|
|
|
|
Gedung Cerutu Tanggal 04 Jan 2019 oleh Roro . |
sumber : (https://www.aroengbinang.com)
Gedung Cerutu Surabaya letaknya bersebelahan dengan Gedung Hotel Ibis, menempati area sudut di Jl. Rajawali 5, Surabaya. Daerah di sekitar Jalan Rajawali tampaknya memang kaya dengan gedung-gedung tua peninggalan jaman kolonial. Namun Gedung Cerutu merupakan salah satu gedung tua yang unik dikarenakan bentuk menaranya yang menonjol.
Meskipun bangunan utamanya berpola simetris sempurna di bagian depan, namun Gedung Cerutu hanya memiliki sebuah menara yang bentuknya menyerupai batang cerutu, walaupun menurut saya lebih menyerupai bentuk sebuah pelor besar atau roket. Mungkin karena cerutu lebih bersahabat ketimbang pelor atau roket, sehingga gedung ini tidak dinamai Gedung Pelor atau Gedung Roket.
Gedung Cerutu memiliki pintu masuk lengkung setengah lingkar di bagian atasnya, di apit oleh dua lengkung yang lebih kecil dan pendek. Di bagian bawah terdapat dua pasang jendela persegi tinggi dengan sedikit lengkung di bagian atasnya, sementara jendela di lantai dua Gedung Cerutu berbentuk kotak-kotak penuh.
Pandangan lurus pada Gedung Cerutu Surabaya dengan bangunan tinggi memanjang di sebelah kanan depannya adalah Gedung Internatio, gedung tua lainnya di kawasan ini. Sempat saya lihat pada sebuah laman bahwa Gedung Internatio telah dicat ulang sehingga tampak lebih elok, namun tak jelas bagaimana nasib Gedung Cerutu ini.
Sebenaranya Gedung Cerutu Surabaya bisa menjadi penutup sudut yang cantik bagi deretan gedung di salah satu sisi Jalan Rajawali, dengan menara cerutu dan menara pendeknya yang sangat mudah menarik perhatian para pejalan yang lewat di sana. Deretan seng di sebelah kiri menandai bahwa saat itu tengah dilakukan pekerjaan renovasi taman.
Gedung Cerutu dengan bentuk bangunan utamanya dibuat dalam bentuk simetris penuh di bagian depannya, kecuali menara cerutu yang hanya ada di sayap sebelah kanan bangunan. Jika di sebelah kanan bangunan adalah tempat yang masih kosong, tidak demikian dengan sisi sebelah kiri yang tidak memiliki ruang sama sekali karena bersambung langsung dengan bangunan sebelahnya, yaitu Gedung Hotel Ibis.
Saat itu Gedung Cerutu terlihat sudah cukup lama dibiarkan terlantar, dengan warna cat yang kusam dan telah pudar serta ada beberapa bagian terkelupas. Bangunannya sendiri sebenarnya terlihat masih utuh dan kokoh, dan akan terlihat cantik jika saja tidak kabel-kabel telepon dan listrik yang mengganggu pemandangan.
sumber :https://www.aroengbinang.com/2018/05/gedung-cerutu-surabaya.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |