Kudi Senjata tradisional Jawa Timur yang bernama Kudi ini merupakan senjata yang mirip dengan Kunjang senjata tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Orang Jawa biasa menyebut Kudi dengan istilah Gaman, yang diartikan serba bisa. Kudi ini merupakan suatu alat yang sifatnya serba bisa digunakan masyarakat pedesaan Jawa itu sendiri. Orang Jawa percaya dengan gaman ini akan bisa “nguripi” dalam arti menghidupi dalam segala situasi kondisi masyarakat pedesaan. Misalnya dengan kudi kita bisa mencari makan walau tidak mempunyai uang, Kudi bisa digunakan untuk mencari kayu bakar dan kemudian dijual. Dengan Kudi kita bisa melakukan dan berbuat segala hal, seperti mencari kayu, berburu, membentuk atau mengukir obyek bambu/kayu dan dijadikan sebagai senjata untuk membela diri. https://www.silontong.com/2018/04/29/senjata-tradisional-jawa-timur/
sumber : (http://panduanwisata.id/files/2013/02/gedung-internatio4.jpg) Gedung Internatio atau Internationale Crediten Handelvereeniging, adalah salah satu bangunan peninggalan sejarah pada masa penjajahan Belanda yang ada di Surabaya. Awalnya Gedung Internatio atau Internationale Crediten Handelvereeniging adalah sebuah perusahaan yang artinya kira-kira Asosiasi Komersial dan kredit Internasional “Rotterdam”. Ya, di gedung inilah dulu menjadi salah satu, tempat pengelolaan perdagangan di masa penjajahan Belanda. Sekedar tahu, perusahaan Internatio merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1863 sampai 1970. Perusahaan tersebut dibentuk oleh produsen kapas di Twente dan bergerak di bidang pembiayaan perdagangan. Gedung Internatio terletak di sudut jalan Heerenstraat dan Willemsplein, yang sekarang disebut jalan Jayengrono, Surabaya. Tepatnya berada di dekat Jembatan Merah Plaza dan Stasiun Jembatan Merah. Daerah ini dianggap sebagai daerah yang sib...
sumber : (https://www.aroengbinang.com) Gedung Cerutu Surabaya letaknya bersebelahan dengan Gedung Hotel Ibis, menempati area sudut di Jl. Rajawali 5, Surabaya. Daerah di sekitar Jalan Rajawali tampaknya memang kaya dengan gedung-gedung tua peninggalan jaman kolonial. Namun Gedung Cerutu merupakan salah satu gedung tua yang unik dikarenakan bentuk menaranya yang menonjol. Meskipun bangunan utamanya berpola simetris sempurna di bagian depan, namun Gedung Cerutu hanya memiliki sebuah menara yang bentuknya menyerupai batang cerutu, walaupun menurut saya lebih menyerupai bentuk sebuah pelor besar atau roket. Mungkin karena cerutu lebih bersahabat ketimbang pelor atau roket, sehingga gedung ini tidak dinamai Gedung Pelor atau Gedung Roket. Gedung Cerutu memiliki pintu masuk lengkung setengah lingkar di bagian atasnya, di apit oleh dua lengkung yang lebih kecil dan pendek. Di bagian bawah terdapat dua pasang jendela persegi tinggi dengan sedikit lengkung di...
erletak jauh dari keramaian, berdiri sebuah situs Candi Jawar Ombo, pertama kali ditemukan penduduk setempat tahun 1983 dalam kondisi masih terpendam tanah. Hingga kini candi Jawar Ombo masih penuh dengan misteri lantaran belum banyak kajian sejarah yang terungkap darinya. Sebagai sebuah peninggalan purbakala, bangunan candi jawar Ombo menyimpan nilai estetika yang tinggi. Candi yang menghadap ke arah Gunung Semeru ini, memiliki alas berbentuk bujur sangkar berukuran 6x6 meter dan tinggi 60 sentimeter. Lantai alas candi terdapat empat umpak batu yang lubang pada bagian tengah. Dilihat dari bentuknya, ini diperkirakan sebagai tempat berdirinya tiang kayu dengan atap rumbia atau ijuk. Candi Jawar Ombo Sumber :© www.esokharinanti.com Kaki candi Jawar Ombo berupa pelipit setengah lingkaran dan segi empat. Sisi alas candi dihiasi dengan relief teratai, pilaster dan tapak dara. Sisi bangunan candi berhiaskan lima teratai, empat tapak dara dan sepuluh pilater...
Aspek Ikan Jawa Timur (sumber: E-b ook Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ate Mera Jawa Timur (sumber: E-b ook Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Awug-Awug Jagung Jawa Timur (sumber: E-b ook Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ayam Panggang Jawa (sumber: E-b ook Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Menurut cerita yang berkembang, kesenian rakyat ini diciptakan Mbah Namengjoyo dan merupakan kesenian turunan dari Jaran Kecak yang dalam pementasannya menggunakan kuda asli yang dipakaikan zirah. Namun, Jaran Bodhag berbeda, karena, kesenian ini menggunakan kuda tiruan yang terbuat dari kayu dan rotan serta dibuat seperti kuda asli. Dalam gelarannya, kesenian yang sering ditanggap untuk meramaikan pesta perkawinan atau khitanan, berupa arak-arakan yang diiringi instrumen tradisional gamelan. Sumber : https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/riyan-sumarno/6-kesenian-jawa-timur-c1c2/full