Nama alat musik tradisional Padang yang terakhir adalah Pupuik Batang Padi, jika melihatnya dengan seksama bentuk Pupuik batang padi lumayan unik dan suaranya juga sederhana dan bisa dikatakan kurang memuaskan bagi saya pribadi jika digunakan tanpa diiringi alat musik lainnya. Tetapi, ternyata peran dari alat musik ini sangat penting pada ritual tertentu, layaknya yang ada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Seperti namanya juga, alat musik ini dibuat dengan padi yang sudah berumur tua dan mempunyai segmen-segmen sehingga suara yang dikeluarkan terdengar sangat gagah. Pupuik Batang Padi seringnya digunakan pada saat upacara adat yang mempunyai hubungan dengan pertanian, seperti panen. Walaupun hanya mengeluarkan 1 nada, lengkingan suara yang dikeluarkan dari alat musik ini bisa membuat suasana hening menjadi ramai. Membuat Pupuik Batang Padi Pada pembuatannya, Pupuik Batang padi dibuat dari batang padi yang pilihan yang sudah dipecah dan...
Alat musik ini berupa bejana berbentuk kuali dengan diameter 14 inch. Tansa terbuat dari bahan alumunium yang permukaannya ditutup kulit tipis. Dulu, membuat alat musik Tansa dengan menggunakan kulit kijang, tapi sesuai dengan perkembangan zaman, kulit kijang sudah mulai tidak pakai lagi, saat ini tansa memakai mika plastic / drum head. Meski begitu, Tansa masih tergolong alat musik tradisional. Perubahan bahan membuatnya tidak mempengaruhi jenis alat musik tersebut. Sumber : https://www.silontong.com/2017/12/07/alat-musik-tradisional-sumatera-barat/
Aguang cuma sebutan dalam bahasa Minang. Alat musik ini menyerupai gong. Gong biasanya bersifat pukulan ke satu, ke tiga, atau penutup, sedangkan gong kecil pada pukulan ke dua dan ke empat. Kemudian juga ada variasi sesuai dengan rentaknya. Sumber : https://www.silontong.com/2017/12/07/alat-musik-tradisional-sumatera-barat/
Bahan-bahan Bahan I : 1 ekor nila 2 buah jeruk nipis 1 sdm garam Bahan II : Seruas jahe Seruas lengkuas Sedikit kunyit 4 siung bawang putih 6 buah bawang merah 2 butir kemiri Bahan III : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 2 butir asam kandis 1 batang serai...
Ribuan tahun yang lalu di Sumatera Selatan, terdapat sebuah keraajaan yang dilanda musim kemarau selama bertahun-tahun. Akibat musim kemarau itu, rakyat menjadi kelaparan. Raja sangat bingung, bagaimana cara mengatasi musim kemarau tersebut. Raja memiliki seorang putri yang sangat cantik. Ia bernama Putri Jelitani. Namun karena ia lahir pada musim kemarau, raja sering memanggilnya dengan sebutan Putri Kemarau. Suatu ketika, datanglah seorang peramal. Ia memberi tahu raja, bahwa kemarau yang terjadi di kerajaannya dapat diselesaikan oleh mimpi Putri Kemarau. Beberapa puluh tahun berlalu. Kerajaan masih dilanda kemarau. Rakyat pun semakin miskin dan menderita. Sementara itu, Putri Kemarau menjadi gadis yang sangat cantik dan juga baik hati. Ya! Putri Kemarau telah tumbuh dewasa. Kini, ia harus berusaha keras menyelesaikan musim kemarau yang tak kunjung usai. "Putriku, dulu ada seorang peramal yang meramalkan, bahwa kerajaan kita akan diselamatkan oleh mimpimu. Apakah kau perna...
Puput serunai biasanya dimainkan dalam acara-acara adat yang ramai, seperti upacara perkawinan , penghulu ( batagak pangulu dalam bahasa Minang), dan sebagainya. Alat musik ini juga biasa dimainkan dengan bebas, baik perorangan, pada saat memanen padi atau saat bekerja di ladang. Musik serunai juga populer untuk mengiringi pertunjukan pencak silat Minang . Dalam sebuah penampilan, serunai dapat dimainkan secara solo (sendirian) dan dapat digabung dengan alat musik tradisional lainnya, seperti talempong , gendang , dan sebagainya yang menghasilkan perpaduan bunyi dan irama tradisional khas Minang. https://id.wikipedia.org/wiki/Serunai
Hai Sobat Budaya, apakah kalian sudah pernah dengar Tradisi Makan Bejamba ? Yap, pastinya kalian belum tahu kan. Nah, kali ini saya ingin memperkenalkan Tradisi Makan Bejamba kepada kalian. Makan Bejamba pertama kali berasal dari Koto Gadang, kabupaten Agam, Sumatera Barat dan keberadaannya sudah ada sejak agama Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7. Oleh karena itu, adab-adab yang ada dalam tradisi ini umumnya didasarkan pada ajaran Islam terutama Hadits. Beberapa adab dalam tradisi ini di antaranya adalah seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada di hadapannya setelah mendahulukan orang yang lebih tua mengambilnya. Makan bajamba atau dapat disebut makan barapak merupakan tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini umumnya dilangsungkan pada hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. Makan bajamba...
Tari Lilin merupakan salah satu tarian tradisional dari Sumatera Barat . Seperti namanya, tarian ini dimainkan oleh para penari dengan menggunakan piring kecil dengan lilin yang menyala di atasnya sebagai atribut menari. Tarian lilin dimainkan oleh sekelompok penari dengan gerakan yang atraktif dan seirama dengan alunan musik yang mengiringinya. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang terkenal di Indonesia dan menjadi salah satu icon tarian tradisional di Sumatera Barat, khususnya masyarakat Minangkabau . Sejarah Tari Lilin Menurut beberapa sumber yang kami dapatkan, tarian ini ternyata dulunya merupakan salah satu tarian istana dan biasa ditampilkan pada malam hari. Konon asal usul dari tarian ini tidak lepas dari cerita rakyat. Dalam cerita rakyat tersebut diceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seorang gadis yang ditinggal oleh tunangannya untuk pergi berdagang. Suatu hari sang gadis kehilangan ci...
“Sumando” Kedudukan Suami dirumah Istri adat Minangkabau Disamping menganut sistem eksogami dalam perkawinan, adat Minang juga menganut paham yang dalam istilah antropologi disebut dengan sistem "matri-local" atau lazim disebut dengan sistem "uxori-local" yang menetapkan bahwa marapulai atau suami bermukim atau menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat istri, atau didalam lingkungan kekerabatan istri. Namun demikian status pesukuan marapulai atau suami tidak berubah menjadi status pesukuan istrinya. Status suami dalam lingkungan kekerabatan istrinya adalah dianggap sebagai "tamu terhormat", tetap dianggap sebagai pendatang. Sebagai pendatang kedudukannya sering digambarkan secara dramatis bagaikan "abu diatas tunggul", dalam arti kata sangat lemah, sangat mudah disingkirkan. Namun sebaliknya dapat juga diartikan bahwa suami haruslah sangat berhati-hati dalam menempatkan dirinya dilingkungan kerabat istrinya. Dalam struktur...