang dan malam mereka bekerja. Ada yang mengangkut pasir dari sungai, ada yang menggotong kayu jati pilihan dan ada yang membuat ukiran emas untuk hiasan istana. Mereka bekerja tanpa upah. Rakyat pun hidup sengsara bahkan ada yang kelaparan dan meninggal dunia. Tak ada yang bisa melawan kekejaman Raja Binau...
Angin di Pulau Ternate bertiup dengan lembutnya membawa lantunan cerita-cerita sejarah di tempat ini. Seketika pikiran saya melayang membayangkan ratusan kisah yang pernah terjadi di Ternate. Begitu banyak cerita perjalanan Ternate sejak jaman prasejarah, kolonial, hingga masa modern seperti sekarang ini.Jutaan pengorbanan telah terjadi sejalan dengan jutaan kemajuan yang terjadi di Pulau Ternate nan indah ini. Salah satu saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini adalah bangunan-bangunan bersejarah yang masih terawat rapih di Ternate. Walaupun sudah tidak berfungsi seperti tujuannya didirikan, namun lewat bangunan-bangunan ini saya dapat memahami betapa luar biasanya kisah perjalanan masyarakat Ternate dari masa ke masa. Benteng Tolukko adalah satu dari sekian banyak benteng yang menyimpan kisah sejarah perjalanan Ternate. Hingga kini, Benteng Tolukko masih berdiri kokoh di atas bukit batu yang berada di Kelurahan Sangadji, Ternate Utara. &n...
Kain tenun ikat adalah jenis kain tua yang sudah dikenal di Indonesia sejak jaman dahulu kala. Hampir di setiap wilayah Indonesia memiliki kain tenunnya sendiri. Mulai dari wilayah Indonesia Barat hingga Timur memiliki ciri khas tersendiri pada kain tenunnya. Kain tenun biasanya memiliki harga yang tidak murah, namun sangat wajar karena proses pengerjaan yang rumit dan memakan waktu berhari-hari. Salah satu kain tenun yang unik dan memiliki karakter kuat adalah kain tenun asli Ternate. Kain Tenun Ternate memang jarang kita dengar dan kurang populer di dunia busana Indonesia. Namun demikian, kain ini adalah sesuatu yang langka dan sudah ada cukup lama di Ternate. Satu daerah di Ternate yang bernama Koloncucu adalah pusat pembuatannya dan kerajinan kain ini telah diturunkan secara turun-temurun di tempat ini. Banyak pengrajin kain tenun Ternate yang berasal dari tempat ini, dan biasanya menenun tidak hanya mereka jadikan sumber pemasukan uang tetapi sebuah hobi yang akan mengisi s...