jawa tengah
272 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Gelenak - Kue tradisional Khas Palembang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Gelenak merupakan penganan yang berasal dari kota Palembang. Kue yang satu ini mirip seperti wajik atau dodol khas Jawa Barat, berbentuk pipih, bulat dan berwarna coklat kehitaman. Gelenak bertekstur kenyal dan berasa manis, namus tetap ada lemen rempah-rempah yang menjadi ciri khasnya. Kue khas Palembang ini terbuat dari tepung ketan yang diberi bumbu rempah rempah, seperti cengkeh dan kayumanis. Penganan yang berbentuk bulat ini cukup langka untuk ditemui. Bila anda ingin menikmati penganan khas palembang ini, anda bisa mencarinya di pasar-pasar bedug saat bulan ramadhan, atau saat hajatan tertentu. Anda juga bisa menemukannya di spot-spot penting di kota palembang, seperti lorongbasah night cullinery di pasar 16 (sabtu dan minggu malam), halaman masjid agung dihari Jumat (selepas solat jumat). Gelenak biasanya dijual dengan kisaran harga Rp.2500 per buah. Namun, bila anda ingin membuat sendiri penganan ini, anda bisa melihat resepnya di laman budaya indonesia (https://budaya-...

avatar
Oskm18_16518191_Muhammad Ayyub Abdurrahman
Gambar Entri
Sejarah Benteng Kuto Besak
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758) dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin (1776-1803). Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru. Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk...

avatar
OSKM18_16418113_Said Zikril F.
Gambar Entri
Surat Ulu ( Ka-Ga-Na)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Aksara Surat Ulu diperkirakan adalah aksara khas yang digunakan oleh masayarakat Ogan Komering Ulu pada masa lalu. Dikarenakan tulisan-tulisan dalam surat ulu yang digunakan berupa huruf huruf jawa, dan juga mirip dengan percampuran dengan huruf jepan, banyak yang mengira kalau surat ulu merupakan turunan dari bahasa jepang dan diterima ketika Indonesia sedang dalam masa pendudukan Jepang. Sebenarnya akasara ini berkembang dari aksara Pallawa dan aksara Kawi yang digunakan oleh kerajaan Sriwijaya di Sumsel. Bahkan, budaya tulis yang tinggi jauh sebelum kerajaan Sriwijaya, atau sudah ada sejak 2500 sebelum masehi. Di mana para leluhur (nenek moyang) mereka menjadikan batu, kayu dan tanduk sebagai media tulis. Dulu, surat ulu digunakan sebagai alat komunikasi dan pengganti tulisan modern atau huruf alfabet. Masih banyak masyarakat tua yg menggunakakn aksara tesebut untuk berkomunikasi di masa modern ini. Surat ulu di masyarakat modern ini hanya diturunkan secara turun te...

avatar
Oskm18_16718216_angga
Gambar Entri
Cara Membuat Pempek Lenjer Ikan Seluang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Pempek Lenjer Ikan Seluang   Bahan:  1. 1/2 kg ikan seluang yg telah di bersihkan dr kotoran dan sisiknya.. kemudian di giling halus 2. Tepung sagu atau tapioka cap tani 1/2 kg 3. Air 300 ml 4. Telor ayam 1 butir 5. Garam 4 sendok teh 6. Gula pasir 1 sendok makan 7. 4 siung bawang putih di giling halus 8. Lada halus 1 sendok teh   Cara membuat: 1. Campur ikan giling dengan air dan telor ayam. Aduk sampai tercampur rata 2. Masukkan garam, gula, bawang putih giling, lada halus. Campur sampai benar2 rata, dan tidak ada bahan yang menggumpal 3. Kemudian masukkan tepung sagu atau tapioka cap tani, aduk sampai tepung merata dengan adonan ikan 4. Siapkan air dalam panci untuk merebus 5. Ambil kurang lebih 150 gr adonan pempek tadi kemudian buat menjadi bulatan panjang. Pada saat membentuk di bantu dengan sedikit taburan tepung sagu atau tapioka agar tidak lengket pada ta...

avatar
M Irfaan Dzakiy
Gambar Entri
Putri kembang dadar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Ribuan tahun yang lalu sebelum berdiri kerajaan besar, telah berdiri kerajaan-kerajaan kecil, yang memiliki rajanya masing-masing. Salah satu kerajaan itu adalah kerajaan Hulu, juga berdirinya kerajaan yang dinamakan kerajaan Hilir. Diantara kerajaan ini terjadi suatu perselisihan, sehingga tampaknya tak pernah damai diantara keduanya, ada saja keributan yang terjadi diantara mereka. Disebuah pendopo kerajaan Hilir terlihat bersama-sama dengan para penggawanya dan juga para prajurit kerajaan, sepertinya tengah mengadakan rapat. Sepertinya raja Hilir tengah memimpin sebuah rapat, tampak jelas ada masalah yang penting tengah mereka bahas. "Apakah persiapan pasukan sudah betul-betul handal?" tanya raja Hilir yang sedang memimpin rapat tersebut. Seorang Panglima kerajaan berdiri dengan gagahnya,"baginda Raja, pasukan sudah siap untuk berangkat." Di luar, dihalaman kerajaan, para prajurit tengah berbaris siap untuk menerima suatu perintah dari raja mereka , yaitu dari raja Hilir. Keluarlah...

avatar
Yohanesasido
Gambar Entri
Pengorbanan Putri Kemarau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Putri Jelitani adalah seorang putri raja di sebuah kerajaan di daerah Sumatra Selatan. Suatu ketika, negeri sang Putri dilanda kemarau yang amat panjang. Keadaan yang sulit itu baru akan pulih jika ada seorang gadis yang mau berkorban dengan mencebur ke laut. Oleh karena tak seorang pun yang mau berkorban, maka dengan ikhlas sang Putri rela melakukannya demi keselamatan rakyatnya dari bahaya kelaparan. Bagaimana nasib Putri Kemarau selanjutnya? Simak kisahnya dalam cerita Pengorbanan Putri Kemarau berikut ini! * * * Dahulu, di Sumatra Selatan ada seorang putri raja bernama Putri Jelitani. Namun, ia akrab dipanggil Putri Kemarau karena dilahirkan pada musim kemarau. Ia merupakan putri semata wayang sang Raja. Ibunda sang Putri baru saja wafat. Sebagai putri tunggal, ia pun amat disayangi oleh ayahnya. Sementara itu, ayahnya adalah seorang pemimpin yang arif dan bijaksana. Negeri dan rakyatnya pun hidup makmur dan tenteram. Suatu ketika, negeri itu dilanda kemarau yang sangat pa...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Danau Teluk Gelam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Pada zaman dahulu kala, dikawasan Marga Bengkulah yang sekarang menjadi daerah Kec.Tanjung Lubuk, ada sebuah kerajaan kecil yang dipimpin seorang raja yang arif dan bijaksana. Dia adalah Raja Awang yang mempunyai permaisuri bernama Putri Rajenah, berasal dari daerah Sugi Waras keturunan Arab yang dibawa oleh orang tuanya untuk menyebarkan Agama Islam. Raja Awang yang dikenal oleh penduduknya baik dalam istana kerajaan maupun diluar istana sebagai seorang raja yang bijaksana dan ramah tamah. Raja Awang dalam perkawinannya bersama Putri Rajenah dikaruniai seorang putra yang bergelar Pangeran karena dia adalah pewaris tahta kerajaan. Sang pangeran diberi nama Tapa Lanang. Dalam kesehariannya, kondisi kerajaan terasa damai dan tenteram, banyak kerajaan kecil lainnya yang bergabung dengan pemerintahannya. Hasil pertanian dan perkebunan dari wilayah kekuasaan Raja Awang banyak dibawa keluar kerajaan hingga kekawasan tanah Palembang. Ratu Putri Rajenah dikenal sebagai sosok wan...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Asal Mula Lomba Bidar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Lomba bidar adalah lomba mendayung perahu yang dinamai ‘bidar’. Seni dayung tradisional Palembang ini hidup sejak zaman dahulu kala hingga sekarang. Pada perayaan hari besar, terutama Hari Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus, lomba bidar dilangsungkan di Sungai Musi yang mengalir di tengah-tengah kota Palembang. Perahu bidar berbentuk khusus. Bidar adalah singkatan dari biduk lancar. Sejenis biduk (perahu) yang zaman dahulu kala khusus digunakan oleh petugas penghubung atau kurir. Bentuknya kecil dan hanya muat untuk seorang. Akan tetapi, pada perlombaan sekarang, satu perahu didayung oleh belasan orang. Menurut cerita, lomba bidar bermula dari peristiwa Putri Dayang Merindu. Seorang gadis cantik jelita tinggal di bagian hulu kota Palembang. Anak tunggal, ayahnya bernama Sah Denar, bersahabat dengan Tua Adil, teman sekampung keluarga kaya raya yang mempunyai anak pria bernama Dewa Jaya. Beranjak remaja, Dewa Jaya dikirim orang tuanya ke beberapa negeri l...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Candi Jaya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Candi Jaya, Dempo Tengah, Pagar Alam Candi Jaya  adalah  kelurahan  yang berada di  kecamatan   Dempo Tengah ,  Kota Pagar Alam ,  Sumatera Selatan ,  Indonesia . Di Dusun Rimba Candi yang berada di kelurahan ini terdapat banyak peninggalan purbakala dari zaman Kerajaan Sriwijaya.   Sumber: wikipedia

avatar
Roro