Bahan: Tempe Bawang Merah Cabai Garam Air Cara memasak: Ulek bawang merah, cabai dan garam Ulek tempe Campur ulekan tempe, bawang merah, cabai dan garam dan tambahkan air secukupnya Tanak di atas nasi / di rebus Tanak hingga masak Siap disajikan RM/Toko yang Menyediakan : Rumah Makan Semeru Restaurant Address: Jl. Ahmad Yani No.107, Mangkukusuman, Tegal Tim., Kota Tegal, Jawa Tengah 52121
Tradisi memotong rambut gimbal telah dilestarikan warga pegunungan Dieng sejak ratusan tahun silam. Tujuannya untuk mencegah terjadinya bencana. Selain itu, dipercaya anak berambut gimbal akan jatuh sakit bila tidak menjalani ritual potong rambut. Tradisi ini termasuk dalam rangkaian acara Dieng Culture Festival setiap tahunnya.
Makanan kering khas solo bertekstur renyah dan gurih ini mirip dengan intip. Proses pengeringannya pun sama dengan intip dengan memanfaatkan cahaya matahari. Bedanya, rengginang terbuat dari ketan yang ditanak setengah matang. Sumber: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-solo/
Pindang merupakan hasil olahan ikan dengan cara kombinasi perebusan (pemasakan) dan penggaraman. Produk yang dihasilkan merupakan produk awetan ikan dengan kadar garam rendah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pindang memiliki pengertian "ikan yg digarami dan dibumbui kemudian diasapi atau direbus sampai kering agar dapat tahan lama". Setelah selesai pemasakan, biasanya wadah di mana ikan disusun langsung digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pengangkutan untuk dipasarkan. Pindang memiliki penampakan, citarasa, tekstur, dan keawetan yang khas dan bervariasi sesuai dengan jenis ikan, kadar garam, dan lama perebusan. Jenis-jenis ikan yang umum diolah dengan cara pemindangan adalah ikan-ikan pelagis seperti ikan layang, selar, japu, ikan tembang, lemuru, ikan kembung, tuna, cakalang, dan tongkol. Produk sampingan dari proses pengolahan pindang ikan adalah petis ikan. Berbeda dari ikan asin, pengolahan pindang selain menggunakan garam juga dikombinasi...
Bahan-bahan: 1. 1 ekor ikan gurame 2. 1 buah jeruk nipis 3. 1 papan petai, belah 2 4. 1 buah terong bulat, iris setengah lingkaran 5. 1 ikat kemangi, siangi daunnya 6. 2 buah tomat hijau yg kecil, iris bulat 7. 10 buah cabe rawit hijau 8. Secukupnya leunca 9. Secukupnya garam dan gula 10. Secukupnya minyak 11. Secukupnya air 12. 2 batang sereh, memarkan 13. 2 lembar daun jeruk, disobek 14. 1 lembar daun salam 15. Bumbu halus : 16. 7 siung bawang merah 17. 3 siung bawang putih 18. 2 buah kemiri 19. 2...
Sego Abang atau Nasi merah adalah makanan jenis nasi berwarna merah yang diproduksi dari hasil pertaninan ladang tadah hujan. Nasi merah ini memiliki ciri khas warna merahnya yang alami dan memiliki rasa yang sangat khas bila sudah dimasak. Sego Abang ini banyak kita temukan didaerah Gunung Kidul, Yogyakarta . Karena rasanya yang unik, Sego Abang ini sangat diminati oleh masyarakat atau para wisatawan yang datang kesana, sehingga dijadikan salah satu makanan khas di sana. Jenis padi merah ini bisa tumbuh subur di daerah pertanian ladang tadah hujan, salah satunya di daerah Gunung Kidul. Daerah Gunung Kidul yang memiliki curah hujan yang rendah dan memiliki jenis tanah berbatu, menyebabkan hanya padi tadah hujan lah yang dapat tumbuh subur di daerah ini. Jenis padi tadah hujan yang dapat menghasilkan padi berwarna merah ini diantaranya jenis padi Gogo, Segren, atau Mendel . Untuk penanaman dan umur tanamnya ha...
Lontong Cap Go Meh adalah masakan adaptasi Peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, tepatnya masakan Jawa. Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk. Lontong Cap Go Meh biasanya disantap keluarga Tionghoa Indonesia pada saat perayaan Cap go meh , yaitu empatbelas hari setelah Imlek atau tepatnya hari kelima belas bulan 1 penanggalan imlek. Akan tetapi kini hidangan ini juga kerap disajikan kapan saja, tidak hanya ketika cap go meh. RM/Toko yang Menyediakan: Kedai 55 Restaurant Address: Jalan Puri Anjasmoro K6/19, Tawangsari, Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah 50144 Phone: 0851-0258-0935 Sumber: Wikipedia.org
Parijoto merupakan salah satu nama buah yang berasal dari Lereng Gunung Muria. Konon katanya, apabila ada wanita yang hamil mengkonsumsi buah ini, kelak anaknya akan mempunyai paras yang cantik ataupun tampan. Rasanya asam dan agak getir ketika dimakan sehingga cocok dijadikan rujak atau direbus terlebih dulu. Buah ini sebenarnya mengandung flavonoid dan tanning yang berkhasiat menyembuhkan sariawan dan diare. Sumber: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-kudus/
Tumpeng merupakan sarana yang sangat penting dalam perayaan maupun dalam berbagai upacara pada masyarakat Jawa. Mulai acara perayaan kelahiran sampai pada peringatan hari kematian seseorang. Semuanya menggunakan tumpeng sebagai salah satu sarana utamanya. Bahkan dalam upacara-upacara yang bersifat komunal seperti garebeg juga menggunakan tumpeng sebagai alat utamanya. Jika melihat bentuknya yang khas, berupa kerucut meruncing ke atas, hal ini mengingatkan kita pada bentuk gunung. Berdasarkan berbagai sumber, asal mula bentuk tumpeng dari mitologi Hindu, Gunung dalam kepercayaan masyarakat Hindu dipercaya sebagai awal kehidupan. Di dalam kisah Mahabarata, terkenal dengan Gunung Mandara yang di bawahnya mengalir air kehidupan atau amerta. Barang siapa yang meminumnya maka akan mendapatkan keselamatan. Di samping itu gunung juga sering disebut sebagai Mahameru yang berarti representasi dari sistem kosmos. Meru sering dikaitkan dengan puncak gunung. Hal ini...