Sebelum dilakukan betukaq (penguburan), ada beberapa persiapan yang dilakukan, yaitu: 1. Setelah seseorang dinyatakan meninggal, orang tersebut dihadapkan ke kiblat. Di ruangan tempat orang yang meninggal dibakar kemenyan dan dipasangi langit-langit (bebaq) dengan menggunakan kain putih (selempuri) dan kain tersebut baru boleh dibuka setelah hari kesembilan meninggalnya orang tersebut. Setelah dibungkus, jenazah disholatkan di rumah oleh keluarganya sebagai sholat pelepasan, lalu dibawa ke masjid atau musala. 2. Pada hari tersebut (jelo mate) diadakan unjuran sebagai penyusuran bumi (penghormatan bagi yang meninggal dan akan dimasukkan ke dlaam kubur). Untuk itu perlu penyembelihan hewan sebagai tumbal. 3. Nelungdan mituq, yaitu upacara yang dilakukan keluarga untuk doa dan keselamatan arwah yang meninggal dengan harapan dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Es. Juga dilakukan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Selanjutnya ada upacara nyiqaq dan beg...
Bahan-bahan 2 bh terong 4 bh cabe keriting 4 bh cabe kecil 2 ruas kencur 1/2 blok terasi Abc Garam 1 bh jeruk limau uk. kecil 1 sdm minyak panas 2 siung bawang putih Langkah Cuci bersih terong lalu potong sesuai selera. Rebus di air mendidih hingga matang lalu suit Siapkan semua...
Bahan-bahan 500 gr dada ayam 4 bh tomat uk. Kecil buang biji 20 bh cabe kecil 4 bh cabe besar (skip, karena lagi kosong) 7 siung bawang merah 4 siung bawang putih 1/2 blok terasi Abc Kaldu bubuk Gula pasir secukupnya Garam 3 bh jeruk sambal /purut 2 bh serai geprak Langkah Bersihkan ayam lalu tiriskan sambil menun...
Mbolo Weki merupakan ritual atau acara adat yang menjadi ciri khas dari suku Bima. Sebelum mengenal lebih jauh apa itu Mbolo Weki. Mari kita sedikit mengenal "Bima" sebagai suku, dimana Mbolo Weki itu berasal. Bima (dalam konteks ini) dapat merujuk pada dua hal. Yaitu; nama suku, dan nama kabupaten yang berada di Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat). Suku Bima secara dominan, utamanya menempati dua kabupaten di NTB, yaitu Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Sebagai contoh, dimisalkan dalam sebuah dialog berikut, yang diawali dengan pertanyaan; "aslinya mana?". Lalu dijawab; "aslinya Bima". Maka dapat diartikan bahwa orang tersebut berasal dari Suku Bima. Namun, tidak serta-merta mengartikan orang tersebut berasal dari Kabupaten Bima. Maka, tanyalah lagi; "Bima-nya mana?". Jawabannya bisa saja seperti ini; "Bima-nya Kota Bima" atau "Bima-nya Kota Dompu". Contoh lain yang serupa adalah; A: "Aslinya mana?" B: "Aslinya Jawa" A: "oawalaaahhh, Jawa-nya mana...
Tradisi Khatam Al-qur an atau dalam bahasa Bima "Khata Karo a" sudah menjadi tradisi masyarakat Bima. Biasanya tradisi ini dilakukan bersamaan dengan acara Khitanan atau dalam bahasa Bima di sebut "Suna Ra Ndoso" dan sangat berbangga orang tua saat acara untuk memberitahukan kepada khalayak ramai, bahwa anak-anak ini akan menjaga kelakukan mereka, karena sudah dikenal sebagai anak-anak yang telah tamat membaca Alquran. Saat acara Suna Ra Ndoso di mulai awal acara dibuka dengan pembacaan Al-qur an oleh yang khatam, biasa yang khatam Al-Qur an berumur 9 hingga 10 tahun dimana mereka sudah mengaji dari umur 7 tahun. Khatam Karo a dilakukan secara meriah dan banyak hadiah yang di dapat oleh anak tersebut supaya memotivasi anak-anak yang lain untuk mau belajar mengaji Al-Qur an. Acara tradisi khatam Al-qur`an ini biasanya dilakukan sejak siang hari sekitar pukul satu, dan ada juga yang dengan arak-arakan atau pawai dengan di selingi oleh pukulan rebana dan hadrah. Menggunakan pakaian...
Yang dimaksud dengan upacara nggana ro nggoa ialah rangkaian upacara adat yang dimulai dan upacara "Salama Loko" sampai dengan upacara "dore ro boru". Upacara salama loko. Upacara Salama Loko disebut juga dengan Kiri Loko dilakukan ketika kandungan seorang ibu berumur tujuh bulan. Upacara ini hanya dilakukan bagi seorang ibu yang pertama kali mengandung. Jalannya upacara dihadiri oleh kaum ibu dan dipimpin oleh sando nggana (dukun beranak) yang dibantu oleh enam orang tua adat wanita. Upacara akan dimulai pada saat maci oi ndeu (waktu yang tepat untuk mandi) di sekitar jam 07.00. Sando nggana menggelar tujuh lapis sarung. Setiap lapis ditaburi beras dan kuning uang perak sa ece (satu ketip = 10 sen). Selain itu disimpan pula dua liku atau dua leo mama (dua bungkus bahan untuk menyirih). Maksud dan taburan beras kuning, ialah agar ibu beserta calon bayinya akan hidup bahagia dan jaya. Uang sa ece, sebagai peringatan kepada ibu bersama calon bayi, bahwa uang merupakan salah sa...
Sejak masa pemerintahan Kesultanan Bima masih berkuasa dari tahun 1640 hingga 1951 masehi ada tradisi yang wajib dilakukan pada saat hari-hari besar Islam yaitu disebut "Doho Sara" yang dilakukan pada waktu Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri dan Idul Adha, Doho bahasa Bima yang berarti Duduk sedangkan Sara yang berarti Pemerintahan. Ketiga hari besar itupun dalam tradisi kesultanan Bima disebut "Rawima Tolu Kali Samba`a" yaitu kegiatan yang diadakan tiga kali setahun dalam tradisi keagamaan Kesultanan. Setelah perayaan hari besar tersebut, mereka (pejabat Kesultanan) berkumpul pada ruang tertentu di Istana Sultan untuk memulai Doho Sara. Doho Sara selain untuk silaturahmi antar para pejabat juga sekaligus dilangsungkannya sidang lengkap untuk Paruga Suba (majelis kesultanan yang tertinggi) yang membahas mengenai perkembangan Agama, Keamanan, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, juga merencanakan hal-hal yang akan dilakukan kesultanan untuk pembangunan kelak, semua para majelis...
Dalam pagelaran adu domba di Garut, Lo mungkin masih bisa tahan dengan bunyi mengerikan hasil benturan dua kepala binatang tangguh tersebut. Tapi bagaimana kalau yang diadu di sini merupakan dua kepala manusia dewasa? Yup, pemandangan mengerikan inilah yang akan Lo hadapi saat menyaksikan ajang adu kepala manusia di Bima, Nusa Tenggara Barat, yang disebut juga dengan mpaa ntumbu atau bisa disebut ntumbu. Dalam ajang ini, dua kepala laki-laki dewasa akan diadu seperti layaknya adu domba. Tak pelak, pemandangan ini akan menghasilkan bunyi-bunyian yang sangat mengerikan. Jangan khawatir, para pelaku mpaa ntumbu biasanya merupakan dua orang profesional yang sudah biasa melakukan ritual ini. Mpaa ntumbu merupakan ritual asli masyarakat Bima di Desa Maria, Kecamatan Wawo, dimana ritual ini biasanya dilaksanakan di halaman mumbung khas masyarakat Bima. Untuk mencapai wilayah ini, Lo wajib melakukan perjalanan selama 1 jam dari pusat Kota Bima menuju ke arah timur. Pengaruh mantra...
Bahan-bahan 4 porsi 1 kantong jamur shimeji putih bersihkan 100 gram udang kupas 1 tangkai daun bawang potong-potong 1 siung bawang putih geprek lalu cincang kasar 2 siung bawang merah iris-iris tipis secukupnya Bumbu jamur 1 sdm kecap ikan 1/2 sdm saos tiram Minyak sayur untuk menumis Langkah Panaskan minyak masukan bawang putih dan merah tumis hingga harum masukan udang masak hingga udang berubah warna baru masukan jamur shimeji putihnya....